Misteri Malaikat---4
Daniel 10:2-13,
21
2 Pada waktu itu
aku, Daniel, berkabung tiga minggu penuh:
3 makanan yang
sedap tidak kumakan, daging dan anggur tidak masuk ke dalam mulutku dan aku
tidak berurap sampai berlalu tiga minggu penuh.
4 Pada hari kedua
puluh empat bulan pertama, ketika aku ada ditepi sungai besar, yakni sungai
Tigris,
5 kuangkat
mukaku, lalu kulihat, tampak seorang yang berpakaian kainlenan dan berikat
pinggang emas dariufas.
6 Tubuhnya
seperti permats Tarsis dan wajahnya seperti cahaya kilat; matanya seperti suluh
yang menyala - nyala, lengan dan kakinya seperti kilau tembaga yang digilap,
dan suara ucapannya seperti gaduh orang banyak.
7 Hanya aku,
Daniel, melihat penglihatan itu, tetapi orang - orang yang bersama - sama
dengan aku, tidak melihatnya; tetapi mereka ditimpa oleh ketakutan yang besar,
sehingga mereka lari tersembunyi;
8 demikianlah aku
tinggal seorang diri. Ketika aku melihat penglihatan yang besar itu, hilanglah
kekuatanku; aku menjadi pucat sama sekali, dan tidak ada lagi kekuatan padaku.
9 Lalu kudengar suara ucapannya, dan ketika aku mendengar
suara ucapannya itu, jatuh pingsanlah aku tertelungkup dengan mukaku ke tanah.
10 Tetapi ada suatu tangan menyentuh aku dan membuat aku
bangun sambil bertumpu pada lutut dan tanganku.
11 Katanya kepadaku: “Daniel, engkau orang yang dikasihi,
camkanlah firman yang kukatakan kepadamu, dan berdirilah pada kakimu, sebab
sekarang aku diutus kepadamu. ” Ketika hal ini dikatakannya kepadaku,
berdirilah aku dengan gemetar.
12 Lalu katanya kepadaku: “ Janganlah takut, Daniel, sebab
telah didengarkan perkataanmu sejak hari pertama engkau berniat untuk mendapat
pengertian dan untuk merendahkan dirimu di hadapan Allahmu, dan aku datang oleh
karena perkataanmu itu.
13 Pemimpin kerajaan orang Persia
berdiri dua puluh satu hari lamanya menentang aku; tetapi kemudian Mikhael,
salah seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang menolong aku, dan aku
meninggalkan dia di sana berhadapan dengan
raja-raja orang Persia.
21 Namun demikian, aku akan memberitahukan kepadamu apa yang
tercantum dalam Kitab Kebenaran. Tidak ada satupun yang berdiri dipihakku
dengan tetap hati melawan mereka, kecuali Mikhael, pemimpinmu.
dan ia pun melakukan hal yang sama bagi semua jemaat Allah
yang benar pada saat ini, ia melindungi, melayani, serta memberi bantuan kepada
mereka.Wahyu 12:7
7 Maka timbullah peperangan di sorga, Mikhael dan malaikat -
malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat -
malaikatnya,
Tahap Penyempurnaan yang Agung
Allah memberi tanggung jawab - tanggung jawab kepada para
kaum malaikat, dan Ia pun menciptakan didalam diri mereka pikiran untuk
berpikir, dan untuk berargumentasi ( mengemukakan pendapat, menentukan pilihan
dan keputusan – keputusan ).
Tetapi di dalam diri mereka juga terdapat suatu sifat /
karakter yang tidak bisa begitu saja tercipta, bahkan daya cipta Allah pun
tidak bisa menciptakannya.
Sifat dan karakter tersebut adalah sifat kesempurnaan,
kesucian, serta budi luhur yang terdapat didalam diri Allah (yaitu Allah dan
Sang Firman).
Karakter tersebut harus dikembangkan, yaitu melalui
pemilihan dan kemauan dari ciptaan Allah yang bersangkutan, baik manusia
ataupun malaikat, agar karakter Allah tersebut masuk, tertanam, serta dominan
pada diri mereka masing - masing.
Jadi perhatikanlah baik - baik bahwa karakter / sifat yang
meliputi kesempurnaan, kesucian, dan budi luhur adalah merupakan sifat - sifat
yang tidak bisa begitu saja tercipta, serta tertanam, tetapi harus dikembangkan,
dan proses pengembangan sifat – sifat tersebut adalah merupakan suatu tahap
penyempurnaan yang paling agung dan menentukan.
Itulah tujuan Allah yang paling agung dan besar dalam hal
penciptaan.
Tujuan Allah yang terakhir adalah melihat ciptaanNya yang
dapat berpikir tersebut memiliki sifat sempurna, suci, dan benar.
Tetapi bagaimanakah caranya agar ciptaanNya memiliki
karakter - karakter yang sempurna itu ?
Sekali lagi,
karakter - karakter yang agung tersebut harus dikembangkan.
Karakter -
karakter tersebut dapat tertanam didalam diri ciptaan, jika ciptaan Allah
tersebut mau memilih dan memutuskan untuk memasukkan karakter - karakter
tersebut ke dalam diri mereka.
Sekarang, mungkin
inilah salah satu pertanyaan yang ingin anda tanyakan, mengapakah sifat
tersebut harus dikembangkan, dan mengapakah sifat tersebut tidak dapat secara
langsung tercipta ?
Jawaban yang amat
tepat bagi pertanyaan ini adalah karena sifat ini akan ditanamkan kepada diri
ciptaan yang memiliki pikiran.
Kita mengetahui
bahwa pribadi yang mempunyai pikiran akan dapat melakukan hal – hal seperti ini
:
1. Menentukan
pilihan.
2. Memutuskan
sesuatu hal, apakah hal tersebut benar atau salah ?
Inilah sifat unik
yang dimiliki oleh pribadi atau ciptaan yang mempunyai pikiran, dan oleh karena
hal inilah, maka sifat – sifat yang dimiliki oleh Allah tidak dapat secara
langsung ditanamkan, tetapi dibutuhkan suatu keinginan atau persetujuan dari
dalam diri ciptaan itu sendiri, untuk memasukkan sifat – sifat tersebut ke
dalam diri mereka.
Allah tidak
membuat ciptaanNya seperti robot, ciptaanNya mempunyai hak dan diberi hak untuk
memilih dan memutuskan apakah mereka mau menerima karakter - karakter sempurna
tersebut atau tidak.
Jadi jika
ciptaanNya ingin memiliki karakter - karakter super tersebut, maka ciptaanNya
harus mau menerima Roh KudusNya.
Sebenarnya apakah
yang dimaksud dengan karakter - karakter yang benar itu ?
Karakter yang
benar itu adalah kesempurnaan, kesucian dan budi luhur, yaitu kemampuan -
kemampuan untuk melihat jalan yang benar, dan yang baik dari jalan - jalan yang
salah, serta dengan secara sukarela dan tanpa syarat mau menyerahkan diri
kepada Allah, berjalan dalam jalanNya yang sempurna - serta mau melakukan hal –
hal yang berkenan di hati Allah, dan hidup secara benar walaupun harus melawan
godaan atau hawa nafsu.
Walaupun karakter - karakter suci tersebut adalah karunia
dari Allah, tetapi karakter - karakter tersebut hanya dapat tertanam jika
ciptaan tersebut menyerahkan diri tanpa syarat kepada Allah, sehingga Allah
akan memberikan RohNya yang kudus itu, untuk meletakkan hukum – hukumNya pada
diri ciptaan tersebut. (yaitu Jalan Benar Allah ).
Dan akhirnya hukum – hukumNya tersebut dapat digunakan
sebagai panutan dalam bertingkah laku dan berkehendak.
Bagaimanapun juga, karakter super ini berasal dari Allah
yang ditanamkan dalam diri ciptaanNya, baik ketika ciptaanNya itu bertobat /
menyerahkan diri kepadaNya, maupun setelah mengalami ujian dan cobaan - cobaan
yang berat.
Pencobaan disini adalah suatu situasi sulit yang harus
dihadapi oleh ciptaan Allah, dimana ciptaan Allah tersebut berusaha / mencoba
untuk mendapatkan serta memelihara karakter - karakter super tersebut, dari
antara nafsu duniawi yang terus mengejar dan menjatuhkan.
( berlanjut 1-17 )
Prepared by:
FULL GOSPEL INDONESIA
Bambang Wiyono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar