Senin, 08 Desember 2014

1. Jangan padamkan Roh




       ( I Tes 5:19 )
       Yang belum paham tentang Lahir baru, BAPTISAN ROH KUDUS
       Pelajari di http ://www.geocities.ws/fullgospel_indonesia/

2. Kurang Memahami Penebusan




                   Banyak orang menantikan saat ketika Allah akan menyembuhkan mereka. Sikap “menanti” ini dapat menjadi sebuah halangan.Iman yang Alkitabiah tidak “menanti”. Sebaliknya, iman itu melihat apa yang telah dicapai melalui penebusan.
                   “….oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.”
                                                                                                I Petrus 2:24c
                   Perhatikanlah bentuk masa lampau “telah”.Itu sudah selesai Bilur-bilur Yesus telah menyembuhkan anda.
                   Mintalah kepada Roh Kudus untuk menolong Anda supaya Anda tidak lagi melihat “apa yang akan terjadi.” Sebaliknya, mintalah kepada Roh Kudus supaya menunjukkan kepada Anda melalui Firman Allah apa yang telah terjadi. Kabar Baik terutama bukanlah kabar baik mengenai suatu peristiwa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Kabar baik ini adalah mengenai apa yang telah dilakukan Kristus bagi kita di Kayu salib.

3. Kurang Memahami Kedaulatan Allah




                   Istilah “Kedaulatan Allah” seringkali digunakan dalam konteks kesembuhan.kadang-kadang Anda mendengar pernyataan seperti, “Oh ya, saya tahu Firman Allah menjanjikan kesembuhan. Saya tahu bahwa Yesus menyembuhkan semua orang yang datang kepada-Nya.Namun Allah berdaulat, jadi saya tidak bersikeras menerima kesembuhan.”
                   Kedaulatan Allah tidak pernah bertentangan dengan firman-Nya.Yakobus 1:17 berkata :“Setiap pemberian yang baik dan setiap pemberian yang sempurna datang dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.”Tujuan akhir Allah tidak pernah penyakit, jadi jangan menyalahkan kedaulatan Allah karena ketidakmampuan kita untuk menerima kesembuhan.
                   Firman Allah itu berdaulat.Allah dalam kedaulatan-Nya tidak pernah bertentangan dengan firman-Nya yang berdaulat. Karena firman-Nya yang berdaulat berkata bahwa Yesus telah menanggung semua penyakit kita, kita dapat memastikan bahwa tidak ada tindakan Allah yang berdaulat yang akan bertentangan dengan apa yang telah dilakukan Yesus.

4. Kurang Berdoa Dan Berpuasa




“Jadi ia berkata,”…jenis ini tidak dapat di usir keluar kecuali dengan berdoa dan berpuasa.”
                                                                                                Markus 9:29
                   Doa dan puasa membantu kita supaya seirama dengan Roh Allah. Doa dan puasa bukanlah sarana untuk “menyuap” Allah supaya melakukan sesuatu yang tidak datang hanya karena banyaknya doa-doa yang kita naikkan. Kita tidak boleh berpikir bahwa doa kita dikabulkan karena doa-doa yang kita naikkan. Itu adalah            
“Doa ketika kamu berdoa, janganlah mengulang-ulangi permohonanmu yang sia-sia itu seperti yang dilakukan orang-orang kafir. Mereka berpikir bahwa doa mereka dikabulkan karena banyaknya kata-kata yang mereka ucapkan. Karena Bapamu tahu apa yang kamu butuhkan sebelum minta kepada-Nya.”
                                                                                                                        Matius 6:7-8
­                   Bila kita menggunakan puasa sebagai kompensasi terhadap dosa, perselisihan, tidak mau mengampuni atau kepahitan, kita akan makin dibelenggu ikatan agamawi. Allah berfirman dalam Yesaya 58:6-7:

       “Bukankah ini puasa yang Kukehendaki; membuka belenggu-belenggu kelaliman, melepaskan tali-tali  kuk, membebaskan orang yang tertindas dan supaya engkau mematahkan setiap  kuk? Supaya engkau membagikan rotimu kepada orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang di usir; bila engkau melihat orang telanjang supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan dirimu terhadap saudaramu sendiri.”

                   Kita dapat melihat dengan jelas bahwa Allah memberkati puasa yang dilakukan dengan motivasi belas kasihan kepada orang lain “membebaskan orang-orang yang tertindas.”
                   Bila Anda tahu bahwa saat untuk melayani orang lain secara khusus makin dekat, sediakanlah waktu ekstra untuk berdoa. Para pendeta yang terus-menerus menghabiskan hari-hari untuk berekreasi dan hiburan dan kemudian melayani dalam kebaktian kesembuhan serta berharap melihat mujizat, akan kecewa. Karena menghormati Allah, Firman-Nya dan menghargai orang-orang yang datang dengan kebutuhan yang mendesak, kita membutuhkan waktu untuk berdoa, berdiam diri dan beristirahat sebelum melayani.Yesus menyediakan waktu untuk beristirahat dan berdoa.Tentu saya, kita tidak tahu kapan kesempatan untuk melayani itu datang. Namun kita dapat percaya bahwa anugerah Allah tiap kali akan ada disana untuk menolong kita. Dalam setiap khusus, setiap orang percaya harus memiliki persekutuan dengan Allah setiap hari, kita membuat diri kita siap dipakai Allah.

5. Tidak Membangun Iman Kita




                   “Jadi iman timbul dari pendengaran dan pendengaran akan Firman Kristus”
                                                                                                            Roma 10:17
                   Dalam pasal-pasal sebelumnya, kita telah membaca laporan yang menyedihkan mengenai kunjungan Yesus ke Nazaret.

                   “Ia tidak dapat melakukan pekerjaan yang besar disana kecuali menumpangkantangan-Nya atas orang sakit dan menyembuhkan mereka.”
                                                                                                            Markus 6:5
                   Kota kapernaum dan Nazaret benar-benar berbeda. Di Kapernaum, terdapat iman yang besar seperti yang kita lihat dalam ayat ini :

                   “setibanya di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret… orang-orang segera mengenali Yesus. Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus dimana saja kabarnya ia berada. Kemampuan ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya menjadi sembuh” (Markus 6:53-56)
                  
                   Di kapernaum, setiap orang bertindak untuk menerima kesembuhan yang telah disediakan, namun di Nazaret Yesus heran melihat ketidakpercayaan orang-orang.
                   Urapan Yesus di Nazerat dan di Kapernaumsama kuatnya. Perbedaannya ada di tingkat iman orang-orang.Dua faktor menentukan apakah seseorang menerima kesembuhan, besarnya kuasa Allah yang mengalir masuk ke dalam tubuh yang sakit dan besarnya iman yang mengaktifkan kuasa itu.
                   Di Nazaret, hanya ada sedikit iman atau tidak ada iman sama sekali untuk mengaktifkan kuasa Yesus. Kita bertanggung jawab untuk membangun diri kita di atas dasar iman kita yang paling suci.Jangan berdoa meminta iman.Renungkanlah Firman Allah untuk meningkatkan tingkat iman Anda.Iman datang dengan terus-menerus mendengar Firman Allah. Setiap orang yang sakit bertanggung jawab untuk menyediakan waktu untuk membaca Firman Allah bila ia ingin sembuh. Memberi makanan kepada roh dengan merenungkan janji-janji Allah mengenai kesembuhan itu sangat penting supaya Anda dapat membangun dan memperkuat iman Anda menerima kesembuhan.