Senin, 28 September 2009

DR. DAVID YONGGI CHO

Allah Kita Yang Baik 
Oleh : DR. David Yoggi Cho

Manusia di seluruh dunia sekarang ini menghadapi banyak masalah yang di sebabkan karena merasa tidak berarti, miskin, dan merana. Teriakan mereka terus terdengar karena mereka takut pada penyakit dan maut. Orang-orang ini membutuhkan berkat dari Kristus. Dalam perjalanan saya ke luar negeri seperti di Amerika, Inggris, Jerman Barat, Perancis dan negara-negara Skandinavia, dengan jelas nampak bahwa orang di mana-mana berada dalam situasi yang memerlukan pengungkapan berkat ini. Waktu berita ini dikhotbahkan, banyak perubahan yang mengagumkan terjadi dan apt kebangunan rohani mulai bernyala.
Jika kita mengerti sepenuhnya tentang berkat ini, kita dapat menafsirkan Alkitab dari kitab kejadian sampai Wahyu berdasarkan ayat-ayat yang berbicara tentang kebenaran ini. Setelah itu kebenaran Alkitab menjadi hidup dan bersinar dalam terang hidup baru, dan kebenaran itu menjadi makin jelas pada kita. Seperti seorang buta meraba seekor gajah untuk mengetahui bentuknya, maka mereka yang membaca Alkitab tanpa landasan ini tidak bisa mengerti atau menafsikan secara lengkap apa yang mereka baca. Tetapi jika kita membaca Alkitab dengan diperlangkapi dasar teologi yang kokoh ini, maka keseluruhan Firman Allah itu tidak terputus-putus dan pekerjaan Allah yang hidup itu dinyatakan dengan jelas.
Saya ingin menunjukkan kepada saudara jalan masuk ke dalam rumah berkat itu. Jalan masuk itu diberi nama “Allah Kita yang Baik”.
Oknum pertama yang harus kita jumpai ialah Allah kita yang baik. Dewasa ini banyak orang tidak yakin bahwa Allah itu baik. Mereka melihat Allah sebagai oknum adikodrati yang memenuhi mereka dengan ketakutan, yang mengancam mereka dan mengambil kebahagian mereka. Atau mereka melihatnya sebagai Allah yang tidak memperdulikan mereka.
Saya sedang memimpin sebuah kebangunan rohani di Hamburg, Jerman Barat, ketika seorang wanita setengah baya datang untuk menjumpai saya dan meminta nasihat. Ia dilahirkan dan dibesarkan sebagai anak yatim dalam lingkungan yang tak berbahagia dan ia selalu tertimpa kesedihan. Ia menikah dengan seorang dokter Jepang berwarga negara Jerman Barat. Suaminya sangat mengasihi dia. Ia mempunyai tiga anak dan tidak kekurangan apa-apa sehingga hidupnya serba ada. Ia kaya dan tinggal di sebuah rumah mewah, dan anak-anaknya sehat. Dengan kata lain keluarganya nampak bahagia. Namun ada ketakutan yang berakar di hatinya. Ia takut bahwa sewaktu-waktu Allah dapat mengambil semua yang membahagiakan dirinya. Ia berpikir bahwa ia hams menderita agar bisa beriman teguh, tetapi karena ia begitu berbahagia, suatu saat Allah mungkin mengambil suami dan anak-anaknya atau menimbulkan suatu kesulitan ekonomi bagi keluarganya untuk menguji imannya.
Ketakutan membuat ia tak tenang. Meskipun suaminya seorang psikiater, toh tak sanggup menolongnya agar bebas dari ketakutan dengan cara menganalisa jiwa. Jadi ia datang minta pertolongan dari saya. Ia berkata,”Pendeta tak lama lagi kemalangan akan menimpa saya bagaikan sebuah awan gelap. Saya lahir sebagai anak yatim dan menderita berbagai bermacam kesukaran. Hidup saya sekarang ini indah, tetapi bagaimana saya bisa menikmati kebahagiaan ini?. Apa yang harus saya lakukan, Bapak Pendeta?”.
Saya menjawab, “Ibu, anda sedang membuat kesalahan besar. Allah itu baik. Iblis datang untuk mencuri, membunuh, dan merusakkan; tetapi Yesus, Anak Allah, datang agar kita mamiliki hidup dengan berkehmpahan.”
Ia berkata,”Bapak Pendeta, saya belum mampu percaya demikian.”
Saya memberitahukan kepada wanita itu mengapa Allah itu Allah yang baik. Saya meminta ia agar membuka Alkitabnya. “Di kitab kejadian, kita melihat bagaimana Allah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya. Setiap ciptaan menunjukkan sifat penciptanya. Pada hari pertama ia menjadi tepahg. Apakah Allah melihat terang itu baik?”   
“Allah melihat bahwa terang itu baik.”
“Bagaimanakah waktu Allah membuat cakrawala pada hari kedua?”
“Tidak disebutkan bahwa cakrawala itu baik.”
“Karena cakrawala adalah tempat Iblis akan bercokol sebagai penguasa di udara serta memilikinya setelah peristiwa kejatuhan, Allah tidak mengatakan bahwa cakrawala itu baik. Hanya di tempat itu perbuatan baik ditiadakan. Pada hari ketiga, waktu daratan diciptakan apakah tertulis bahwa Allah melihat hal itu baik?”
“Ya, ada tertulis.”
Allah juga melihat bahwa ciptaan-Nya pada hari yang keempat dan kelima itu baik adanya, dan pada hari yang keenam ketika Allah menciptakan binatang dan manusia, Allah melihat semuanya itu sangat baik. Jika Allah bukan Allah yang baik, sudah tentu ia tidak menciptakan sesuatu yang sangat baik. Saya berkata kepada ibu itu, “Sejak semula Allah membuat hanya hal-hal yang baik. Kita mengenal sebatang pohon dari buahnya. Karena yang Allah ciptakan semuanya merupakan ‘buah-buah’ yang baik. Tidakkah kita semuanya berkesimpulan bahwa pohonnya-atau Allah-tentu juga baik?"
Ibu itu menggelengkan kepalanya dan tidak mau percaya. “Ibu, dengarlah!” kata saya lagi. “Apakah pemah seseorang melihat Allah?”
“Tidak.”
“Siapa melihat-Nya?”
“Hanya Yesus saja yang pemah melihat Allah.” (Yoh 1 : 15-18)
“Ya! Yesus telah melihat Allah. Segala sesuatu yang Yesus katakan dan lakukan adalah yang Allah lakukan dan katakan melalui diri-Nya. Nah, baiklah kita melihat kehidupan Yesus. Apakah Yesus melakukan kebajikan ataukah kejahatan? Ia melakukan pekerjaan-pekerjaan baik; Ia mengusir roh-roh jahat; Ia memberikan kedamaian bagi mereka yang gelisah dan takut; Ia membangkitkan orang mati. Dapatkah Ibu menemukan sesuatu yang salah pada pekerjaan yang Yesus lakukan? Bahkan musuh-musuh-nya pun mengakui bahwa Yesus menyelamatkan Orang lain waktu mereka memaku-nya di kayu salib.
“Karena Yesus mengerjakan begitu banyak kebaikan, bagaimana mungkin Allah yang bekerja melalui Yesus itu adalah Allah yang tidak baik? Yesus berkata, “Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anak-mu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya?” (Mat, 7.9-11).
“Ibu, dengarkanlah! Bukankah Yesus dengan jelas mengatakan di sini, Bapamu yang di sorga akan memberikan yang baik?”. Lihatlah alam semesta ini. Bagaimana Ibu melihatnya? Apakah teratur baik dan indah? Apakah Langit yang baru dan bumi yang baru akan Allah buat itu baik atau tidak? Alkitab berkata, “Lihatlah, kemah Allah ada ditengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Dan Ia menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu” (Wah, 21:3-4).
“Ada tertulis Allah bukan saja akan membaharui keadaan sekeliling kita, tetapi tubuh kita yang lemah akan diganti dengan tubuh yang kuat, yang fana menjadi baka. Bagaimana Ibu bisa percaya bahwa Allah yang semata-mata memberikan buah-buah yang baik itu adalah Allah yang baik?”.
Setelah itu barulah Ibu tersebut mengangguk-anggukkan kepalanya sambil berkata “Mendengar apa yang Pendeta katakan maka sekarang saya mengerti bahwa Allah itu Allah yang baik”.
“Iblislah yang selalu membisikkan kepada Ibu bahwa Allah akan mengambil kebahagiaan Ibu,” kata saya kepadanya.
Di Perjanjian Lama, Ayub juga pernah mengalami ketakutan seperti yang telah ia katakan, “Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku” (Ayub 3:25). Ayub kehilangan semua miliknya-sepuluh orang anaknya, 700 ekor domba, 3.000 ekor unta, 500 pasang lembu, 500 ekor keledai betina serta hamba-hambanya pria dan wanita.
Alkitab dengan jelas menulis, “Di dalam kasih tidak ada ketakutan, kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih” (1 Yoh, 4:18).
Waktu Ayub pulih imannya, dengan mengaku bahwa ia akan memelihara imannya meskipun Allah menghancurkan dia. Allah memberkati dia dua kali lipat daripada yang ia miliki sebelumnya.
Iman bagaikan persneling di mobil. Jika memasukkan persneling maju, maka mobil itu bergerak maju, tetapi jika memasukkan persneling mundur maka mobil mundur dengan kekuatan yang sama. Demikian juga jika saudara percaya Allah itu baik, maka sukses akan saudara peroleh; jika saudara tidak percaya bahwa Allah itu baik maka saudara akan mengalami ketakutan, putus asa serta kegelisahan. Iman saudara bisa positifatau negatif. Terserah saudara. Iman positif menghasilkan iman positif, iman negatif menghasilkan iman negatif.
Saudara harus menanggalkan semua iman negatif dan dengan teguh percalah bahwa Allah, yang mengutus Tuhan Yesus untuk disalibkan ganti saudara adalah baik. Sebagaimana tertulis, "Ia yang tidak menyayangkan anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?” (Roma 8:32).
Allah, yang mengasihi kita dengan kasih-Nya yang tak terduga luas dan dalam-Nya itu, adalah benar-benar Allah yang baik.
Ketika kita mengatakan Allah itu baik, Iblis merasa sakit. Di banyak mimbar dewasa ini, Allah digambarkan secara keliru. Ada pengkhotbah yang hanya memberitakan-Nya sebagai Allah yang seolah-olah sedang menunggu orang berdosa membuat kesalahan agar ia bisa menghakimi mereka dengan hukuman yang mengerikan. Orang Kristen yang paling tragis adalah orang Kristen yang tidak mempunyai harapan. Orang Kristen yang memilild kepercayaan demikian adalah seperti putra sulung di dalam perumpamaan anak yang terhilang, yang kesannya mengenai Bapa adalah bahwa Bapa tidak pernah memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatnya (Luk, 15:29).
Ada tertulis di dalam Alkitab. “Jadilah kepadamu menurut imanmu” (Mat.9:29).
Allah yang baik dan kaya tidak akan mendatangi orang yang tidak percaya kepada kebaikan-Nya. Meskipun anak bungsu itu pergi jauh dari rumah bapanya dan menghabiskan segala harta dengan berfoya-foya, ia kembali kepada bapanya dengan keyakinan bahwa bapanya akan menyambut kedatangannya. Bapanya mengenakan jubah yang terbaik padanya, memakaikan cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya lalu menyuruh menyembelihkan lembu tambun untuk berpesta menghormati dia.
Dua anak itu mempunyai bapa yang sama, namun yang seorang tidak menerima seekor anak kambing pun, sedangkan anak yang lainnya memiliki seluruh kekayaan bapanya. Apa yang menyebabkan kedua anak itu berbeda? Pandangan serta pengharapan masing-masing anak itu terhadap bapanya berbeda! 
Orang-orang yang percaya bahwa Allah itu Allah yang baik dan memiliki akal budi yang positif. Seperti tertulis, “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Roma 8:28).
Karena mereka percaya kepada Allah yang baik maka hal-hal yang baik akan terjadi. Meskipun kadang-kadang mereka menjumpai hal-hal yang tidak menyenangkan, toh mereka bisa menerimanya karena mereka tahu bahwa Allah juga akan mendatangkan kebaikan dari hal itu. 

Prepared By : 
FULL GOSPEL INDONESIA

Bendelan No. 4
Memahami Iman pada Tuhan Yang Baik ( 4 )
- Allah Itu Baik Disusun dari rekaman kotbah Ev.Drg Yusak Tjipto Purnomo
- Alamat Tuhan oleh DR. David Yonggi Cho
- Allah Bapa –Allah Putra Yesus Kristus-Allah Roh Kudus

Catatan :
Dapatkan Bendelan2 foto copy tsb. diatas, minimum order 1 bendel, rata2 tiap bendel 200 lembar ukuran A -4 @ Rp. 150,/lb- plus ongkos kir im transfer ke Yayasan Full Gospel Indonesia BCA Rek. No. 565.007.1389, bukti transfer Fax ke 031-3732850, tulis nama calon murid atau calon Cell Leader dan alamat pos yang jelas.

Surabaya, 9 September 2009
FULL GOSPEL INDONESIA
http://groups.yahoo.com/group/fullgospel_indonesia
http://muridyesuskristus.blogspot.com
Bambang Wiyono
081 2327 3886

E-mail : fullgospel_indonesia@yahoo.com

Senin, 14 September 2009

HUKUM TAURAT DAN INJIL MENURUT MARTIN LUTHER

HUKUM TAURAT DAN INJIL MENURUT MARTIN LUTHER
oleh: Pdt. Jonathan Lowijaya, D.Min.

Saudara Saudara yang terkasih,

Saya mulai ngisi sesi pertama : 10 Perintah Allah di blog htt://muridyesuskristus.blogspot.com, tentunya tidak saya sendiri yang ngisi, Admin Milis sudah pasang iklan, diharapkan murid muritNya yang senior, yang secara sukarela nengisi pelajaran pelajaran untuk tingtkat lanjutan, khusus untuk Cell Leaders.

Seperti apa kotbah saya dihadapan tani dan buruh waktu itu ?

“ Tuhan itu murah hati, Tuhan itu kasihan kalau umatnya semua binasa karena tidak bisa menjalani Hukum Taurat ( 10 Perintah Allah ), sehingga Dia membuat

Acara Akbar 2000 tahun yang lalu di kayu salib

Yesus Kristus manusia “ciptaan khusus “ Allah sendiri,
harus menumpahkan darahNya buat persembahan penebusan dosa dosa manusia di kayu salib ( Yoh 3:16 )

Dengan demikian, manusia yang tidak bisa menjalani 10 Perintah Allah ( Hukum Taurat ) bisa katut kesurga bila jadi murid muridNya Yesus Kristus yang mati di kayu salib itu dan percaya, bahwa Dia adalah Allah, bukan sedekar nabi !

Yang tidak setia dan tidak percaya akan mendapat ganjaran masuk neraka ( wah 21:8 )

Yesus Kristus bukan saja sudah menjalani dengan sempurna Hukum Taurat, malah Dia telah
menyempurnakan 10 Perintah Allah, dicatat oleh para rasul pilihanNya, ….”

Saudara Saudar yang terkasih,

Betapa sederhananya penjelasan saya, tapi sebagai Cell Leaders kalian tidak boleh kotbah seperti saya!

Sebab Cell Group kalian dihadiri banyak kalangan, dan mereka mengeri banyak hal, maka bahasa kalian harus pakai bahasa theologia yang benar, berikut ini saya ambilkan artikel guru saya di internet, yang bisa nulis dengan baik ajaran Martin Luther ( 1483 )pada jaman Reformasi dan Kontra Reformasi gereja gereja didunia waktu itu ( miliki Peta Alkitab, disitu banyak informasi tentang sejarah gereja gereja )




Pendahuluan

Menurut Martin Luther, seorang theolog sejati harus mampu membedakan fungsi Hukum Taurat dengan Injil. Dalam tafsirannya terhadap Surat Galatia (tahun 1531), Luther mengatakan, “Barangsiapa yang dapat dengan jelas membedakan antara Injil dan Hukum Taurat harus bersyukur kepada Tuhan dan dia adalah seorang theolog yang sejati.”

1 Seperti yang kita ketahui, Luther menempatkan doktrin pembenaran hanya oleh iman sebagai prinsip dasar dari sistem theologinya. Ia memandang bahwa perbedaan fungsi Hukum Taurat dengan Injil adalah keharmonisan yang paling dekat dengan doktrin pembenaran oleh iman. Meskipun Luther telah membahas doktrin pembenaran hanya oleh iman, namun doktrin ini akan berkembang dengan benar dan baik jika didasarkan pada pemahaman perbedaan fungsi antara Hukum Taurat dan Injil. Berdasarkan alasan inilah maka pandangan Luther mengenai Hukum Taurat dan Injil telah menjadi masalah yang utama dalam sistem theologi Luther, meskipun Luther bukan seorang theolog sistematika seperti John Calvin dalam tulisannya.

Mengapa memahami perbedaan fungsi Hukum Taurat dengan Injil begitu penting bagi Martin Luther? Apakah hubungan Hukum Taurat dan Injil? Apakah Hukum Taurat berkontradiksi dengan Injil? Bagaimana Martin Luther menyelesaikan permasalahan antara Hukum Taurat dengan Injil?

Pembahasan tulisan ini hanya berfokus kepada relasi fungsi Hukum Taurat dengan Injil, walaupun diskusi mengenai natur dan fungsi Hukum Taurat sangat dekat sekali hubungannya dengan doktrin pembenaran oleh iman. Manusia berdosa gagal memelihara dan menaati isi Hukum Taurat sehingga mereka berada dalam murka Tuhan.

Beriman kepada Kristus, berdasarkan jasa dan kebenaran Kristus, adalah inti pembenaran hanya oleh iman. Sebab itu kedua doktrin ini sangat erat hubungannya, tetapi di sini tidak didiskusikan doktrin pembenaran hanya oleh iman. Masalah ini adalah topik diskusi yang lain dalam theologinya.

Kebenaran mengenai fungsi Hukum Taurat dengan Injil adalah kebenaran yang melampaui ruang dan waktu.

A. Perbedaan Antara Hukum Taurat dan Injil

Pemahaman yang benar pada doktrin ini akan membawa seseorang pada suatu kekaguman yang mendalam terhadap kasih karunia Tuhan yang dinyatakan dalam Injil. Kebenaran ini berdampak tidak hanya pada kehidupan orang percaya sekarang, tetapi juga secara eskatologis.

Kata ‘perbedaan’ yang dimaksud di sini bukan dimaksudkan sebagai suatu pemisahan atau pertentangan. Bagi Luther, Hukum Taurat tidak dapat dipertentangkan dengan Injil. Luther dalam tulisannya juga tidak bermaksud menawarkan suatu pilihan atau alternatif antara Hukum Taurat atau Injil. Ia tidak sependapat dengan kaum Antinomianisme

2 yang salah mengerti bahwa orang percaya hanya membutuhkan Injil dan tidak membutuhkan hukum Taurat, sebab hukum Taurat dan Injil tidak ada hubungannya. Di samping itu, Luther juga menentang pendapat kaum Legalisme

3. yang menekankan sisi hukum sebagai dasar pembenaran di hadapan Tuhan atau menambahkan hukum ke dalam Injil. Luther berpendapat bahwa demi kemurnian Injil, Hukum Taurat harus dipertahankan.

4 Baik Hukum Taurat maupun Injil keduanya tidak boleh ditiadakan. Di antara keduanya tidak ada yang lebih utama dari yang lain, sebab kedua hal itu saling melengkapi dan harus dibicarakan sebagai satu kesatuan pada waktu yang bersamaan.

Menurut Luther, tidak seperti Agustinus,

5 memahami perbedaan antara Hukum Taurat dengan Injil tidak hanya sekadar bahwa Hukum Taurat mendahului Injil, melainkan lebih dalam suatu pola dialektik.

6 Pola ini secara dinamis bergerak dari pemahaman yang baru melalui perbedaan Hukum Taurat dan Injil kepada suatu hal yang darinya dapat ditarik pemahaman lain yang baru lagi. Pemahaman ini dinamis bukan statis, yang berarti bahwa perbedaan antara Hukum Taurat dan Injil dapat dipisahkan satu dengan yang lain kemudian dapat dipersatukan kembali.

Perbedaan antara Hukum Taurat dan Injil bukan hanya membedakannya dari segi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru atau satu bagian hanya ditujukan kepada Hukum Taurat (Perjanjian Lama) dan bagian lain hanya ditujukan kepada Injil (Perjanjian Baru). Sering kali Injil juga memiliki bagian hukum di dalamnya dan sebaliknya bagian teks Alkitab yang disebut sebagai hukum juga memiliki Injil di dalamnya, seperti sepuluh perintah Allah juga terdapat Injil.

7 Sepuluh perintah Allah dimulai dengan kalimat, “Akulah Tuhan Allahmu yang membawa kamu keluar dari tanah perbudakan” (Kel. 20:1-3). Ini adalah berita anugerah keselamatan dari Tuhan yang mendasari seluruh perintah dan memberi semangat kepada orang Israel untuk hidup selaras dengan Hukum Tuhan.

Di samping itu Luther juga membedakan antara Hukum Taurat dan Injil melalui konteks proklamasi. Tetapi jangan disalah mengerti bahwa tujuan dari proklamasi adalah untuk membedakan antara Hukum Taurat dan Injil, ini bukanlah sesuatu yang utama, walaupun ada kemungkinan hal ini terjadi. Apakah dasar pemahaman Luther dalam meninjau perbedaan antara Hukum Taurat dan Injil dari sudut proklamasi?

Injil adalah berita baik yang menawarkan kasih karunia Tuhan melalui pengampunan dosa di dalam Yesus Kristus. Tetapi realitasnya adalah manusia hidup di bawah Hukum Taurat dan diperbudak olehnya. Karena itu, tanpa pengertian yang mendalam tentang kondisi manusia yang hidup di bawah Hukum Taurat, maka sulit sekali bagi manusia untuk mengerti intisari karya keselamatan Kristus.

Selain anugerah Tuhan yang dinyatakan dalam kematian dan kebangkitan Kristus, terdapat juga kenyataan bahwa di luar Hukum Taurat, manusia akan sulit mengerti kebesaran dari karya Kristus bagi orang berdosa.

8 Sebab itu proklamasi tentang Hukum Taurat yang memaparkan kondisi keberdosaan, ketidakberdayaan, dan keterkutukan manusia tidak dapat menyelamatkan manusia berdosa tanpa sekaligus mengaitkannya atau bersamaan dengan proklamasi Injil dan anugerah Tuhan di dalam Yesus Kristus.
Hukum Taurat telah menempatkan manusia di bawah kutuk dan penghakiman Tuhan, namun pengenalan pada kondisi tersebut akan memberikan pengharapan untuk datang kepada Injil.

Perbedaan antara Hukum Taurat dan Injil dapat diidentikkan dengan perbedaan yang harus ditarik dari apa yang membuat manusia menjadi benar dan sungguh diselamatkan.

9 Jika diperhatikan sungguh-sungguh, memang pada kenyataannya ada perbuatan manusia secara umum yang bisa disebut kebenaran, tapi semua perbuatan itu bukanlah kebenaran yang mendatangkan damai sejahtera dalam hati nurani dan kepastian keselamatan.

Kebenaran yang diajarkan oleh Alkitab, baik ditinjau secara mendasar atau hanya penampakan, sangat berbeda dengan kebenaran secara umum. Kebenaran dalam ajaran Alkitab adalah kebenaran pasif, melalui pembenaran hanya oleh iman, bukan kebenaran yang aktif, melalui segala usaha manusia untuk menjadi benar. Kebenaran yang pasif artinya kebenaran yang dikaruniakan oleh Tuhan atau kebenaran yang berada di luar diri manusia sendiri, yaitu kebenaran Kristus yang dikaruniakan kepada manusia berdosa hanya melalui iman kepada Dia. Kebenaran ini didasarkan pada apa yang Allah kerjakan melalui Yesus Kristus bukan apa yang manusia usahakan.

Dari sudut pandang ini, manusia harus mengabaikan sisi kebenaran aktif dan memusatkan diri kepada Injil.


B. Hukum Alamiah dan Hukum Taurat

Hukum alamiah yang dimaksudkan di sini bukanlah hukum alam yang mengatur keteraturan universal, melainkan Hukum Allah yang secara alamiah berada dalam diri manusia sejak penciptaan. Manusia mengenal Hukum Allah sejak penciptaan atau sebelum Hukum Taurat dikaruniakan oleh Tuhan kepada Musa, sebab Allah telah menempatkan Hukum-Nya di dalam hati manusia, dan hukum ini disebut hukum alamiah. Luther mengajarkan doktrin ini menurut Roma 2:14-16, di mana Paulus mengatakan bahwa orang bukan Yahudi yang tidak mempunyai Hukum Allah secara tertulis dapat mengenal Hukum itu di dalam hatinya. Sebab itu semua manusia tidak dapat menolak keberadaan Hukum Allah.

Hukum alamiah dasar kewajibannya ditinjau dari dua hal, yang pertama kewajiban kepada Tuhan. Karena hukum alamiah ini, maka semua manusia baik sadar atau tidak sadar memiliki rasa keagungan kepada Pribadi yang dianggap lebih tinggi daripadanya sehingga rasa hormat itu menuntunnya untuk beribadah kepada illah atau Allah. Kedua kewajiban kepada sesama.

10 Dari sudut keberadaan Hukum Allah secara alamiah ini, maka ada dua kewajiban manusia sebagai ciptaan-Nya untuk mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama seperti diri sendiri. Sebab itu, di sini terdapat keserasian esensi antara hukum alamiah dengan Hukum Taurat Musa yang diberikan Allah di Gunung Sinai (bdk. Kel. 6:1-5).

Kalau memang Tuhan telah menaruh Hukum-Nya ke dalam hati manusia sejak penciptaan, mengapa Ia perlu mewahyukan Hukum Taurat? Apakah fungsi dari Hukum Taurat yang tertulis itu? Apakah relasi Hukum Taurat yang tertulis dengan yang tidak tertulis?
B. A. Gerrish mengatakan dengan tepat bahwa Hukum Allah diberikan melalui tiga tahap, yaitu tahap pertama, Hukum Allah secara alamiah. Hukum ini dimiliki oleh semua manusia baik Yahudi maupun bukan Yahudi. Tahap kedua, Tuhan memberikan Hukum Taurat kepada Musa atau kepada bangsa Yahudi sebagai suatu tindakan wahyu khusus. Dan tahap terakhir, Kristus sendiri mewahyukan Hukum-Nya.

11.Hukum Taurat yang diberikan kepada Musa mengungkapkan kehendak Tuhan. Karena itu, pada dasarnya Hukum Taurat dikaruniakan bukan untuk menghancurkan manusia, tetapi agar melaluinya manusia dimungkinkan untuk mengenal diri sendiri dan mengenal kehendak Tuhan, sebab pencemaran dosa mengakibatkan kekaburan Hukum Allah yang tidak tertulis secara objektif tetapi ada di dalam hati manusia. Luther percaya bahwa Hukum Tuhan itu bersifat kudus, baik dan rohani.

Paul Althaus mengatakan bahwa seluruh isi Hukum Taurat adalah kehendak Tuhan yang kekal dan keselamatan manusia terletak pada pengenapan Hukum itu.

12 .Berdasarkan Roma 7:10, Luther berkomentar bahwa Hukum Allah diberikan untuk ‘kebaikan’ dan ‘kehidupan’. Setiap Hukum Allah terdiri dari dua hal yang berguna, yaitu janji dan penuntun perilaku.

13. Tuntutan Hukum Taurat adalah kesucian hidup, sebab itu Hukum mengajarkan apa yang harus diperbuat oleh manusia dan bukan melakukan Hukum itu supaya selamat. Hukum Allah mengungkapkan apa yang harus diberikan dan dilakukan untuk memuliakan Dia.

14. Melalui tuntutan Hukum Taurat ini, sebenarnya tidak ada seorang pun yang telah memenuhi dan menaati Hukum itu dengan sempurna menurut pandangan Tuhan. Rasul Paulus mengatakan tentang kondisi manusia sebagai berikut, “Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Tidak ada yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Tuhan. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada orang telah berbuat baik, seorangpun tidak” (Rm. 3:11-12).

Menurut Luther, Hukum Taurat itu dikaruniakan kepada umat Allah yang telah berada dalam perjanjian anugerah dengan Tuhan. Esensi dan fungsi Hukum Taurat harus ditinjau atau dimengerti dalam konteks perjanjian anugerah antara Allah dengan umat-Nya, bukan antara Allah dengan manusia yang berada di luar perjanjian Tuhan. Sebab itu tujuan utama dari Hukum itu adalah untuk menjaga kesucian umat Tuhan yang telah diteguhkan kehendaknya dengan anugerah Tuhan untuk menaati Hukum tersebut. Peraturan Hukum Taurat adalah suatu tuntutan kesucian bagi umat Tuhan, sedangkan bagi mereka yang hidup di luar perjanjian Tuhan, Hukum-Nya mendatangkan penghakiman.


C. Dwifungsi Hukum Taurat

Sebelum menjelaskan lebih jauh tentang fungsi Hukum Taurat, kita perlu mempresentasikan pemahaman Luther tentang kondisi manusia setelah kejatuhan. Sebab bagi Luther tanpa pemahaman yang benar tentang kondisi kejatuhan manusia, kita mungkin bisa mengarah kepada pemahaman yang keliru tentang fungsi utama Hukum Taurat dan sifat dasar Injil.

Luther berkeyakinan penuh bahwa pencemaran dosa mencakup berbagai aspek, seperti rasio, kehendak, emosi, dan perbuatan. Semua manusia telah berdosa di hadapan Tuhan. Fakta kejatuhan Adam dan akibat kejatuhan itu bagi keturunannya telah menimbulkan kerusakan total yaitu pencemaran baik internal maupun eksternal. Persoalannya adalah bagaimana manusia bisa mengenal diri sendiri sesuai dengan kondisinya, atau sebagai ciptaan Tuhan yang telah terasing dengan Tuhan dan sesamanya.

15.Perbedaan antara Hukum Taurat dan Injil terletak pada Hukum itu sendiri, bukan terletak pada Injil, sebab Injil hanya mempunyai fungsi tunggal, sedangkan Hukum Taurat itu mempunyai lebih dari satu fungsi.

16. Injil diwahyukan oleh Tuhan untuk menggenapi Hukum Taurat, bukan Hukum itu ditambahkan kepada Injil. Karena itu, tanpa Hukum Taurat, maka Injil akan mengalami kehilangan makna. Meskipun demikian, baik Injil maupun Hukum Taurat adalah firman Tuhan.

Luther berargumentasi bahwa Hukum Taurat mempunyai dwifungsi, yaitu politis/sipil dan theologis/rohani.

17. Fungsi hukum politis atau sipil adalah untuk mencegah penyebaran dosa dan kejahatan yang dikontrol oleh Iblis di dalam masyarakat. Fungsi Hukum Taurat mengatur kesejahteraan sosial, pendidikan, dan bahkan keteraturan pemberitaan Injil. Hukum ini terwujud dalam bentuk institusi Tuhan seperti pejabat pemerintah, guru, orangtua dan juga hukum sipil. Manusia pada dasarnya bisa mengenapi fungsi Hukum Taurat ini, dan sebab itu Hukum Tuhan dalam pengertian politis bisa menghasilkan kebenaran sipil.

18.Tetapi penggenapan kebenaran ini tidak dapat membuat seseorang diperhitungkan sebagai orang yang benar di hadapan Allah, karena manusia dalam segala kapasitasnya tidak mampu mengenal Tuhan yang benar.

Fungsi kedua Hukum Taurat adalah rohani. Fungsi ini sangat berbeda secara mendasar dengan fungsi Hukum Taurat dari segi politis. Fungsi Taurat secara rohani adalah fungsi yang sejati, paling tinggi, dan mendasar dalam relasi dengan pemahaman Injil. Hukum Taurat menuntut kemurnian hati, ketaatan yang sempurna, ketakutan dan kasih kepada Tuhan. Penggenapan Hukum Taurat ini bersifat internal. Hal ini harus digenapi sebelum kejatuhan, namun manusia telah gagal, sebab itu Hukum Taurat tidak mampu menolong manusia untuk menjadi benar melalui ketaatan. Hukum Taurat merefleksikan kenyataan keberdosaan. Sebab itu tujuan Hukum Taurat adalah untuk memampukan manusia memandang dirinya sendiri, kondisi kejatuhannya, dan ketidakmampuan naturnya. Luther dalam khotbahnya secara jelas mengatakan bahwa keberadaan Hukum Taurat secara terus menerus mengungkapkan diri kita sebagai manusia berdosa yang telah melanggar Hukum-Nya dan harus menghadapi kematian dan neraka.

19.Tatkala manusia menyadari ketidakmampuannya dalam menggenapi atau menjaga Hukum Allah, maka mereka senantiasa dituntut oleh Hukum itu untuk menebus kesalahan, di samping itu mereka berhadapan dengan suatu kenyataan, yaitu kemarahan dan penghukuman Tuhan. Sebab itu manusia menjadi tidak berdaya dengan dosanya.

Luther menggunakan tiga alegori untuk menjelaskan tiga sikap manusia terhadap Hukum Allah yang melampaui kapasitasnya untuk taat, dan tiga sikap tersebut tertuang dalam gambaran dari tindakan Musa:

a) Musa menghancurkan 10 perintah Tuhan tatkala bangsa Israel menyembah lembu emas (Kel. 32:19).

Hal ini menggambarkan sikap manusia yang tidak mau menerima Hukum Tuhan sama sekali dan berusaha menghancurkannya.

b) Musa membawa 10 perintah Tuhan yang baru dan diterima oleh orang Yahudi, namun kulit muka Musa bersinar, sehingga Harun dan seluruh bangsa Israel tidak berani mendekat dan memandang wajah Musa.

Hal ini menggambarkan sikap kedua dari manusia yang menerima Hukum Tuhan namun hanya mengamati segi luar Hukum-Nya. Hal ini disebabkan kemunafikan telah menutupi kemuliaan Hukum Allah.

c.Yosua menjadi penerus Musa untuk menjadi peminpin bangsa Israel . Ia meminpin bangsa Israel melewati sungai Yordan menuju tanah Perjanjian yaitu tanah Kanaan. Karena itu Yosua adalah tipe Kristus yang akan datang untuk memimpin bangsa Israel melalui iman menggenapi seluruh Taurat Tuhan.

20.Karena tuntutan Hukum Taurat maka seluruh umat manusia berada dalam kutukan dan penghakiman Tuhan.

Sebab itu Luther mengatakan bahwa segala sesuatu tanpa iman adalah berada di bawah kutukan.

21 Hukum Allah tidak mampu menyelamatkan manusia dari kutukan karena Hukum Allah tidak memberikan kuasa kepada manusia.
Hukum Taurat hanya akan efektif bila digenapi oleh manusia sebelum kejatuhan, bukan setelah kejatuhan. Setelah kejatuhan, Hukum Taurat tidak digenapi oleh manusia dan melaluinya mereka dibenarkan oleh Allah. Kebenaran ini adalah fungsi Hukum Taurat, melalui Hukum Taurat, dosa dan penghakiman Tuhan semakin jelas dinyatakan.

Mengapa Tuhan mewahyukan Hukum Taurat? Mengapa Allah membebankan Hukum Taurat ke atas bahu manusia jikalau Hukum Allah tidak mengaruniakan hidup?

Sebagaimana telah dibahas di atas bahwa pembenaran di hadapan Tuhan atas orang berdosa tidak dapat dicapai melalui ketaatan kepada Hukum Taurat, lalu apakah kegunaan Hukum Taurat?

Luther menekankan bahwa esensi Hukum Taurat itu benar, baik, dan rohani. Dilihat dari sudut sifat dasar Hukum Taurat, maka persoalan utama bukanlah terletak pada Hukum Allah itu sendiri, melainkan pada ketidakmampuan manusia dalam memenuhi tuntutan Hukum Allah.

Sebab itu jika ditinjau dari sudut negatif, maka fungsi Hukum Taurat adalah memaparkan kondisi keberdosaan dan murka Allah. Tetapi ditinjau dari sudut positif, Hukum Taurat mengarahkan atau meminpin kepada pengharapan keselamatan melalui pembenaran hanya oleh iman dalam Kristus. Hukum Taurat diberikan supaya manusia memiliki kesungguhan hati menantikan benih janji Tuhan.

22Kristus adalah Allah dan manusia sejati. Sebagai manusia yang sempurna, Ia telah menggenapi seluruh Hukum Taurat melalui ketaatan-Nya yang sempurna di atas kayu salib.

Berita sentral dari Injil adalah pribadi dan karya Kristus. Di dalam Kristus, Allah mengampuni dosa dan mengaruniakan hidup yang kekal baik saat ini maupun di masa yang akan datang.

Sebab itu Kristus telah menyelamatkan manusia dari kutukan Hukum Taurat. Ia sendiri telah menjadi kutuk bagi mereka yang hidup di bawah Taurat, dosa, dan kejahatan.

Pada kenyataannya dalam Alkitab, Hukum Taurat mendahului Injil. Sebab itu Hukum Taurat memimpin manusia untuk percaya kepada Injil.

Di satu pihak Hukum Taurat telah membawa seluruh umat berada dalam kutukan dan penghakiman Tuhan, namun di lain pihak,

Taurat Tuhan itu juga telah memimpin manusia untuk menerima anugerah Tuhan melalui iman saja. Sebab itu barangsiapa yang percaya pada Kristus, mereka tidak berada di bawah Hukum Taurat lagi, tetapi berada di dalam anugerah Tuhan.

Anugerah Tuhan telah membuat manusia hidup harmonis dengan Hukum-Nya, karena Kristus telah menggenapi seluruh Hukum Taurat, sehingga Hukum Taurat tidak bertentangan lagi dengan manusia, karena dalam Kristus Hukum Allah berada di sisi manusia.

23.Gerhard Ebeling mengatakan bahwa di dalam dwifungsi Hukum Taurat sering terjadi 3 salah pengertian, yaitu pertama, memahami dwifungsi Hukum Taurat dalam dua kelompok manusia yang berbeda, yaitu fungsi Hukum Allah atas kelompok kafir dan atas kelompok umat yang telah diselamatkan.

Perlu diketahui bahwa manusia yang berada dalam Kristus adalah sekaligus orang berdosa dan orang benar pada saat yang bersamaan. Sebab itu dwifungsi Hukum Taurat tidak boleh dimengerti sebagai suatu aplikasi kepada dua kelompok manusia yang berbeda, tetapi seharusnya kepada manusia secara umum karena sama fungsinya.

Kedua, memisahkan Hukum Taurat menjadi dua bagian, yaitu hukum sipil dan rohani. Bagian yang rohani dianggap lebih tinggi daripada hukum sipil.

Ketiga, dwifungsi Hukum Taurat itu berjalan paralel satu dengan yang lain dan tidak saling berhubungan.

D. Kesatuan Hukum Taurat dan Injil

Luther telah membuat suatu perbedaan yang tajam namun tetap menekankan kesatuan dwifungsi Hukum Taurat, yaitu fungsi Hukum Taurat dari segi sipil yang menuntut kebenaran dalam masyarakat dan memberi kesadaran pada
dosa dan tujuan Injil, serta fungsi Hukum Taurat dari segi rohani yang menggenapi tuntutan Hukum Taurat. Tapi Luther tetap melihat ada suatu perbedaan yang jelas antara kedudukan Hukum Taurat dengan Injil seperti yang ia katakan, “Hukum Taurat harus lebih rendah kedudukannya”

25 dibandingkan dengan Injil. Argumentasi Luther adalah karena Hukum Taurat diwahyukan melalui malaikat dan nabi, namun Injil diwahyukan melalui Tuhan sendiri.

Injil mengajarkan mengenai sumber kuasa manusia untuk menaati Hukum Taurat, tetapi Hukum Taurat mengajarkan apa yang harus dilakukan untuk diperkenan Tuhan.

Injil menjanjikan keselamatan dalam Yesus Kristus, tetapi Hukum Taurat menuntut ketaatan sempurna untuk memperoleh keselamatan.

Injil berisi Kristus yang telah mati bagi dosa, Hukum Taurat berisi kehendak Tuhan yang sempurna dan penghukuman bagi mereka yang melawan Hukum itu. Hukum menuntut kesucian hati namun Injil memproklamasikan penerimaan Allah atas manusia berdosa berdasarkan jasa Kristus.

Hukum Taurat tidak pernah memberikan Roh Kudus, tapi Injil menjanjikan Roh Kudus bagi mereka yang percaya.

26 Sebab itu Hukum Taurat tidak memberikan kuasa untuk taat seperti yang dinyatakan dalam Injil.

Hukum Taurat memperhitungkan kebenaran bagi mereka yang taat, tetapi Injil bergantung pada jasa Kristus sebagai Sumber kebenaran dan Orang benar di hadapan Allah.

Melalui Hukum Taurat, manusia mengenal dosanya sendiri dengan sempurna sedangkan melalui Injil manusia mengenal pengampunan dosa melalui kuasa darah Kristus.

Sebab itu tanpa Kristus dan Roh Kudus, manusia tidak mungkin menaati Hukum Taurat.

Kebenaran Allah yang diungkapkan dalam Injil tidak sama seperti kebenaran yang diungkapkan dalam Hukum Taurat.

Hukum Taurat tidak hanya ditinjau dari sudut perbedaannya dengan Injil namun juga hubungannya dengan Injil sebagai satu kesatuan. Tidak dapat dielakkan bahwa Hukum Taurat mempunyai perbedaan yang sangat tajam dengan Injil, namun keduanya tidak dapat dipisahkan.

27 Perbedaan dan kesatuan ini merupakan suatu rahasia seperti apa yang dikatakan Luther, “Di dalam dunia ini tidak ada seorang pun yang mengetahui perbedaan Hukum Taurat dan Injil.”

28 Namun kita akan mengerti perbedaan itu tatkala firman Tuhan diproklamasikan melalui khotbah, karena melalui khotbah terjadi pemberitaan Hukum Tuhan dan sekaligus Injil Kristus, dan di dalam khotbah, Roh Kudus akan bekerja membedakan dan menyatukan keduanya.

Perbedaan antara Hukum dan Injil itu harus tetap dipegang, tetapi sulit sekali memisahkan atau mengantitesis keduanya karena ada keharmonisan di antara keduanya. Pertanyaannya adalah, “Apakah kesatuan antara Hukum Taurat dan Injil itu?” Sekarang akan didiskusikan kesatuan antara Hukum Taurat dan Injil dalam dua area, yaitu relasi Hukum Taurat dan janji Allah, dan Hukum Taurat dan Injil sebagai firman Allah.

Luther mengatakan bahwa seluruh Alkitab dibagi menjadi dua bagian, yaitu perintah dan janji Tuhan.

29 Perintah Tuhan menyatakan apa yang harus dilakukan namun tidak memberikan kuasa untuk melakukannya. Perintah itu hanya menunjukkan ketidakmampuan dan keberdosaan manusia.
Tetapi di bagian kedua, Hukum Allah menekankan janji Allah. Janji Allah memberikan apa yang dituntut dalam perintah-Nya dan menggenapi apa yang ditulis di dalamnya.

Dari pemahaman ini dapat disimpulkan bahwa hanya Allah yang dapat melakukan baik tuntutan perintah-Nya maupun penggenapan perintah-Nya.

30 Hukum tidak melawan janji Allah, sebab janji itu tidak bergantung pada Hukum Taurat. Perintah Tuhan dan janji mengarah kepada penggenapan dalam diri Sang Mediator, yaitu Kristus.

31 Sebab itu Luther mengatakan bahwa seluruh bapabapa dan para nabi dalam Perjanjian Lama memiliki isi dan objek iman yang sama, yaitu Kristus, dan demikian juga dengan Injil seperti yang dinyatakan oleh Paulus.

32Janji Allah kepada Abraham adalah janji berkat surgawi.

Seluruh bangsa Israel akan diberkati melalui Abraham jika mereka mempunyai iman dan memegang janji Allah. Janji ini mendahului Hukum Taurat yang muncul setelah 400 tahun lamanya. Allah tidak memberikan Hukum yang berkontradiksi dengan janji terdahulu melalui kesetiaan yang telah mengikat diri-Nya dengan Abraham.

33 Jika janji adalah untuk umat Allah yang hidup oleh iman kepada Allah, maka Hukum Taurat adalah untuk mengontrol tingkah laku umat percaya untuk berkomitmen hidup bersama Tuhan saja.

Baik Hukum Taurat maupun Injil adalah firman Tuhan. Firman Tuhan datang kepada manusia dalam dua bentuk, yaitu Hukum dan Injil, dan kedua bentuk itu tidak terpisahkan.

Keduanya harus dikhotbahkan secara bersamaan dan tidak dapat dicampuradukkan. Seorang theolog yang mampu membedakan keduanya dengan benar adalah theolog yang sejati. Hukum Taurat adalah milik Injil, sehingga Hukum Taurat melayani tujuan Injil, yaitu menjanjikan dan membawa keselamatan Allah kepada manusia berdosa melalui pembenaran oleh iman saja di dalam Kristus.

Hukum itu sendiri mengekspresikan kehendak Tuhan. Sifat Hukum itu baik, benar dan rohani, namun Hukum itu tidak mampu membenarkan orang berdosa. Berdasarkan pemahaman ini, secara esensi Hukum Taurat sama dengan Injil. Inti Hukum Taurat mengajarkan untuk mengasihi Tuhan dan sesama, Injil pun menekankan hal yang sama, yaitu mengasihi Tuhan dan musuh seperti diri sendiri. Dengan kata lain, baik Hukum Taurat maupun Injil adalah satu kesatuan sebagai firman Tuhan yang mengekpresikan kasih yang sempurna dari Tuhan.

Injil adalah penggenapan Hukum Taurat. Proklamasi Injil juga adalah proklamasi Hukum Tuhan. Berdasarkan sudut proklamasi Injil dan Hukum sebagai satu kesatuan, Luther memberikan argumentasi dari dua segi:

1) Proklamasi Kristus adalah teladan bagi orang percaya, dan hal ini telah mewarnai karakteristik khusus proklamasi Hukum yang menyatakan kehendak Tuhan yang harus digenapi. Segala sesuatu yang menunjukkan dosa-dosa kita adalah Hukum.

Kalimat tersebut yang menjadikan nyata bahwa Kristus adalah Juruselamat sekaligus membawa pemahaman dosa. Sebab itu proklamasi Injil juga menjadi proklamasi Hukum.

2) Injil menyaksikan anugerah Allah dan jasa-jasa Kristus. Hal ini secara mendasar telah mengarahkan manusia untuk mengenal dosa-dosanya yang telah melawan kasih karunia Tuhan. Dalam pengertian ini, Injil adalah Hukum Tuhan. Sebab itu, Hukum Tuhan termasuk Injil, dan Injil menghasilkan Hukum Tuhan. Ketegangan Hukum dan Injil adalah pada pandangan terhadap orang berdosa. Sebab itu pengajaran Hukum Taurat dan Injil harus berjalan secara bersamaan.

Luther selalu menekankan jalan tengah antara kedua ekstrim legalisme dan antinomianisme, sebab pemberita Injil harus menekankan baik Hukum Tuhan dan Injil sebagai satu kesatuan seperti pertobatan dan kepercayaan kepada Tuhan yang hidup. Luther dalam Table Talk menekankan keseimbangan Injil dan Hukum, tetapi ia juga mengatakan bagaimana patokan keseimbangan tersebut bukanlah suatu hal yang pasti. Kristus sendiri mengkhotbahkan Hukum Tuhan dan Injil menurut konteksnya, sebab itulah kita harus menggunakan Hukum Tuhan dan Injil karena kita mempunyai keduanya. Tidak benar jika segala sesuatu ditarik hanya ke dalam Injil atau ke dalam Hukum saja.


34.E. Hukum Taurat dan Kehidupan Orang Kristen

Tentu kita tidak boleh berpikir bahwa Luther mempercayai ketidakbergunaan Hukum Tuhan bagi mereka yang telah dibenarkan dalam Kristus. Apakah alasan Luther yang mendukung bahwa Hukum Taurat masih berfungsi dalam kehidupan orang Kristen? Luther memberikan dua alasan, pertama, Luther percaya bahwa Hukum Taurat selalu terus-menerus mengingatkan manusia pada ketidakmampuannya untuk menyenangkan hati Allah melalui ketaatannya kecuali bagi mereka yang beriman kepada Kristus. Kedua, dari segi edukasi

Hukum Taurat adalah kehendak Tuhan yang perlu diajarkan kepada gereja.

35.Melanchthon, pada sekitar tahun 1530, mengembangkan trifungsi Hukum Taurat, walaupun Martin Luther pada tahun 1522 sudah pernah mengemukakannya. Apa yang dimaksud dengan trifungsi Hukum Taurat? Hukum Taurat diberikan bukan untuk tujuan pembenaran. Allah membenarkan barangsiapa yang percaya dalam Injil Yesus Kristus. Iman berperan sebagai saluran untuk menerima anugerah Tuhan. Beriman kepada Yesus Kristus berarti menerima janji Tuhan. Melalui iman, manusia percaya bahwa semua tuntutan Hukum Taurat telah digenapi oleh Yesus Kristus, karena itu mereka yang beriman telah bebas dari Hukum Tuhan. Suatu hubungan yang baru antara manusia berdosa sekaligus orang benar dengan Tuhan, mereka telah dibebaskan dari perbudakan Hukum Taurat yang memimpin kepada penghukuman Allah. Kristus sebagai Allah dan Manusia yang sejati telah menggantikan posisi penghukuman Allah atas dosa manusia, dan ini berefek pada pendamaian dengan Allah dan Allah mengaruniakan kebenaran-Nya.

36Pembenaran hanya melalui iman telah mendatangkan kehadiran Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya.

Secara eksternal melalui pemberitaan firman dan kesaksian Roh Kudus, Allah menaruh iman ke dalam hati umat-Nya untuk percaya kepada janji Allah. Luther mengatakan, “Kristus masuk ke dalam hati melalui Injil dari telinga manusia dan Ia berdiam di sana ; kehadiran-Nya bukan dengan tangan kosong, melainkan Ia membawa diri-Nya, Roh Kudus dan segala kepenuhan-Nya.”
37Hidup yang baru ini disertai dengan Kuasa Allah dalam hati orang percaya menjadikannya suatu potensi untuk menaati Hukum-Nya. Roh Kudus adalah terang Allah yang mengiluminasi hati yang gelap dan meneguhkan hati orang percaya untuk menjaga Hukum Tuhan.

Ini sesuai dengan apa yang dikatakan Luther bahwa orang percaya memiliki Roh Kudus, sehingga beban berat dari Hukum Taurat dan kuk Kristus menjadi ringan.38 Melalui kuasa Roh Kudus, orang percaya mempunyai kemungkinan untuk menggenapi Hukum Taurat.

Penerimaan Injil mendahului ketaatan Hukum Allah. Injil yang telah hidup dalam hati melahirkan ketaatan yang mutlak kepada Hukum Tuhan yang memimpin kepada pengudusan. Fungsi Hukum Taurat khususnya bagi mereka yang telah dibenarkan adalah untuk menguduskan mereka supaya mereka menjadi lebih serupa dengan Kristus. Mereka akan memiliki hati untuk mengasihi Tuhan dan Hukum-Nya. Di sini terjadi suatu kesinambungan antara realitas pembenaran orang berdosa melalui jasa Kristus dan pengudusan melalui kesetiaan terhadap Hukum Tuhan.


Penutup

Sifat dasar Hukum Taurat adalah rohani, baik, dan benar. Sedangkan kondisi manusia setelah kejatuhan adalah rusak, lemah dan diperbudak oleh dosa dan Iblis. Ketidak-mampuan manusia untuk menaati Hukum Taurat bukan terletak kepada Hukum itu sendiri, tetapi terletak kepada kondisi setelah kejatuhan. Intensi Allah yang sebenarnya ketika memberikan Hukum Taurat adalah untuk mengatur kehidupan moral dan rohani supaya diperkenan oleh Tuhan, hal ini dimungkinkan jika manusia belum jatuh ke dalam dosa. Memang Hukum Taurat yang tertulis diberikan setelah kejatuhan, tetapi Hukum yang tidak tertulis telah berada di dalam diri manusia sejak penciptaan.

Hukum Taurat memiliki dua fungsi, ditinjau dari segi sipil dan rohani. Fungsi Hukum Taurat dari segi sipil adalah pemeliharaan tata tertib hidup, pengaturan keadilan sosial dan keteraturan masyarakat. Fungsi Hukum dari segi sipil ini memungkinkan adanya lembaga pemerintahan seperti pejabat dan pendidik masyarakat untuk menaati panggilan dari perintah Hukum Taurat dalam hati nurani. Fungsi Hukum Taurat dari segi rohani adalah untuk mengungkapkan kondisi keberdosaan dan kemurkaan Allah.

Di lain pihak, Hukum Taurat juga memimpin manusia berdosa kepada Injil Yesus Kristus, karena hanya di dalam Dia terdapat pembenaran karena iman.

Memang keberadaan Hukum Taurat dan Injil berbeda satu dengan yang lain jika ditinjau dari fungsi Hukum Taurat dan sifat dasar Injil, tetapi kedua hal ini adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Di antara keduanya terdapat perbedaan dan persamaan. Kesatuan Hukum Taurat dengan Injil dapat dilihat dari dua segi yaitu relasi Hukum Taurat dengan janji Injil dan sifat dasar Hukum Taurat dan Injil sebagai firman Allah.

Selain itu, Taurat masih berfungsi dalam kehidupan orang beriman untuk membawanya pada ketaatan kepada Kristus. Dan ini adalah trifungsi Hukum Taurat yang telah dijelaskan di atas. Ini terjadi dengan kehadiran Roh Kudus dalam hati orang percaya dan kekuatan baru dalam kuasa kebangkitan Kristus yang telah memungkinkan orang percaya untuk menaati Hukum Taurat. Ketaatan itu menghasilkan pengudusan dalam diri orang yang telah dilahirkembalikan. Jadi, Luther menarik suatu kesinambungan antara pembenaran hanya oleh iman dengan doktrin pengudusan yaitu diperhitungkan menjadi orang benar berdasarkan jasa Kristus melalui iman, disertai dengan karunia pembenaran Allah (making righteous) untuk mampu memenuhi tuntutan Hukum Taurat.

Dilayani oleh :

Bambang Wiyono
081 2327 3886

Catatan kaki:

1. Bernhard Lohse, Martin Luther’s Theology (Minneapolis: Fortress, 1999), 267.

2. Antinomia berasal dari kata anti yang artinya lawan, dan nomia (dari bahasa Gerika = nomos) yang artinya hukum. Jadi antinomianisme adalah pandangan atau falsafah yang menekankan ketidakbutuhan hukum dalam kehidupan orang Kristen (bdk. Roma 3:8; 6:15). Istilah ini diperkenalkan oleh Martin Luther dalam suatu pertentangan yang tajam dengan Johanes Agricola (1494-1566). Agricola adalah salah seorang pengikut Luther, yang menolak hukum moral dan sepuluh perintah Allah secara khusus sebagai prinsip tingkah laku orang percaya, sedangkan Luther berusaha mempertahankan sepuluh perintah Allah dan menghubungkan kesinambungan Hukum Taurat dengan pembenaran hanya oleh iman dalam Kristus. Menurut Agricola, dasar theologi tentang kenihilan Hukum Allah dalam kehidupan orang percaya adalah seperti pemahaman doktrin pembenaran oleh iman yang berarti manusia tidak membutuhkan Hukum Allah atau pimpinan Roh Kudus yang langsung dalam keputusan moral. Keyakinan doktrin pilihan adalah bahwa orang percaya dipilih oleh Tuhan bukan berdasarkan kepatuhannya kepada Hukum Allah melainkan berdasarkan kasih karunia Tuhan, dan hidup yang bebas dari kutukan hukum. Lih. Alan Richardson dan John Bowden, ed., The Westminster Dictionary of Christian Theology (Philadelphia: The Westminster Press, 1983), 27. Bdk. Sinclair B. Ferguson, dkk., ed., New Dictionary of Theology (Downer Grove: IVP, 1988), 379-389.

3.Legalisme dan Moralisme menekankan tanggung jawab orang Kristen untuk memelihara hukum sebagai jalan untuk diperkenan oleh Tuhan, bukan memahami bahwa ketaatan pada Hukum Tuhan adalah buah iman. Sebab itu seorang legalist lebih menfokuskan ketaatan pada Hukum sebagai hasil usaha atau kekuatan sendiri, daripada anugerah Allah yang menghasilkan kepatuhan pada Hukum Allah. Lih. Ferguson , dkk., ed., The Westminster Dictionary of Christian Theology, 379.

4. Gerhard Ebeling, Luther: An Introduction to His Thought (Philadelphia: Fortress, 1970), 114.

5. Agustinus berargumentasi bahwa Hukum Taurat diberikan supaya anugerah dapat diharapkan, sedangkan anugerah diberikan supaya Hukum digenapi. Perbedaan antara Hukum Taurat dan Injil didasarkan pada orientasi sejarah keselamatan, bahwa Hukum Taurat mendahului anugerah atau Injil.

6.Lohse, Martin Luther’s Theology, 270.

7.Lohse, Martin Luther’s Theology, 269.

8.Paul Althaus, The Theology of Martin Luther (Philadelphia: Fortress, 1966), 259.

9. Ebeling, Luther: An Introduction to His Thought, 122.

10.Diskusi yang lebih jauh mengenai hukum alamiah ini di dalam hidup manusia lih. Heinrich Bornkamm, Luther And the Old Testament (Philadelphia: Fortress, 1948), 124-125.

11. B. A. Gerrish, Grace and Reason (Oxford: Clarendon, 1962), 107. Lih. Philip Watson, Let God Be God (London: The Epworth Press, 1960), 105-107.

12. Althaus, The Theology of Martin Luther, 252.

13. Martin Luther, The Table Talk of Martin Luther (Michigan: Baker, 1995), 173.

14. Martin Luther, Luther’s Works, vol. 26 (Saint Luise: Concordia, 1969), 271.

15. John Dellenberger dan Clause Welch, Protestant Christianity: Interpreted Through Its Development (New York: Charles Sribner’s Son, 1954), 28.

16.Ebeling, Luther: An Introduction to His Thought, 127.

17. Althaus, The Theology of Martin Luther, 253.

18. Ibid., 254.

19. Martin Luther, Sermons of Martin Luther, vol. 5 (Grand Rapids: Baker, 1965), 281.

20. Luther, Sermons of Martin LutherVol. 6, 273-274.

21. Martin Luther, “Galatians” dalam Martin Luther: Selections From His Writings, ed. John Dillenberger (Garden City: Doubleday, 1961), 251.

22. Hugh T. Kerr, ed., A Compound of Luther’s Theology (Philadelphia: Westminster, 1964), 6.

23. Martin Luther, “Preface to Romans” dalam Martin Luther: Selections From His Writings, ed., John Dillenberger (Garden City: Doubleday, 1961), 29.

24. Ebeling, Luther: An Introduction to His Thought, 139-140.

25. Luther, “Galatians,” 318-319.

26. Luther, Luther’s Works Vol. 1, 208.

27. Althaus, The Theology of Martin Luther, 257.

28. Luther, Table Talk of Martin Luther, 127.

29. Martin Luther, “Freedom of Christian” dalam Martin Luther: Selections From His Writings, ed., John Dillenberger (Garden City: Doubleday, 1961), 57.

30. Luther, “Freedom of Christian”, 58.

31. Luther, Sermon of Martin Luther Vol 1, 329.

32. Ibid., 14.

33. Kerr, A Compound of Luther’s Theology, 6.

34. Luther, Table Talk of Martin Luther, 404.

35. Lih. diskusi topik trifungsi Hukum dalam tulisan dari Lohse, Martin Luther’s Theology, 275-276.

36. Luther, Sermons of Martin Luther Vol 8., 233.

37. Watson, Let God Be God, 167.

38. Althaus, Theology of Martin Luther, 269.

Sumber:
Jurnal Amanat Agung (STT Amanat Agung)
(www.sttaa.org)

Profil Pdt. Dr. Jonathan Lowijaya:

Pdt. Dr.Jonathan Lowijaya, M.Th., D.Min. adalah Puket III Bidang Kemahasiswaan dan Pelayanan dan Dosen Theologi Sistematik & Praktika di Sekolah Tinggi Theologi Amanat Agung, Jakarta . Beliau menyelesaikan studi Sarjana Theologi (S.Th.) di Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT) Malang ; Master of Theology (M.Th.) di International Theological Seminary, Los Angeles , California , U.S.A. ; dan Doctor of Ministry (D.Min.) di Reformed Theological Seminary, Jackson , Mississipi , U.S.A.

Editor dan Pengoreksi: Denny Teguh Sutandio

"Sebab seorang hamba yang dipanggil oleh Tuhan dalam pelayanan-Nya, adalah orang bebas, milik Tuhan. Demikian pula orang bebas yang dipanggil Kristus, adalah hamba-Nya."

Sabtu, 12 September 2009

Prawacana

Para Penyandang Dana Cell Groups,

Para Calon Murid Murid Yesus Kristus,

Semua Kalangan Masyarakat Di Indonesia,

Shalom!

Mau Jalan Kemana ? Kekanan Atau Kekiri ?

Sebagai manusia kita harus memilih jalan :

jalan lurus nggak ada ujung pangkalnya,

kekanan jalannya sempit….

kekiri menuju jalannya lebar …

noleh kebelakang ? jadi tiang garam ( Kej.19:2 )

mundur ? nggak bisa ! waktu berjalan terus.

kalau salah pilih jalan, maka kita akan bayar harga yang mahal, hidup ini singkat, tahu tahu sudah tua, tidak mampu lagi bekerja,tidak punya tabungan untuk hari tua, keluarga tidak mendukung, stress, jatuh sakit…….jangan salahkan Allah !sebab kita sudah disuruh milih.

Saya sendiri kesasar masuk jalan lurus, namanya Jl. Ams 14:12, usia 5 tahun sekolah di Taman Kanak2 s/d kelas III SD Sekolah Belanda di Malang , umur 9 tahun saya disekolahkan di sekolah Mandarin oleh ayah tiri saya, doktrinnya Cina Komunis berjuang untuk negara Cina, nyatanya jalan yang saya tempuh salah, jaman pak Harto semua Sekolah Mandarin dikuasai negara, kita harus pindah sekolah, buang waktu,jadinya morat marit, untung nikah dapat gadis Kristen, 1982 saya bertobat masui gereja dan dibaptis selam.

Jalan Mencari Kebenaran ( Persepsi Tentang Allah )

Setelah bertobat, Tuhan menuntun saya ke Bukit Doa Ungaran pada tahun 1989, saya baru mengerti jalan kekiri itu namanya jalan dunia ( Ef 2:2 ), jalan menuju neraka, dan jalan kekanan itu namanya jalan yang sempit,Mat 7:14,Jalan Allah, jalan yang menuju ke surga, saya pilih jalan yang sempit ini, yang juga diberi nama jalan Allah Itu Baik, semuanya akan jadi baik, dulunya saya tidak baik, masuk jalan Allah saya jadi sabar, penurut, dan hidup apa adanya, tidak ngoyo, dihari tua saya sehat2 dan hidup rukun2 dengan istri.

Saya melayani masyarakat karena menggenapi Yoh 21:18, dan telah menjadi murid Yesus Kristus yang berkewajiban memberitakan Injil sepanjang hidup ( Mark 16:15 )

Cita2 saya adalah menggenapi I Yoh 2:6 sampai waktu saya habis didunia.

Mengapa saya pilih jalan Allah ? ( Mat 7:14 )

Dalam doa puasa 40 hari, tidak makan, tidak bicara hanya minum air putih, saya dapat pengertian sebagai berikut :

Tuhan itu murah hati, Tuhan itu kasihan kalau umatnya semua binasa karena tidak bisa menjalani Hukum Taurat ( 10 Perintah Allah ), sehingga Dia membuat

Acara Akbar 2000 tahun yang lalu di kayu salib

Yesus Kristus manusia “ciptaan khusus “ Allah sendiri,

harus menumpahkan darahNya buat persembahan penebusan dosa dosa manusia di kayu salib ( Yoh 3:16 )

Dengan demikian, manusia yang tidak bisa menjalani 10 Perintah Allah ( Hukum Taurat ) bisa katut kesurga bila jadi murid muridNya Yesus Kristus yang mati di kayu salib itu dan percaya, bahwa Dia adalah Allah, bukan sedekar nabi !

Yang tidak setia dan tidak percaya akan mendapat ganjaran masuk neraka ( wah 21:8 )

Yesus Kristus bukan saja sudah menjalani dengan sempurna Hukum Taurat, malah Dia telah

menyempurnakan 10 Perintah Allah, dicatat oleh para rasul pilihanNya, calon murid2 Yesus Kristus akan

dapat pelajaran 10 Perintah Allah dibendelan foto copy No. 1 (4 bahasa,untuk umum di blog )---- Pelajaran Pertama untuk calon murid Cell Group.

LAHIR BARU

roh saya di-lahir- baru-kan oleh Allah yang baik itu melalui kehidupan Kristus yang saya baca dalam Bukit Doa Ungaran, saya terima Baptisan Roh Kudus menjelang buka puasa jam 03:00 pagi berupa sinar yang sangat terang yang

membungkus seluruh tubuh saya di Bukir Doa Ungaran ditahun 1989, ini adalah baptisan Roh Kudus yang saya terima setelah baptisan air ditahun 1982.

Kenal Allah dari Yesus Kristus,

KehidupanNya, pengajaraanNya, mencerminkan seorang manusia biasa yang penuh kuasa yang didapatnya dari BapaNya disurga, kotbahNya selalu dikatakan BapaNya yang suruh menyampaikan kepada pengikutNya,Dia sangat rendah hati, taat kepada perintah2 BapaNya dan satu lagi yang istimewa :

Dia telah melakukan Hukum Taurat dengan sempurna

Tidak ada satupun yang dilanggar, tidak ada orang didunia ini yang sempurna seperti Yesus Kristus yang telah melakukan Hukum Taurat dengan sempurna !

Dia punya kuasa mengusir setan dan menyembuhkan sakit penyakit juga karena ada otoritas yang diberikan oleh BapaNya di surga, dan Yesus Kristus memang dari surga, Dia tahu semua tentang istana BapaNya, tidak ada manusia yang bila melihat Allah, hanya Anak Tunggal Allah, Yesus Kristus ( Yoh 1:15-18 , dan Kel. 33 : 20 ) jadi kalau teman2 muslim dan pemeluk agama lainnya mau tahu siapa sebenarnya Allah itu ? harus jadi muridNya dulu kemudian jadi hambaNya dan akhirnya jadi temanNya, ini saya alami sejak pilih jalan Allah Itu Baik.

Seperti Apa Cell Group Murid Yesus Kristus Itu ?----

Cell Group Yang ditulis Dalam Alkitab

Calon Barnabas Barnabas,

Cell Group harus ada yang mendanai, setidak tidaknya diselenggarakan oleh hamba Tuhan yang memiliki fasilitas tempat yang memadai, jangan seperti yang diadakan digereja gereja giliran dirumah rumah jemaat.

Anak Raja harus tampil beda dalam mengadakan acara.

Dikota besar perlu yang representatip, karena yang kita undang orang2 terkemuka, tokoh2 masyarakat. Didesa juga yang layak untuk teman teman kita yang kebanyakan muslim Pamong dewa perlu diundang, juga pegawai negeri, guru dan semua kalangan masyarakat.

Tidak ada larangan dari pemerintah, sebab menyangkut urusan doa sudah dilindungi oleh UUD-45.

Kalau diperlukan, Barnabas bisa buka Cell Group untuk para pengusaha, dengan bahan Bendelan Foto copy No. 9

The Great Businessmen anda jadi pembicaranya, undang teman teman FGBMFI, mereka cukup militant, hampir disetiap kota ada.

Cari Pengurus hamba Tuhan yang bukan full-timer sebuah gereja sebagai full-timer Cell Group anda.

Banyak yang lapor kepada saya, bahwa mereka mau ikut ujian akhir STT para siswa diwajibkan menyediakan sejumlah dana untuk PK ( persembahan kasih ), ini kan namanya STT Mamon ? kalau sudah begini, lulusannya pasti Mammon semua! Apa lagi kalau sudah lulus tidak ada tugas pelayanan, banyak yang terlantar, akhirnya kalau iman siswa tidak kuat bisa terjaring oleh srigala berbulu domba , jadi nabi palsu seperti Skewa ( KIs 19:14 ), jadi guru palsu seperti Himenius ( I Tim 1:20 ) menyangkal doktrin tentang kebangkitan orang mati, sedangkan sesungguhnya Allah yang membangkitkan kita dari kematian ( Kis 3:15 )

Para Barnabas Barnabas,yang tergerak membuka Cell Group supaya berdoa minta Tuhan kirim hamba Tuhan yang hidupnya benar, ajarannya benar.

Calon Lidia Lidia dan Akwila Akwila

Perlu diketahui, bahwa kaum wanita kalau sudah dipenuhi Roh Kudus boleh naik mimbar gereja menyampaikan firman Tuhan, tidak menyalahi Taurat Musa.jadilah seperti Lidia dan Akwila dalam Alkitab, mereka adalah ibu-ibu rumah tangga juga pengusaha yang aktip dalam pelayanan, anda bisa mendirikan GEREJA ANAK, ( tidak harus Hari Minggu seperti Sekolah Minggu yang diadakan gereja2 )

Namanya boleh Sekolah Tari Lidya, Club Sepak Bola Junior Karawaci Tangerang, Kid’s Computer, Sekolah Bible Story, jangan terlalu berat pengajarannya, nanti mereka lari,Akwila Kid’s Misic Club…….harus diselenggarakan secara profesional dan tidak komersil.

Mengapa ? karena Yesus Kristus sayang anak.

Dimana ? dirumah anda!

Bisa Kelompok Bermain, karena rumah anda cukup luas

Bikin ayunan, tempat bermain untuk anak anak.

Bisa kelompok computer, kelompok bahasa Inggris, dan yang penting ajari mereka “ Bible Story “ atau suruh mereka cerita, mungkin sudah pernah dengar dari Sekolah Minggu mereka digereja, biar jadi berkat bagi anak2 muslim, ( sebelum anda membuka pelayanan anak, sebaiknya minta Admin Milis pengetahuan Hukum

Perlindungan Anak, agar tidak jadi kasus seperti di Tasikmalaya dulu )

Tontonkan DVD Bible III kepada mereka, atau buka Club Bulu Tangkis Yunior, dikomplek perumah anda kalau anda hoby olah raga bulu tangkis.

Dapatkan DVD dan copy-an buku Bible Story plus kaset “ Bagaimana Jadi Istri Jang Bijak ? “ dalam bahasa Mandarin untuk ibu-ibu.

Dalam Cell Group ada Pelayanan Baptisan

Yohanes Pembaptis paling diperhitungkan oleh iblis, karena tugasnya sebagai “ Pembuka Jalan “ :

Yeh

36:25 Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu.

36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.

36:27 Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.

Diatas adalah kehendak Tuhan, agar calon muridNya tahu, mengapa dalam Kristus harus dibaptis selam ( air ) bukan percik seperti digereja Katolik ! dan adat di Bali.

Baptisan Roh Kudus menusul kemudian, dilakukan oleh kehendak Tuhan sendiri.

Jadi harus waspada dalam Pelayanan Baptisan untuk calon murid kalau yang membaptis hamba Tuhan Mammon nanti roh Mammon yang masuk, Romo yang baptis, roh Bunda Maria yang masuk…… berbahaya ! sulit dilepaskan, harus 3 hamba Tuhan yang berpangkat setidaknya Jendral berbintang satu baru bisa ( pangkat dalam dunia roh )

Dalam Cell Group ada Praice & Worship, Allah bertahta diatas puji2-an umatNya.

Dalam Cell Group ada Perjamuan Kudus, karena Yesus Kristus mengadakan Perjamuan Kudus

Dalam Cell Group ada Doa Syafaat, karena Yesus Kristus berdoa, dan Abraham adalah Pendoa Syafaat yang handal ( Kej.18:16-33 ).

Apa saja Pengajaran di Cell Group murid muris Yesus Kristus ?

Untuk Calon Cell Leaders

Petunjuk membangun sebuah Kelompok Sel…..siapa saja pengurusnya ? siapa jadi

Lidia, Akwila ( mimpin kaum ibu dan anak )

Tikhikus ? Penginjil, mimpin kaum remaja )

Timutius ? ( guru dalam Cell Group )

Petrus ? ( Cell Leader )

Paulus ? ( gembala )

Yakobus ? dan Yohanes ? ( penegak disiplin murid Admin Cell Group )sebab pelayanan Kelompok Sel adalah program yang Tuhan mau.

Gambarannya dalam Alkitab :

Petrus dapat tugas dari Tuhan : jadi penjala ikan ( Luk 5:3-4 ) artinya Tuhan suruh cari jiwa bukan dengan pancing, tapi dengan jala, melalui Cell Group, Paulus tukang tenda, developer punya gereja banyak bisa menampung banyak tangkapan ikan2, jiwa2, Kalau jala rusak, kapal bocor urusannya ke Yohanes, Yakobus, mereka guru2 dan menjaga kemurnian firman Tuhan, penegak disiplin dalam pelayanan.

Prakteknya seperti Apa ?

Seperti yang di tulis dalam Kis 1:13-14 dan Kis 1:15-26 )

Dapatkan Bendelan focopy No. 7 --- Pelajaran Kelompok Sel yang harus dimiliki para Cell Leaders dan para penyandang dana ( Barnabas, Barnabas, Lida Lida dan Akwila Akwila )

Bahasan dalam Fellowship Cell Leader : ( sebelum acara dimulai 1 jam dalam ruang tersendiri )

Tuhan suruh pakai materi :

Surat Pertama Yohanes,

1. Pahami I Yoh 2:6 , semua Cell Leader harus bisa hidup seperti Yesus Kristus hidup ( target hidup murid murid Yesus Kristus )

2. Kenali Allah Bapa, dari penuturan Yesus Kristus, jangan pakai doktrin diluar Alkitab,

3. Sampaikan kepada anggota Kelompok Sel.

sampai cell pecah jadi cell baru…

Surat kedua Yohanes,

Disitu ada Pelayanan Peperangan Rohani : mengusir roh roh jahat.seperti dicontohkan Yesus Kristus, satukan iman baru melayani Doa Pelepasan, lakukan dengan bimbangan Roh Kudus dan persiapan yang matang.

Ada nasehat2 penting buat Cell Group Leaders, Spiritual Leadership, bisa di akses di milis, http://groups.yahoo.com/group/h_cell_z ( file awal ) atau

Bendelan foto copy No. 8 dan Buku Bio Data Tokoh Tokoh Alkitab Perjanjian Baru, Peta Alkitab ( lihat
Blog )

Untuk Calon murid Cell Group

Cell Leaders atau Pengurus2 Cell Group harus bagi tugas melayani para anggotanya, lakukan pelayanan one by one, pada kesempat diluar jadwal pertemuan Cell Group, sampai mereka terima Yesus Kristus jadi juru selamat pribadi mereka, ajari calon murid berdoa, pimpin mereka mencari kebenaran firman Tuhan dengan penuh kasih, lalu beri CD karya Rev. Kong Hee“ Setelah anda diselamatkan apa langkah berikutnya ? “ ( lihat blog )baptis mereka digereja kalau mereka sudah mantep mau dibaptis, Kalau didesa anda belum ada gereja, baptis mereka disungai, beri dasar firmanNya diYeh 36:25-127

Temui Rev. Kong Hee di Surabaya

Beliau melayani di Graha Bethany tanggal 11 Oktober 2009

Agenda Cell Groups Murid Yusus K4ristus

Beri anggota waktu berbincang2 sesama anggota 1 jam,

Agar tidak jenuh, dan bisa lebih akrab satu sama lain.

Sebelum acara dimulai 1 jam buat Cell Leasers / pengurus berdoa dikamar, tanya sama Tuhan apa yang harus diberikan firmanNya hari itu ?

Setiap pertemuan Cell Group harus di-agenda, dicatat apa yang diberikan FirmanNya ? siapa yang jadi pembicara ? di-absen, tidak harus ada kolekte, kalau mau menabur buat pekerjaan Tuhan percayakan kepada nabiNya ( II Taw 20: 20 ) seperti : DR.David Yonggi Cho. Benny Hinn, Rev. Kong Hee, drg.Yusak Tjipto Purnomo dan berdoa sama Tuhan, diberikan kepada siapa ? ( Ul 14:22-29 )

Cell Leader/pengurus sampaikan firman Tuhan jangan lebih dari 45 menit.

Bahan Pelajaran untuk calon murid :

2 Bendelan foto copy :

No. 1 Tentang Memperoleh Keselamatan / Salvation ---- Memahami Peristiwa Akbar di kayu salib dan semua aplikasinya.

No. 2 Roh Kudus --- jadikan Dia sebagai guru dan partner kita

Murid2 perlu tahu dengan benar Siapa Yesus Kristus itu ?

Apa pengajaran Yesus Kristus? Harus mengerti betul tentang kematianNya dikayu salib, dan KebangkitanNya, agar mereka punya gambarann yang jelas tentang kuasa ilahi yang didemonstrasikan didunia roh dan campur tangan Tuhan ( Kis 3: 16-26 ).

Teman2 muslim dan teman2 beragama lain akan mengerti,bahwa menjalani 10 Perintah Allah adalah sangat sangat teramat sulit, ada satu saja tidak terlaksana sudah binasa, lebih baik langsung saja jadi pengikut Yesus Kristus, jadi muridNya lebih aman dan ada jaminan mati masuk Firdaus bersama Yesus Kristus ( pembicaraan Yesus Kristus diatas salib dengan penjahat yang dsebelah kiriNya Mat Luk 23:42-43 )

Yesus Kristus memang Allah,

Nubuatkan oleh nabi Yesaya yang hidup 750 tahun SM, akan lahir Raja Damai ( Yes 8:23 -9:6 ) betul2 terjadi.

Tidak ada nabi yang bisa melihat Allah, hanya Yesus Kristus.

Nabi mana yang mati lalu bangkit duduk disebelah kanan Allah ? hanya Yesus Kristus ( Mark 16:19 )

Mana ada nabi yang seperti Yesus Kristus didunia ini? Yang telah menggenapi / melakukan semua hukum Taurat ? ---- hanya Yesus Kristus yang bisa !

Maka itu dengan iman kita percaya saja, dan bertobat, kita akan memperoleh pengampunana doisa dosa kita, ( LUK 3:3-6 ) menanggung semua penyakit kita.

Tidak ada nabi lain seperti Yesus Kristus yang punya kuasa untuk mengampuni dosa dosa manusia, darahNya sudah dikucurkan di kayu salib sebagi persembahan penebusan semua dosa dosa manusia, siapa yang punya acara akbar ini ? tiada lain adalah Allah sendiri, pencipta bumi dan langit. Allah sudah tidak mau tinggal di bait Allah sejak kematian Yesus Kristus di kayu salib Dia pindah ketub uh manusia percaya ( Mat 27:51-53 )

Hanya darah manusia yang bisa menebus dosa dosa manusia,

Darah hewan tidak bisa ! oleh sebab itu dikatakan kita ditebus dengan darah AnakNya yang mahal.

Dalam semua kitab agama tidak tercatat Peristiwa Akbar ini, karena iblis sengaja melalui agama agar manusia tidak kenal Allah yang sebenarnya, iblis membuat allah yang lain, supaya manusia tersesat dan terhilang masuk neraka.

Di kelas murid Cell Group sudah tidak dibicarakan ayat2 filosofi kekeristenan, bicarakan dalam konseling one-by-one saja dan mereka kalau kegereja akan mendapatkan semuanya.

Target Utama yang harus diraih calon murid

a. LAHIR BARU;

b. MEMAHAMI 7 Iman Kristian dalam Alkitab,

c. MEMAHAMI : Dalam Kristus ada 3 berkat Keselamatann : ( Threefold Blessing )

PENEBUSAN ROH – roh kita diformat mudah menerima pikiran Allah

PENEBUS JIWA – jiwa kita disucikan

PENEBUSANTUBUH – tubuh kita sehat, dijaga malaikat2.

Pemahaman Five fold Gospel = Salvation, Roh Kudus, Salit Penyakit, Berkat dan Yesus Akan Datang Kembali akan dapat di Cell Group

Tuhan menjadikan kita BARU dalam Cell Group :

roh yang tadinya suka berpikir logika akan menjadi yang berpikir seperti Allah, tunduk pada perintah Allah.

Jiwa / hati nurani yang tadinya cenderung jahat,iri hati, dengki, kepahitan , mementingkan diri sendiri, suka bohong, suka selingkuh secara bertahap akan taat menjalani 10 perintah Allah. ( Kis 3:26 ) walaupun tidak bisa semuanya terlaksana, dan tubuh sehat karena ada jaminan dari Yesus Kristus kalau kita percaya kepadaNya ( Kis 3:16 ) dan ada harapan mati masuk surga.

Target kedua yang harus diraih calon murid

Menolak ajaran Bim Bim Salabim ! ( ajaran setan ) dan Blaarrrr …. bom bunuh diri, jadi pengantin di ALAM BAKA ?

Calon murid perlu tahu, adanya ilmu santet, hipnotis, guna2……adanya paranormal., doktrin2 yang menyesatkan, mereka membuat manusia takut dan putus asa, hidup tidak kudus. susah, miskin,…….cari para normal, cari dukun cari ilmu kebal, ilmu menggandakan uang….! ( baca buku tentang Dunia Roh, tentang neraka di blog )

Iman murid Yesus Kristus adalah : “Jadilah Kepadamu Menurut Imanmu ! “

Miliki 7 Iman Kristiani ( TANDA Anak Domba yang ditakuti iblis ).

Surga itu nyata,

Orang agama tidak tahu keadaan surga, karena tidak pernah dengar dari Yesus Kristus yang berasal dari surga. Baca buku di blog : Heaven is so Real, bisa pesan foto copynya untuk pelajaran Cell Group ( untuk kalangan sendiri )

Apakah 7 Iman Kristiani Itu ?

7 Iman Kekristenan = Iman memahami Iman pada kayu salib kalvari, Iman dalam kepenuhan Rih Kudus, Iman dalam penyebaran injil keseluruh dunia, Iman pada Tuhan Yang Baik, Iman pada Kristus yang menyembuhkan penyakit, Iman dalam kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya, Iman dalam berbagi berat ( pelayanan sosial )

Apa Itu HUKUM EKSELERASI ROH KUDUS ?

Semua calon murid Yesus Kristus, harus paham betul hokum ini, sebab pada hakekatnya murid2 Yesus Kristus dididik menjadi pencipta oleh Allah sendiri.

Allah menduplikasikan diriNya melalui murid2Nya.---

Oleh Herbert W Amstrong dalam mata kuliahnya “ Misteri MalaikatTerdapat dalam bendelan No. 6 ( Memahami Injil Se Utuhnya) untuk Cell Leaders.

Dalam Kristus kita dapat HUKUM KEHIDUPAN

Saya terkesima membaca cerita tentang dua anak yang hidupnya berbeda dalam Alkitab, yang satu memiliki seluruh harta kekayaan Bapanya dan yang satu tidak menerima seekor kambingpun, mengapa ? karena pandangan serta pengharapan masing2 anak itu terhadap Bapanya berbeda. Yang percaya bahwa Allah itu Allah yang baik dan memiliki akal budi yang positip, maka hal hal yang baik akan terjadi padanya, ini adalah Hukum Kehidupan yang ada dalam Alkitab.

Dalam Kristus kita sanggup merubah DNA

Ayat yang paling menjadi perhatian saya adalah soal makanan yang diberikan kepada kita adalah tumbuh2-an dan segala pohon yang berbuah, dan buahnya berbiji. dan binatangpun diberi tumbuh2-an yang hijau sebagai makanannya.( Kej 1:29 ) nyata sampai sekarang tidak punah pohon2 yang berbuah dan biji2nya pun terus ada sepanjang masa, lalu pikiran saya melenceng pada kata2 orang Jawa, bahwa buah yang jatuh tidak jauh dari pohonnya, berarti biji buahnya turun temurun, dari pohon yang sama, sehingga ada namanya buah itu, terus sampai sekarang, indentik dengan DNA manusia, yang memiliki turunan ( copy ) DNA dari ayah kita, ayah suka selingkuh, anak cucunya bisa nurun sifat itu ……Tuhan luar biasa menciptakan tumbuh2-an dan manusia.

Orang dunia bisa cloning manusia, tapi tidak bisa merubah jati diri / karakter manusia menjadi seperti Allah,

Mengapa ? sebab belum Di-LAHIR- BARU- kan oleh Allah sendiri, kalau jadi calon murid lalu belajar dalam Cell Group Yesus Kristus ada harapan anda menjadi baru dalam Kristus, inilah rahasia hidup dijalan Allah menurut Alkitab. Allah adalah Pencipta, kalau kita sudah dalam Kristus, kita mewarisi sifat2 dan karakter Allah. Apapun yang dikerjakan, asal se-izinNya pasti jadi. Syaratnya Cuma satu : harus mengalami kepenuhan Roh Kudus !

Kalau baca Alkitab harus tanya Roh Kudus apa artinya ?

Mengapa ditulis begitu ?....; Tuhan akan buka mata rohani dan hati kita.Dia suruh kita menciptakan sesuatu untuk dunia ini dengan percaya ! diucapkan dengan Iman ! dan harus merubah cara berpikir menurut Alkitab ! kalau tidak seperti biji buah tadi, matang, dimakan burung, jatuh, dimakan orang, bijinya dibuang, tumbuh jadi pohon lalu berbuah lagi tanpa perubahan….manusia kalau tidak berusaha untuk merubah nasibnya, ya akan tetap seperti dulu.Ini kepastiaan Hukum Kehidupan.

Belajar dari murid murid teladan Yesus Kristus

Selang beberapa tahun saya sering2 doa puasa, dipandu dengan buku Dimensi ke-4 saya pahami Hukum Kehidupan & Hukum Ekselerasi Roh Kudus ini, biji dan pepohonan bisa ada karena “diucapkan “ Sang Pencipta, lalu jadilah pohon dan buah2 yang berbiji itu, bukan dibuat dilaboratorium, tapi “ terjadilah seperti imanmu! “ ditambah ayat di Mark 11:24, bahwa apa yang kita minta dalam doa dan kita bayangkan sudah ada yang kita minta itu, maka akan ada .

Iman Kristus adalah : bisa ! aku bisa ! “ ( Mark 9:23 ), Tuhan Yesus pernah bilang, bahwa iman sebesar biji sesawi saja bisa memindahkan gunung ( Luk 13:18-19 )

Mengapa saya perlu panduan buku DR.David Yonggi Cho ( Demensi ke-4 ) ?

Karena dulu beliau ini seorang pengikut Budha yang divonis dokter mati karena TBC berat, dewa2nya tidak bisa menolong, membaca Alkitab, jadi pendeta, miskin tidak punya meja, kursi, sepeda pancalpun tidak punya, cuma punya tenda parasit bekas……..sering2 puasa karena tidak ada yang dimakan …..apa begitu pengikut Yesus Kristus ? …… beliau diberitahu semua rahasia hidup oleh Tuhan, bahwa berdoa / minta sama Tuhan ada caranya, dan cara ini yang tidak banyak hamba Tuhan tahu, beliau memang dikasihi Allah, beliau dapat pengalaman bagaiman merubah kemiskinan, bagaimana membangun gereja yang besar….kunjungi beliau di www.davidcho.com

Mengapa saya baca buku pengalaman hidup drg. Yusak Tjipto ? ( lihat koleksi saya di blog )

Karena beliau dulu dibuang dikeranjang sampah lalu dipungut Tuhan, bodoh , otaknya diberi alat perekam sehingga bisa menjawab soal2 ujian sampai jadi dokter gigi……..hidupnya penuh dengan penderitaan, penghinaan……tapi beliau dipakai Tuhan untuk memberitakan Injil Kerajadan Surga, dalam Pagelaran Nasional 17 Mei 2008 di Monas, beliau bersama Timnya 7 orang telah membuat contoh yang bagus bagi gereja2 di Indonesia, bahwa jadikan gereja sebagai tempat beribadah dan juga jadikan tempat melayani orang miskin, ( Luk 4:18-19 ) yaitu turut mengentas kemiskinan, mendukung program2 pemerintah dan mengajak jemaat terjun dalam pelayan sosial.

Mengapa saya mendukung pelayanan Benny Hinn ?

Karena dulunya beliau seorang Katolik , bertobat terima Yesus Kristus dan melayani bersamaNya sampai ke-ujung bumi. Temui beliau tanggal 26-28 Nopember 2009 di Surabaya, di Graha Bethany Indonesia,

Mereka adalah murid murid teladan Yesus Kristus

Iman yang benar harus menjelma jadi kenyataan

Dalam Kitab Perjanjian Lama Yakup menghendaki ternaknya belang belonteng yang asalnya putih mulus, juga keturutan dalam Alkitab.

Saya tekuni dan saya praktekkan Hukum Kehidupan dan Hukum Ekselerasi Roh Kudus ini beberapa tahun, putra saya kepingin Motor Gede 1000 cc dia ke show room melihat dan mulutnya komat kamit,dengan suara keras, “ Ini punyaku ! “ nggak lama dia bisa beli sendiri, istri saya kepingin langsing seperti artis juga keturutan, foto artis ditempel dimeja rias, sambil mandang foto tsb.sambil berdoa…..saya kepingin jadi pelayan sosial dihari tua juga keturutan,…..resepnya cuma jalani 10 Perintah Allah, baik yang terdapagt dalam Perjanjian Lama maupun yang disempurnakan Tuhan Yesus dalam Perjanjian Baru.

Jangan melanggar, lakukan perintah2Nya, berani bayar harga ! ikut Tuhan itu harus penuh kesabaran, rendah hati tidak sombong dan jangan ada kepahitan dalam hati,

“ Renew Your Mind “ adalah kotbah saya kepada teman2 yang hidupnya semrawut, putus asa, hidup tidak punya harapan, sebab kita bisa merubah keadaan kita setelah merubah cara berpikir menurut Alkitab, ini nyata ! anda bisa dapatkan CDnya ( Renew Your Mind ) ke Admin Milis.( lihat blog )

Kepada teman teman Muslim dan Katolik dan semua

kalangan masyarakat, bila anda mau mencari kebenaran melalui pelayanan Cell Group Murid Yesus Kristus dapatkan segera Bahan Pelajaran Cell Group Yesus Kristus.

( lihat blog ) dan berbagunglah di milis http://groups.yahoo.cfom/group/fullgospel_indonesia utnuk sharing masalah pelajarannya.

Berbahagialah Dalam Kristus Yesus !

FULL GOSPEL INDONESIA

Bambang Wiyono

081 2327 3886

E-mail : fullgospel_indonesia@yahoo.com