Jumat,
22 Mei 2015
Seminar
Wadah yang Besar 2015
Menyongsong
Yobel Besar (2)
Petrus
Agung
Review
seminar hari pertama
1.
Paradigma yang benar tentang hal sekuler dan rohani
Segala
sesuatu yang sudah bersentuhan dengan firman Tuhan, maka akan berlaku
di jasmani dan rohani. Jika kita pisahkan antara yang rohani dan
sekuler, maka kita akan rugi, karena membuang pengetahuan. Firman
Tuhan adalah kunci pengetahuan.
2. Merenungkan firman Tuhan
Orang
yang merenungkan firman Tuhan siang dan malam, apapun yang dibuat
berhasil.
Merenungkan
firman Tuhan itu seperti lembu memamah biak: firman Tuhan kita kunyah
dan telan berulang-ulang. Maka kita mendapat kunci pengetahuan, maka
apapun yang dibuat akan berhasil.
The law of attraction : Segala sesuatu di dalam hidup kita akan menarik hal-hal yang sama di luar.
Beberapa ahli psikologi menemukan fakta:
Otak
kita sering mengeluarkan sinyal-sinyal tertentu, yang mengundang
banyak hal datang dalam kehidupan kita. Apapun yang otak kita setuju,
menarik sesuatu supaya hal yang kita setujui itu terjadi. Sebaliknya
jika tidak setuju, otak mengeluarkan berbagai hal untuk menghalangi
hal itu terjadi.
Maka kita harus berfikir seperti kata Alkitab:
Jadi
akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua
yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap
didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah
semuanya itu.
(Fil 4: 8)
Contoh: puasa
Saat
diumumkan untuk berpuasa, awalnya kita bilang amin. Ini adalah
keinginan. Tapi di otak sudah ada data: puasa tidak enak, tidak akan
mampu, dll. Maka saat mulai start puasa, perut akan berbunyi. Padahal
biasanya walau terlambat sarapan tidak terjadi apapun. Kemudian
kepala pusing, maka harus minum obat. Tapi minum obat tidak boleh
perut kosong, maka tergoda untuk makan. Atau tiba-tiba diajak makan.
Akan ada berbagai hal yang setuju dengan pemikiran di otak: tidak
usah puasa.
Contoh: kikir
Ada
penggalangan dana di sekolah anaknya. Otaknya berkata: sayang untuk
mengeluarkan uang. Selanjutnya akan terjadi berbagai hal, misal:
dompet tertinggal, ban kempes, sakit perut, dll. Semua intinya "tidak
usah menyumbang".
Vav
Dalam
kitab Rut kalimatnya 90% diawali kata "vav". Kitab Rut
dibaca pada hari Pantekosta. Artinya kita harus punya hubungan dengan
Tuhan dan manusia.
Give,
and it shall be given to you; good measure, pressed down, and shaken
together, and running over, shall
men
give into your bosom. For with the same measure that you mete with it
shall be measured to you again (Luk 6: 38, KJV)
Sebagian besar berkat yang Tuhan berikan di hidup kita adalah melalui orang lain, maka kita harus mengerti cara menjalin hubungan dengan orang lain.
4
Sungai di Taman Eden
Kej
2: 10-15 – Sepintas ini adalah peta geografis. Setelah dibandingkan
dengan peta timur-tengah, 4 sungai ini tidak menyatu dan tidak ada
titik temunya, dan jaraknya masing-masing berjauhan. Maka ini adalah
peta secara rohani
Eden artinya kehidupan yang menyenangkan dan berkelimpahan.
Untuk
mencapai tempat yang menyenangkan dan berkelimpahan, peta rohani
berkata harus diairi 4 sungai: Pison (increase,
bertambah), Gihon (menyembur/ bursting
forth),
Tigris (cepat/ rapid),
Efrat (berbuah lebat/ fruitfullness).
Berkat Tuhan untuk kita sebagian besar berasal dari orang lain. Supaya orang lain bisa memberkati, maka kita harus siapkan salurannya. Cara kita bergaul dengan orang lain akan menentukan seberapa besar kemungkinan yang kita buka bagi Tuhan untuk bisa memberkati kita. Jika semua saluran kita tutup/ blok, akan menyulitkan Tuhan untuk memberkati kita.
Contoh:
Raja Israel-Edom-Yehuda berperang. Saat kekurangan air, mereka memanggil Elisa. Tuhan perintahkan mereka membuat parit untuk menampung. Setelah parit selesai, air datang.
Uang sebetulnya mudah, masalahnya apakah kita punya parit dan saluran-nya.
Saat kita meng-isolasi diri, hanya melakukan urusan rohani, tidak bergaul dengan orang lain, maka kita menutup akses dari orang lain.
Saat kita bisa memberikan 4 hal yang paling dikejar/ dibutuhkan manusia, itu seperti membuat saluran bagi Tuhan untuk memberkati kita.
Ben Somah, seorang rabbi Yahudi, mengatakan bahwa 4 sungai di sekitar Eden menggambarkan hal-hal yang paling me-motivasi seseorang untuk bergerak meraih sesuatu. 4 hal ini juga merupakan kebutuhan manusia : hikmat (wisdom), kekuasaan (power), kekayaan (wealth), penghargaan dari orang lain.
1. Kebutuhan akan hikmat (wisdom) dan pengetahuan
Semua
orang suka bergaul dengan orang yang membuat wisdomnya
meningkat. Setiap orang membutuhkan tambahan hikmat dan pengetahuan.
P Agung banyak bergaul dengan hamba Tuhan senior. Saat p Agung membagikan sesuatu yang baru, mereka tertarik dan akan meminta waktu untuk mengobrol lebih panjang.
Saluran pertama terbuka saat kita bisa memberikan pengetahuan tambahan kepada orang lain
Contoh:
Ada dokter mendiagnosa pasien, memeriksa pasien, memberi obat, tapi tidak menjelaskan penyakit kita. Ada dokter lain masih baru, suka menjelaskan banyak hal pada pasien.
Maka
dokter ke-2 ini lebih disukai, karena memberi tambahan pengetahuan.
Steve jobs berkata: stay foolish. Tetaplah merasa bodoh, sehingga selalu mencari tambahan ilmu pengetahuan.
Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian. (Yer 3: 15)
Lembu (ox), artinya: to asociate with, to learn. Urapan lembu berkaitan dengan belajar pengetahuan.
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; (Luk 11: 52a)
Semakin
belajar firman Tuhan, semakin kita punya kunci pengetahuan.
Ilustrasi 1: penjual asuransi
Penjual
asuransi bisa dikagumi atau dibenci. Jika pendekatannya dengan
menakut-nakuti tentang kematian, maka orang akan jadi benci.
Orang
yang tidak bijak mem-BC ke semua kontak. Ini tindakan bodoh. Jika 5
dari 100 orang itu punya uang tunai yang sangat besar (> 20M),
sementara yang lain uangnya di bawah 1/2 M. Lalu agen ini mem-BC
program: 5 tahun dapat 2M, maka BC dari orang ini akan selalu
diabaikan oleh 5 orang ini karena merasa di luar level mereka. Atau
sebaliknya ada program dimana 5 tahun mendapatkan 100M, maka bagi 95
orang yang lain program itu akan diabaikan.
Ada
pengetahuan yang bisa diberikan pada orang tertentu, tapi orang yang
sama tidak bisa menerima pengetahuan yang lain. Ini harus dipelajari
dan diteliti.
Kita punya Roh Kudus dalam hidup kita. Maka dengan dibimbing Roh Kudus, kita bisa menyampaikan hal yang tepat sesuai kebutuhan yang mendengar.
Ilustrasi 2:
P
Agung ke London. Sebelum pulang mereka cari tempat makan di tepi
sungai Themes. Pelayannya mengajak beberapa orang untuk melihat
daging-daging yang akan diolah sedang digantung, dalam ruangan
pendingin. Pelayan itu menceritakan bahan/ dagingnya, pengolahannya,
juga memberi saran-saran penyajian. Walau harga mahal, tapi ada
kepuasan karena mengerti apa yang dimakan.
Ini memberi makan pada otak konsumen.
Ini memberi makan pada otak konsumen.
Ilustrasi
3:
Penjual
kain mengarahkan pembeli-nya untuk memilih kain yang sesuai dengan
pelanggan, memberikan pengetahuan tentang asal-usul kain, dst.
Ilustrasi
4:
Saat
ke Korea p Agung diajak fine dining. Sebelum makan ada tampilan
tentang sejarah Korea yang berkaitan dengan makanan yang akan
dihidangkan. Orang bayar mahal untuk pengetahuan yang disampaikan.
Mari belajar membagikan pengetahuan bagi orang-orang yang bergaul dengan kita, maka itu akan membuka saluran bagi kita.
Ilustrasi
memberikan tambahan edukasi pada sebuah produk
Saat
ke luar kota, P Agung melihat mobil box dengan tulisan "think
what you drink".
Tubuh kita perlu mineral organik. Kita bisa mendapat mineral
an-organik, jika itu menumpuk, akan jadi masalah bagi kesehatan
tubuh. Untuk mengetahui apa yang kita minum, maka dilakukan
eksperimen:
4
gelas air putih dari beberapa merk. Kemudian ada alat yang memisahkan
mineral-mineral an-organik. Nampak 1 gelas tetap jernih, tapi 3 yang
lain jadi keruh.
Memberi edukasi pada orang lain akan memberi nilai tambah. Ini memaksa kita selalu belajar.
Contoh:
Salmon
yang bagus geraknya banyak. Maka beberapa orang menambahkan hiu kecil
untuk mengejar ikan-ikan salmon, sehingga dagingnya lebih enak.
Pengetahuan ini bisa disampaikan saat menawarkan produk pada
pelanggan.
2.
Kebutuhan akan kekuasaan
Daerah
sekitar sungai Gihon adalah tempat Salomo dilantik sebagai raja.
Kekuasaan
adalah ukuran dari kesanggupan kita untuk memberi pengaruh dan
kendali atas dunia sekitar kita.
Kekuasaan
juga berarti kemampuan untuk berkata "tidak" pada hal jelek
yang ditawarkan pada kita.
Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." (Kej 1: 26)
Dari
awal manusia secara alamiah diberi kebutuhan untuk berkuasa.
Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu." (Kej 3: 16)
Saat
jatuh dalam dosa, suami-istri berebut kekuasaan. Kata "birahi"
berasal dari akar kata yang artinya berusaha mengambil alih, mencoba
berkuasa.
Kekuasaan
punya pengaruh besar terhadap diri kita. Orang yang tidak punya kuasa
akan apapun, akan hancur secara mental.
Contoh:
GPS yang laris di Korea adalah yang desain kalimatnya seperti seorang hamba pada tuannya, dan menggunakan suara wanita. Suami yang di rumah di tekan istri, biasanya di tempat kerja menekan anak buahnya. GPS tipe ini memberikan seorang sopir sense of authority (merasa memiliki kekuasaan), dan dianggap high class.
GPS yang laris di Korea adalah yang desain kalimatnya seperti seorang hamba pada tuannya, dan menggunakan suara wanita. Suami yang di rumah di tekan istri, biasanya di tempat kerja menekan anak buahnya. GPS tipe ini memberikan seorang sopir sense of authority (merasa memiliki kekuasaan), dan dianggap high class.
Contoh:
Beberapa jas mahal karena model iklannya. Misal: konglomerat (Donald Trump), atau James Bond. Orang membeli jas karena ingin setara dengan model iklan tersebut.
Beberapa jas mahal karena model iklannya. Misal: konglomerat (Donald Trump), atau James Bond. Orang membeli jas karena ingin setara dengan model iklan tersebut.
Orang
ingin dihargai dan dianggap elit. Saat seseorang di-elit-kan, dia
rela keluar uang lebih banyak.
Contoh: barang yang sama diberi istilah berbeda, maka harganya beda
- Kopi hitam di warung Rp 1500,- . Saat jadi black coffee americano, harganya jadi 10 ribu.
- Pijat dan kerik 75 ribu. Java massage 200 ribu
- Es teh 2 ribu, tropical ice tea 15 ribu
- Gado-gado 15 ribu, boiled vegetable with peanut sauge 75 ribu
- Es jeruk 6 ribu, orange juice full passion 18 ribu
- Rusun pinggir kali 75 juta; River side apartement 750 juta, senin harga naik.
Saat
kita bisa memberi "rasa berkuasa" kepada orang lain, itu
meningkatkan harga jual.
Contoh
Dibalik restauran "all you can eat", hidangan prasmanan, istilah "pembeli adalah raja", adalah untuk memuaskan kehausan akan otoritas dari pelanggan untuk memilih sesuai kehendaknya.
Dibalik restauran "all you can eat", hidangan prasmanan, istilah "pembeli adalah raja", adalah untuk memuaskan kehausan akan otoritas dari pelanggan untuk memilih sesuai kehendaknya.
3. Kebutuhan atas kekayaan
Kej
34: 20-21
Yakub
melintasi daerah keluarga Sikhem. Sikhem memperkosa Dina, anak yakub.
Sikhem lalu melaar dina, tapi anak-anak yakub berniat membalas
dendam. Mereka meminta Sikhem dan seluruh kaumnya disunat. Sikhem dan
ayahnya membujuk kaumnya, sehingga setuju. Setelah disunat dan
kesakitan, lalu mereka dibantai
"These men are at peace with us. (Kej 34: 21a)
Kata "peace" dari kata "shalom", artinya pertumbuhan manusia hingga mencapai sesuatu yang total dan utuh. Arti kalimat: jika keluarga Yakub bergabung dengan keluarga Sikhem, akan memberikan keutuhan karena saling melengkapi.
Kita
akan mengalami shalom jika semua orang yang berhubungan dengan kita
selalu diuntungkan.
Dengan
pola pikir seperti ini kita tidak akan berfikir untuk memanipulasi,
merugikan, atau menipu orang lain. Maka kita akan memiliki reputasi:
siapapun yang berdagang dengan kita akan diuntungkan, sementara kita
juga mendapatkan keuntungan.
Klip
tentang seorang pengemis
Pengemis
tidak cukup hanya "menjual" belas kasihan. Tapi juga harus
bisa memberkati orang lain. Seorang pengamis buta dengan tulisan di
sampingnya: "I'm
blind, please help me".
Lalu ada gadis yang merubah tulisannya jadi: "its
a beautifull day, but i can't see it".
Orang-orang yang lewat membaca tulisan ini dan merasa diberkati, maka
mereka memberi sedekah dalam jumlah banyak.
Di awal si pengemis menjual kemalangannya. Tapi realitanya manusia itu egois, maka hanya sedikit orang yang menolongnya. Kalimat yang ditulis si gadis menyadarkan banyak orang bahwa hari ini indah, dan itu memberkati banyak orang, sehingga mereka memberi lebih kepada pengemis yang kurang beruntung itu.
Beri keuntungan pada orang lain, walau belum tentu berupa orang, maka akan ada perbedaan
4. Esteem of others – kebutuhan penghargaan dan pujian dari orang lain.
Kebutuhan
ini beda dengan self-esteem
(menilai diri sendiri). Tapi jika menilai diri terlalu tinggi, justru
berbahaya karena membawa kerusakan. Manusia butuh diakui oleh orang
lain. Maka ajaran Tuhan untuk menjadi hamba yang tak terlihat sangat
berat bagi banyak orang.
Pada dasarnya semua manusia butuh pengakuan dan pujian dari orang lain.
Riset tentang pelajar
68%
pelajar Amerika yakin mereka bisa menguasai ilmu matematika, 23%
pelajar KorSel yakin bisa matematika. Kenyataannya: pelajar KorSel
nilainya tertinggi, pelajar Amerika terendah. Ini karena hanya
keyakinan pribadi, bukan kapasitas yang sebenarnya
Contoh aplikasi memberi pujian
Saat
di USA Tshirt p Agung habis. Di satu toko p Agung beli Tshirt.
Sesampai di kasir, kasirnya berkata bahwa selera p Agung tinggi.
Pelayan itu lalu tunjukkan p Agung kaos yang lain, tapi tidak dipilih
karena bergambar tengkorak.
Terapkan ini pada konsumen kita : memuji selera pelanggan.
Berikan 4 hal yang menjadi kebutuhan dan memotivasi manusia, ini seperti membuka saluran berkat, maka berkat akan datang dalam hidup kita.
Jika kita menghina pelanggan, merugikan pelanggan, tidak bisa meng-apresiasi, ini artinya menutup saluran berkat kita sendiri..
Riset di 2 kelas yang berbeda.
Diberi
soal yang sangat mudah sehingga rata-rata nilai 90. Kelas A dipuji
hasilnya: pintar, cerdas. Kelas B dipuji perjuangannya: gigih, tidak
gampang menyerah.
Kemudian
diberi soal yang sangat sulit. Kelas A responnya menangis, marah,
bahlan soal disobek-robek. Ini karena mereka kehilangan "piala"nya:
pintar dan hasilnya bagus. Kelas B tetap berjuang terus, tidak ada
yang menangis.
Apresiasi setiap konsumen yang kita layani, maka konsumen itu akan datang kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar