Rabu, 01 Juli 2015

Memahami misteri kerajaan allah

Memahami Misteri Kerajaan Allah
Tulisan ini merupakan artikel pertama dari empat
artikel spesial yang akan diterbitkan House of
Revelation pada hari yang istimewa ini. Yaitu hari
pertama dari Milenium Ketujuh yang ditandai dengan
selesainya Gerhana Matahari Total Tanggal 20
Maret 2015. Perhatikan, empat artikel ini telah
dipersiapkan untuk menyingkapkan Rahasia Hari
Kedatangan Tuhan, kita tidak akan
menyembunyikan lagi, karena waktunya sudah tiba
untuk menyngkapkannya. Diharap semua rekan
pembaca menyimak sampai selesai seluruh
rangkaian artikel yang disampaikan, tanpa terburu-
buru mencela atau menghakimi. Rangkaian artikel
yang dimaksud adalah :
– MEMAHAMI MISTERI KERAJAAN ALLAH
– GERHANA 20 MARET 2015 & KALENDER SANG
PENCIPTA
– AGENDA TUHAN DALAM KITAB IMAMAT
– MEMAHAMI KAIROS (WAKTU TUHAN)
Berusahalah untuk memahami wahyu Tuhan Yesus
yang telah termeterai berabad-abad, dan yang kini
meterainya telah dibuka oleh Tuhan kita (Wah 6).
Tujuan tulisan ini adalah menyingkapkan Firman
Tuhan bagi mereka yang dituju oleh Kasih Karunia
Kristus. Tidak ditujukan kepada mereka yang
menolak kasih karunia-Nya, silahkan lanjutkan
membaca atau berhenti disini.
Misteri Waktu Tuhan disingkapkan bagi Gereja-Nya
di akhir zaman.
Tetapi ia menjawab: “Pergilah, Daniel, sebab firman
ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai
akhir zaman.” Banyak orang akan disucikan dan
dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan
berlaku fasik; tidak seorang pun dari orang fasik itu
akan memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana
akan memahaminya.” (Daniel 12:9-10)
Bila diperhatikan secara menyeluruh, Alkitab
sebenarnya mengangkat suatu topik utama yaitu
Kerajaan Allah di bumi. Adalah suatu kenyataan
bahwa hal ini merupakan topik utama dari ajaran
yang coba diungkapkan oleh Yesus pada
kedatangan yang pertama. Dari keempat Injil dapat
dilihat, betapa topik Kerajaan Allah merupakan
fokus terpenting dari ajaran Yesus Kristus.
Dari awal, Yohanes Pembaptis yang ditugaskan
memberitakan kedatangan-Nya, berseru-seru:
“Bertobatlah! Kerajaan Allah sudah dekat”. Tuhan
Yesus sendiri ketika mengajar Nikodemus berkata:
“Jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia
tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah”. Matius
4:23 mencatat: “Ia mengajar di rumah-rumah
ibadah dan memberitakan Kerajaan Allah”. Kepada
banyak orang Yesus juga berkata: “Aku harus
memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk
itulah Aku diutus” (Luk 4:43).
Dan memang banyak pengajaran penting yang
Tuhan Yesus sampaikan selalu terkait erat dan
menyangkut Kerajaan-Nya. Kotbah di bukit yang
terkenal, diawali dengan: “Berbahagialah kamu yang
miskin karena kamulah yang empunya Kerajaan
Allah”. Lalu dalam berbagai perumpamaan Tuhan
Yesus mengajar tentang Kerajaan Allah. Bahkan
Tuhan Yesus mengajarkan supaya setiap hari kita
berdoa agar Kerajaan Allah datang ke dalam hidup
kita.
Topik Kerajaan Allah ini begitu penting bagi Yesus
untuk diajarkan kepada murid-murid-Nya. Sampai-
sampai, setelah Kebangkitan pun, “Selama empat
puluh hari, Ia berulang-ulang menampakkan diri dan
berbicara kepada mereka tentang Kerajaan
Allah” (Kis 1:3). Namun tentang waktu dan kapan
saatnya Kerajaan itu datang adalah sesuatu yang
tidak diungkapkan kepada murid-murid pada saat
itu (Kis 1:7). Dan hal ini telah menjadi misteri
selama berabad-abad, terutama bagi Gereja-Nya
yang setia menantikan masa itu tiba.
MISTERI SELAMA BERABAD-ABAD
Kerajaan Allah memang harus tinggal sebagai
misteri, salah satu sebabnya adalah karena tidak
semua orang sungguh-sungguh mau
memahaminya. Alkitab berkata dalam Markus 4:11
“Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah,
tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu
disampaikan dalam perumpamaan…” Mengapa
demikian ? Karena memang dunia tidak akan bisa
menerima Kebenaran itu seandainya pun
disampaikan secara terus terang. Hal ini dijelaskan
dalam Alkitab versi “CEV” dengan sangat baik.
“Aku telah menjelaskan rahasia tentang Kerajaan
Allah kepada kamu, tetapi kepada orang lain Aku
hanya dapat menggunakan kiasan. Sebabnya
adalah, orang-orang akan melihat dan melihat,
tetapi tidak pernah memperhatikan, mereka akan
mendengarkan dan mendengarkan, tetapi tidak
pernah menyimak. Jika mereka menyimak, mereka
akan berpaling kepada Allah, dan Dia akan
mengampuni mereka.” (Mark 4:11-12
Contemporary English Version © 1995 by ABS )
Dalam Markus 4 itu Tuhan Yesus menjelaskan
bahwa Firman tentang Kerajaan Allah itu seumpama
benih yang ditabur di berbagai macam tanah. Benih
itu adalah Injil Kerajaan Allah itu, yaitu berita
sukacita akan Kedatangan Kerajaan-Nya.
Sedangkan bermacam-macam tanah, adalah
macam-macam hati manusia yang mendengar
berita itu. Ada yang mendengar tetapi iblis langsung
mencuri Firman itu dan mereka tidak sedikitpun
menjadi percaya. Ada yang setelah mendengar,
bergembira tetapi tidak berakar dan hanya percaya
sesaat saja lalu mengingkarinya. Ada yang setelah
mendengar percaya, namun karena himpitan
kekuatiran dan tawaran dunia membuat imannya
tidak berbuah apa-apa. Dan orang-orang yang
percaya adalah mereka yang setelah mendengar
mereka menyambut berita itu kemudian
mengarahkan hidupnya menyambut kedatangan
Kerajaan Allah.
“Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan
diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik;
tidak seorang pun dari orang fasik itu akan
memahaminya…” (Daniel 12:10)
Tuhan Yesus tahu, bahwa dunia tidak dapat
menerima kedatangan Kerajaan Allah, seperti dunia
tidak dapat menerima Roh Kudus (Yoh 14:17). Bagi
orang yang tidak dapat percaya, konsep
Pemerintahan Allah di Bumi hanya dapat diterima
sebagai lambang secara rohani semata, mereka
tidak sanggup memahami bahwa secara konkrit
Kerajaan Allah akan berdiri di muka bumi, dengan
pusat pemerintahan TUHAN di Yerusalem. Bagi
orang-orang yang demikian tidak ada pewahyuan
atau penyingkapan apapun, tidak seorangpun dari
antara mereka akan memahami rahasia Kerajaan
Allah, dan hal itu akan tetap tinggal sebagai misteri
bagi mereka.
Selain itu, Kerajaan Allah memang harus tinggal
sebagai misteri sampai akhir zaman, karena
Kedatangan Kerajaan itu sendiri akan terjadi di
penghujung zaman. Rahasia itu hanya akan
dibukakan kepada hamba-hamba-Nya pada zaman
akhir mendekati penggenapannya.
Rahasia itu tidak berguna bila disingkap sebelum
waktunya, karena pada dasarnya hati manusia itu
degil. Pengkotbah berkata bahwa, jika manusia tahu
hukuman terhadap perbuatan jahat masih jauh,
maksudnya waktu menghukum yaitu akhir zaman,
telah diketahui dari awal dan masih amat sangat
jauh, maka hati manusia akan penuh niat jahat (Pkh
8:11). Tetapi penyingkapan yang dibukakan pada
waktunya berguna dan akan diperhatikan. Seperti
ada tertulis: “perkataan yang diucapkan tepat pada
waktunya, seperti buah apel emas di pinggan
perak.” (Ams 25:11)
DISINGKAPKAN BAGI GEREJA-NYA
Kalimat “Firman itu akan tinggal tersembunyi dan
termeterai sampai akhir zaman” dalam Daniel 12
ayat 9, sering disalah-mengerti orang sebagai
rahasia itu tidak akan terungkap sampai kapanpun.
Ini pengertian yang keliru, karena misteri itu hanya
akan tersembunyi hingga akhir zaman. Ketika akhir
zaman tiba, meterai itu akan ada yang
membukanya, yaitu Yesus Kristus – Anak Domba
Allah yang telah disembelih seperti dikatakan kitab
Wahyu (Wahyu 5:8-9). Lagi pula ayat selanjutnya
yaitu ayat 10 dari Daniel 12 tersebut berkata pada
akhirnya akan ada orang-orang bijaksana yang
akan memahaminya.
“Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan
diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik;
tidak seorang pun dari orang fasik itu akan
memahaminya. tetapi orang-orang bijaksana akan
memahaminya.” (Daniel 12:10)
Misteri yang selama berabad-abad tersembunyi
pada akhirnya akan dimengerti. Umat Tuhan akan
menerima penyingkapan yang sempurna. Berdasar
pada penjelasan Alkitab sendiri, suatu pengetahuan
yang sempurna akan datang dan membuat banyak
orang mengerti.
“Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat
kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna
tiba, maka yang tidak sempurna itu akan
lenyap.” (1Kor 13:9-10)
Kepada jemaat di Korintus, Paulus berkata
“Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak
sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan
sempurna”. Ketika pengetahuan kita belum
sempurna, orang berkata Hari Kedatangan Kerajaan
Tuhan adalah sesuatu yang rahasia yang tetap akan
tersembunyi. Ketika pengetahuan yang sempurna
datang ia berkata, tidak ada rahasia yang akan
tetap tersembunyi, yang semula dirahasiakan akan
disingkapkan bagi kita.
“Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan
di bawah gantang atau di bawah tempat tidur,
melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab
tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak
akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang
rahasia yang tidak akan tersingkap.” (Markus
4:21-22)
Pelita adalah lambang Firman, kaki dian adalah
labang jemaat (Wah 1:20). Jadi maksud dari ayat
tersebut di atas adalah: orang menyampaikan
Firman bukan supaya sesuatu tetap menjadi misteri
dan tidak diketahui, melainkan supaya menerangi
jemaat Tuhan. Sebab Tuhan berkehendak
semuanya menjadi jelas dinyatakan, semua yang
semula rahasia agar disingkapkan bagi jemaat-Nya.
Tuhan Yesus berkata bahwa banyak hal Ia belum
nyatakan kepada murid-muridnya karena pada saat
itu mereka belum dapat menanggungnya, namun Ia
menjanjikan pada saatnya Roh Kudus akan
mengajarkan semuanya.
“Masih banyak hal yang harus Kukatakan
kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat
menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh
Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam
seluruh kebenaran… dan Ia akan memberitakan
kepadamu hal-hal yang akan datang.” (Yohanes
16:12-13)
Pada ayat di atas dengan jelas Tuhan Yesus
berkata bahwa yang akan diberitakan oleh Roh
Kudus adalah hal-hal yang akan datang, yaitu
pewahyuan untuk akhir zaman. Rasul Paulus
memberi penegasan tentang apa yang akan Roh
Kudus beritakan kepada kita dalam suratnya
kepada jemaat di Korintus bahwa, Roh Kudus akan
menyatakan segala sesuatu bahkan hal-hal yang
tersembunyi dalam diri Allah, yaitu rahasia
Kerajaan-Nya.
“kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh,
sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-
hal yang tersembunyi dalam diri Allah.” (1Korintus
2:10)
Jadi pada akhirnya penyingkapan yang sempurna
akan sampai kepada orang-orang kudus-Nya.
Sebab jika Tuhan sudah berkehendak membuka
pintu penyingkapan tidak ada yang sanggup
menutupinya lagi, sudah pasti banyak orang akan
mengerti. Memang penyingkapan ini mungkin akan
mengejutkan banyak orang, tetapi ingat apa yang
dikatakan oleh Paulus “Apa yang tidak pernah dilihat
oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga,
dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia:
semua yang disediakan Allah untuk mereka yang
mengasihi Dia.” (1Kor 2:9). Bersukacitalah jika
Anda dituju oleh anugerah Tuhan untuk mengetahui
rahasia kebenaran, itu artinya Anda dikasihi.
Salah satu penghalang utama yang membuat gereja
Tuhan tidak dapat memahami waktu Kedatangan
Tuhan yang sudah sangat dekat adalah keyakinan-
keyakinan yang keliru. Oleh sebab itu perhatikan
baik-baik cara kita mendengar(Luk 8:18).
Berusahalah menyadari apa pesan sebenarnya dari
semua wahyu Tuhan, yaitu untuk menyingkapkan
kepada kita, bukan untuk merahasiakan sesuatu
(Mar 4:21-23). Sementara itu, jika berita Injil
Kerajaan ini masih tertutup juga bagi sebagian
orang, itu tertutup bagi mereka yang akan binasa.
Itu kata Firman Tuhan (2Kor 4:3).
KEYAKINAN-KEYAKINAN YANG KELIRU
Salah satu penghalang utama yang membuat gereja
Tuhan tidak memahami Waktu Kedatangan Tuhan
yang sudah sangat dekat adalah keyakinan-
keyakinan yang keliru. Sebagai contoh banyak
orang Kristen beranggapan bahwa, bahkan Tuhan
Yesus tidak tahu: kapan Hari Kedatangan-Nya
sendiri. Dan banyak orang yang menyimpulkan
bahwa, sampai kapanpun tidak akan ada orang
yang tahu: kapan Hari dan waktu Kedatangan Tuhan
Yesus.
Hal ini dapat dimengerti karena banyak orang tidak
mendalami Alkitab Firman Allah secara menyeluruh.
Tidak banyak diantara orang percaya, bahkan guru-
guru Alkitab yang benar-benar teliti dan tertarik
menyelidiki rencana besar Allah yang telah
diungkapkan selama berabad-abad melewati
nubuat-nubuat di dalam Alkitab. Selain itu
pengetahuan mengenai waktu Tuhan memang baru
akan disadari pada hari-hari terakhir, jadi hal itu
sulit dimengerti di abad-abad yang lampau.
Di akhir zaman ini, semua yang keliru harus
diluruskan kembali. Menghadapi datangnya Hari
Tuhan yang besar itu, jalan yang berliku-liku harus
diluruskan, yang berlekuk-lekuk harus diratakan
kembali.
“Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan
bagi-Nya… yang berliku-liku akan diluruskan, yang
berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang
akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.
” (Lukas 3:4-6)
Pengetahuan kita yang sebelumnya memang tidak
sempurna, pemahaman kita tentang nubuat-nubuat
memang masih terbatas, dan ketika datang
pengetahuan yang lebih sempurna kita harus mau
rendah hati menyingkirkan apa yang tidak
sempurna. Seperti ada tertulis “pengetahuan kita
tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.
Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak
sempurna itu akan lenyap.” (!Kor 13:10).
BENARKAH ANAK TIDAK MENGETAHUI WAKTU
KEDATANGAN-NYA SENDIRI?
Banyak orang menggunakan Matius 24:36 untuk
menyimpulkan bahwa tidak akan ada orang yang
tahu Hari Tuhan, sebab ayat itu berkata malaikat-
malaikat di sorga tidak tahu, bahkan Anak pun tidak
tahu, jadi mereka berpendapat sampai kapanpun
kita tidak akan tahu kapan hari itu akan tiba.
“Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun
yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan
Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri.” (Mat 24:36)
Namun pendapat di atas ternyata keliru, ayat ini
sebenarnya diterjemahkan secara kurang tepat. Bila
melihat bahasa aslinya (Yunani) ayat ini tertulis
sebagai berikut:
“Peri de tēs ēmeras ekeinēs kai ōras oudeis oiden,
oude oi angeloi tōn ouranōn oude o Hoius, ei mē o
patēr monos.” (Mat 24:36 – Greek Transliteration)
Perhatikan di kata yang kita garisbawahi, di teks
aslinya dipakai dua kata “ei me” yang artinya “if
not” artinya “jika bukan”. Hal ini menunjukkan kata
kondisi “jika bukan”, disini tidak dipakai kata “kai”
yang berarti “but” atau “tetapi” yang memberi
kesimpulan perkecualian. Ayat tersebut sebenarnya
secara literal lebih tepat bila diterjemahkan seperti
berikut:
“Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun
yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan
Anak pun tidak, jika bukan Bapa sendiri.” (Mat 24:36
Terjemahan Langsung)
Jadi Ayat ini berkata, Anak pun tidak tahu jika bukan
Bapa sendiri, maksudnya Anak tidak akan tahu, jika
Anak itu bukan Bapa sendiri. Sedangkan kita
percaya bahwa Anak dan Bapa adalah satu (Yoh
10:30), jadi Anak adalah Bapa sendiri, dengan kata
lain, ayat itu sebenarnya secara tersembunyi
memberitahu bahwa Anak tahu tentang waktu itu
sebab Anak itu adalah Bapa sendiri.
Inilah mungkin sebabnya mengapa beberapa
terjemahan yang paling terpandang seperti King
James Version, Wycliffe dan Darby tidak
mencantumkan frase “nor the Son” (Anak pun
tidak). Beberapa terjemahan bahasa lain seperti
terjemahan bahasa Belanda (Het Boek), Spanyol
(RVA), Albania Bible juga tidak menyertakan frase
“Anakpun Tidak”.
“But of that day and hour knoweth no man, no, not
the angels of heaven, but my Father only.” (Mat
24:36 KJV)
Lagipula tidak masuk akal kalau dikatakan Kristus
tidak tahu hari kedatangan-Nya sendiri. Rasul
Petrus berkata Roh Kristus itu, adalah Roh Nubuat,
Roh Kristuslah yang menjelaskan segala rahasia
kepada para nabi, jadi mustahil yang memberitahu
rahasia-rahasia kepada para nabi tidak tahu
mengenai rahasia-rahasia itu.
“Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh
nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih
karunia yang diuntukkan bagimu. Dan mereka
meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang
dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam
mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi
kesaksian tentang segala penderitaan yang akan
menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan
yang menyusul sesudah itu.” (1Petrus 1:10-11)
Roh Kristus pula yang menyingkapkan rahasia akhir
zaman kepada Daniel di atas sungai Ulai seperti
yang dicatat di Daniel 8 dan Daniel 12. Dan Roh
Kristus jugalah yang menyingkapkan kitab Wahyu
kepada Yohanes. Bagaimana mungkin Sang Anak
yaitu Kristus tidak mengetahui rahasia waktu
kedatangan-Nya sendiri, sementara Ia harus
memberi petunjuk mengenai waktu itu kepada para
nabi?
“Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan
tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus
Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah
dilihatnya.” (Wahyu 1:2)
Jadi pendapat yang mengatakan bahwa Tuhan
Yesus tidak memahami Waktu Kedatangan-Nya
sendiri kelak di akhir zaman, adalah pendapat yang
keliru secara mendasar. Jangan lupa bahwa, Dia
yang telah menerima kuasa dan segala sesuatu
telah ditaklukkan di bawah kekuasaan-Nya (1 Kor
15:27), jadi mustahil Dia tidak mengetahui mengenai
waktu itu.
BENARKAH KEDATANGAN TUHAN SEPERTI
PENCURI BAGI KITA?
Banyak juga orang yang secara ceroboh membaca
perikop 1Tesalonika 5 “Kedatangan Tuhan seperti
pencuri” dan memahaminya secara sangat-sangat
keliru. Mereka mengajar kepada jemaat bahwa,
Kedatangan Tuhan itu bagi kita seperti pencuri.
Padahal yang dimaksud kedatangan Tuhan itu
seperti pencuri, adalah bagi orang-orang yang
masih di dalam kegelapan. Memang Kedatangan
Tuhan seperti kedatangan pencuri pada malam hari,
untuk orang fasik, tetapi tidak untuk kita.
“Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup
di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba
mendatangi kamu seperti pencuri, karena kamu
semua adalah anak-anak terang dan anak-anak
siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau
orang-orang kegelapan.” (1 Tes 5:4-5)
Perhatikan baik-baik ayat di atas: hari itu (tidak
akan) mendatangi kita dengan tiba-tiba, artinya –
jika kita anak-anak terang – kita akan tahu
sebelumnya dan akan siap, kecuali kita adalah
orang-orang yang masih di dalam kegelapan.
Sebenarnya ini kekeliruan yang fatal, sebab
mengatakan bahwa Tuhan akan datang seperti
pencuri bagi kita (anak-anak Terang) sangat
bertentangan dengan Firman Tuhan sendiri. Tuhan
Yesus berkata: “Pencuri datang hanya untuk
mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku
datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan
mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yoh
10:10)
Kekeliruan yang sama terjadi dengan orang-orang
yang menyimpulkan bahwa Nuh pun tidak tahu
kapan air bah itu datang sampai hal itu benar-benar
terjadi. Mereka memperhatikan kisah Nuh yang
dipaparkan di Matius 24 : 37 – 39 dan
menempatkan diri Nuh dan keluarganya pada posisi
yang salah.
“Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh,
demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak
Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman
sebelum air bah itu, makan dan minum, kawin dan
mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke
dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu,
sebelum air bah itu datang dan melenyapkan
mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada
kedatangan Anak Manusia.” (Mat 24:37-39)
Bila kita baca ayat-ayat diatas, kita menemukan
kalimat yang berkata, “mereka tidak tahu akan
sesuatu, sebelum air bah itu datang”. Mereka
menyimpulkan Nuh baru tahu segala sesuatu ketika
bencana air bah itu benar-benar datang. Dari situlah
mereka berpikir, kita tidak akan pernah tahu kapan
waktu Kedatangan Tuhan itu, sampai Tuhan Yesus
benar-benar datang. Dan pendapat itu sangat keliru!
Nuh dan keluarganya diberitahu waktu Tuhan tujuh
hari
sebelum air bah itu datang melanda bumi.
Mengapa? Karena mereka menempatkan Nuh dan
diri kita semua, pada posisi orang kebanyakan, —
yang makan dan minum, kawin dan mengawinkan —
dan “tidak tahu akan sesuatu”. Mereka lupa bahwa
orang yang bergaul karib dengan Allah akan seperti
Nuh dan keluarganya. Nuh dan keluarganya
bukanlah orang-orang yang termasuk dikatakan
“mereka tidak tahu akan sesuatu”, Nuh tahu kapan
harus membuat bahtera, Nuh tahu kapan harus
masuk ke dalam bahtera. Nuh mempersiapkan
semuanya dengan rapi sebelum bencana itu datang.
Bahkan Alkitab mengatakan Allah memberitahu Nuh
tujuh hari di muka, sebelum banjir besar itu datang,
dan ia juga diberitahu berapa lama hujan akan turun
membanjiri bumi.
“Sebab tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan
ke atas bumi empat puluh hari empat puluh malam
lamanya, dan Aku akan menghapuskan dari muka
bumi segala yang ada, yang Kujadikan itu.” (Kej 7:4)
Jadi yang dimaksud “mereka” — yang tidak tahu
akan sesuatu — bukan termasuk Nuh dan
keluarganya, mereka tidak digolongkan bersama
orang-orang fasik lainnya. Demikian juga apabila
Alkitab berkata bahwa waktu Tuhan tidak ada yang
tahu, belum tentu termasuk bagi orang-orang yang
dikasihi Allah.
BENARKAH TIDAK AKAN ADA ORANG YANG TAHU
WAKTU TUHAN?
Mari kita pelajari apa sebenarnya kata Alkitab
mengenai hal ini, apakah akan ada orang yang
mengetahui atau memahami waktu Tuhan? Apakah
benar bahwa waktu Kedatangan Tuhan akan tinggal
sebagai rahasia untuk semua orang termasuk untuk
orang-orang percaya di akhir zaman?
Pertama mari kita pelajari di kitab yang ditunjuk
Tuhan Yesus untuk dipahami, yaitu kitab Daniel
(Mat 24:15). Daniel pasal 12 adalah pasal yang
konteksnya tidak dapat disanggah sangat tepat
untuk menjelaskan mengenai hal ini, yaitu pasal
yang membahas nubuat munculnya Tuhan Yesus di
langit yang digambarkan sebagai Pemimpin Besar
Mikhael, yakni pada peristiwa Kebangkitan Pertama
dan peristiwa “Pengangkatan” orang-orang
percaya.
Pada saat itu Daniel dalam penglihatan
mendengarkan sebuah percakapan tentang waktu
atau kapan saatnya peristiwa Kedatangan Tuhan
akan terjadi (ayat 6-7). Kemudian ketika Daniel
bertanya tentang hal itu (ayat 8), Malaikat Tuhan
menjawab Daniel:
“Pergilah, Daniel, sebab firman ini akan tinggal
tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman.
Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan
diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik;
tidak seorang pun dari orang fasik itu akan
memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana akan
memahaminya.” (Dan 12:9-10)
Alkitab mengatakan akan ada orang-orang yang
akhirnya memahami Waktu Kedatangan Tuhan itu.
Dan Alkitab menyebut orang-orang itu: bijaksana.
Perhatikan baik-baik hal ini: sebaliknya orang-orang
yang tidak memahami, adalah mereka yang
dikelompokkan oleh Alkitab sebagai orang-orang
fasik, orang-orang yang tidak mengenal Allah.
Kedua, Injil Markus pasal 4 menyatakan semua
tentang misteri Kerajaan Allah. Walaupun Kerajaan
Allah merupakan rahasia bagi banyak orang Tuhan
Yesus mengatakan bahwa kepada kita anak-anak-
Nya telah diberikan rahasia itu.
“Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah,
tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu
disampaikan dalam perumpamaan.” (Mark 4:11)
Injil Markus juga mencatat bahwa Tuhan Yesus
mecoba menjelaskan tujuan Firman adalah seperti
pelita untuk memberi terang, dan pelita dinyalakan
bukan untuk disembunyikan atau ditutup-tutupi.
Tujuan Nubuat dan Wahyu Tuhan diberitakan adalah
untuk memberi penyingkapan kepada jemaat yang
dilambangkan kaki dian (Wah 1:20), bukan untuk
menyembunyikan sesuatu kepada jemaat.
“Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan
di bawah gantang atau di bawah tempat tidur,
melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian.” (Mark
4:21)
Selanjutnya Tuhan Yesus lebih menegaskan lagi
bahwa bukan keinginan-Nya untuk terus
menyembunyikn atau merahasiakan sesuatu
kepada anak-anak-Nya. Semua yang dahulu
disembunyikan akan dinyatakan, dan semua yang
dahulu dirahasiakan akan segera disingkapkan.
“Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang
tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang
rahasia yang tidak akan tersingkap.” (Mark 4:22)
Tuhan Yesus memang berpesan kepada murid-
muridnya bahwa pada saat itu mereka belum
sanggup untuk menerima lebih banyak
penyingkapan, dan kelak Roh Kudus akan
menyingkapkan kepada gereja-Nya pada waktu
yang telah ditetapkan Bapa.
“Masih banyak hal yang harus Kukatakan
kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat
menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh
Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam
seluruh kebenaran… dan Ia akan memberitakan
kepadamu hal-hal yang akan datang.” (Yoh
16:12-13)
Jadi sekarang kita mengerti bahwa akan ada
orang-orang yang akhirnya mengerti Waktu Tuhan.
Kalau kita bukan orang-orang fasik, maka paling
tidak kita tidak menutup diri dan mau belajar
memahami “kairos” yaitu Agenda Yang Maha
Kuasa.
Berbagai keyakinan yang keliru disebabkan karena
orang tidak memahami ‘benang merah’ dari Alkitab
secara keseluruhan. Dari kitab Kejadian hingga
kitab Wahyu, inti dari Alkitab adalah mempersiapkan
kita agar pada Hari Kedatangan Kerajaan-Nya kita
diselamatkan, dan agar hari itu tidak datang sebagai
suatu jerat bagi kita (Luk 21:34). Jadi pengetahuan
tentang Hari Tuhan itu begitu luar biasa pentingnya,
dan siapa tidak berjaga-jaga (baca tidak “observe”
atau tidak mengamati atau mempelajari), ia akan
kecolongan karena tidak siap pada waktunya
seperti lima gadis yang bodoh (Mat 25:10).
Untuk memahami lebih jauh bahwa memahami Hari
dan Tanggal Kedatangan Tuhan bukan sesuatu yang
sesat, justru merupakan “revelation” dari Firman
Tuhan itu sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar