Senin, 08 Desember 2014

4. Kurang Berdoa Dan Berpuasa




“Jadi ia berkata,”…jenis ini tidak dapat di usir keluar kecuali dengan berdoa dan berpuasa.”
                                                                                                Markus 9:29
                   Doa dan puasa membantu kita supaya seirama dengan Roh Allah. Doa dan puasa bukanlah sarana untuk “menyuap” Allah supaya melakukan sesuatu yang tidak datang hanya karena banyaknya doa-doa yang kita naikkan. Kita tidak boleh berpikir bahwa doa kita dikabulkan karena doa-doa yang kita naikkan. Itu adalah            
“Doa ketika kamu berdoa, janganlah mengulang-ulangi permohonanmu yang sia-sia itu seperti yang dilakukan orang-orang kafir. Mereka berpikir bahwa doa mereka dikabulkan karena banyaknya kata-kata yang mereka ucapkan. Karena Bapamu tahu apa yang kamu butuhkan sebelum minta kepada-Nya.”
                                                                                                                        Matius 6:7-8
­                   Bila kita menggunakan puasa sebagai kompensasi terhadap dosa, perselisihan, tidak mau mengampuni atau kepahitan, kita akan makin dibelenggu ikatan agamawi. Allah berfirman dalam Yesaya 58:6-7:

       “Bukankah ini puasa yang Kukehendaki; membuka belenggu-belenggu kelaliman, melepaskan tali-tali  kuk, membebaskan orang yang tertindas dan supaya engkau mematahkan setiap  kuk? Supaya engkau membagikan rotimu kepada orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang di usir; bila engkau melihat orang telanjang supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan dirimu terhadap saudaramu sendiri.”

                   Kita dapat melihat dengan jelas bahwa Allah memberkati puasa yang dilakukan dengan motivasi belas kasihan kepada orang lain “membebaskan orang-orang yang tertindas.”
                   Bila Anda tahu bahwa saat untuk melayani orang lain secara khusus makin dekat, sediakanlah waktu ekstra untuk berdoa. Para pendeta yang terus-menerus menghabiskan hari-hari untuk berekreasi dan hiburan dan kemudian melayani dalam kebaktian kesembuhan serta berharap melihat mujizat, akan kecewa. Karena menghormati Allah, Firman-Nya dan menghargai orang-orang yang datang dengan kebutuhan yang mendesak, kita membutuhkan waktu untuk berdoa, berdiam diri dan beristirahat sebelum melayani.Yesus menyediakan waktu untuk beristirahat dan berdoa.Tentu saya, kita tidak tahu kapan kesempatan untuk melayani itu datang. Namun kita dapat percaya bahwa anugerah Allah tiap kali akan ada disana untuk menolong kita. Dalam setiap khusus, setiap orang percaya harus memiliki persekutuan dengan Allah setiap hari, kita membuat diri kita siap dipakai Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar