Senin, 08 Desember 2014

15. Kematian Yang Prematur Disebabkan Dosa Yang Serius Dalam Sebuah Keluarga




                   “Lalu berkatalahDaud kepada Natan : “Aku sudah berdosa kepada Tuhan.” Dan Natan berkata kepada Daud: “Tuhan telah menjauhkan dosamuitu, engkau tidak akan mati. Meskipun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista Tuhan, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati.”
                                                                                                II Samuel 12:13-14

                   Halangan ini berlaku bagi seorang anak yang hidup di bawah pemeliharaan orang tua yang telah melakukan dosa yang besar. Dalam kasus Daud, ia telah berzinah. Dalam II Samuel 12:16-21, kita melihat Daud menangis, berdoa dan berpuasa. Allah mengampuni dia, meskipun demikian ada akibat jangka panjang dari dosa yang dilakukannya, salah satunya adalah kematian anaknya.Konsekuensi yang ekstrim ini harus dilihat dalam kaitannya dengan dosa yang telah dilakukan Daud.
                   Cela ini tidak hanya menimpa Daud dan Batsyeba, namun juga seluruh bangsa Israel.Karena beratnya kasus ini, kesembuhan lenyap supaya beratnya dosa tertanam seterusnya dalam pikiran orang-orang Israel.
                   Dalam peristiwa lainnya, seorang anak diselamatkan dari besarnya dalam lingkungan yang tidak saleh melalui kematian.Yerobeam adalah seorang raja yang sangat tidak saleh.Anaknya, Abia mati, bukan karena dosanya melainkan karena dosa ayahnya. Allah yang melihat “sesuatu yang baik” dalam hati anak ini, tidak ingin ia besarkan dalam sebuah lingkungan yang tidak saleh dimana ia tidak akan dapat memelihara hati yang lembut terhadap Allah.
                   “Seluruh Israel akan meratapi dia dan menguburkan dia, sebab hanya dialah dari keluarga Yerobeam yang akan masuk ke dalam kubur, karena diantara keluarga Yerobeam hanya dalam diri dialah terdapat sesuatu yang baik dimata Tuhan, Allah Israel.”
                                                                                                            I Raja-raja  14:13
                   Ini adalah kasus yang jarang terjadi.Namun dalam penyelidikan yang luas, kita juga berurusan dengan kasus-kasus yang luar biasa.Lebih lanjut, kita melihat skenario ini terjadi dalam Perjanjian Lama. Kita hidup dibawah perjanjian yang lebih baik, namun faktanya tetap sama, yaitu kadang-kadang Allah mendemonstrasikan beratnya dosa dengan mengijinkan kematian terjadi sebagai peringatan supaya orang-orang tidak berbuat dosa.
                   Dalam kitab Kisah Para Rasul, kita memiliki contoh Perjanjian Baru dalam diri Ananias da Safira yang berdusta terhadap Roh Kudus akibatnya mereka mati. Paulus juga memperingatkan dalam surat-surat rasulinya bahwa beberapa orang  mati sebelum waktunya karena mereka tidak bertobat dari dosa (I Koritus 11:30). Kita akan membaca lebih banyak lagi mengenai hal ini dalam pasal berikutnya.
                   Allah begitu baik sehingga bila kita berobat, ia tidak hanya mengampuni kita, namun ia juga menyembuhkan kita. Allah tidak pernah menghendaki seseorang mati sebelum waktunya.Namun in toh terjadi dan kadang-kadang sebabnya adalah orang itu menolak untuk bertobat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar