Selasa, 08 April 2014

menghadapi roh agama part 1



--------bahan pelajaran Sekolah Misi Full Gospel Indonesia --------
 Mimbar Gereja FULL GOSPEL INDONESIA,
Siaran minggu ke 16 : tanggal 15 Januari 2006
Subject : Menghadapi Roh2 Agama

 ( disadur dari tulisan2 R. Arthur Mathews dan sedikit tambahan sana-sini oleh Bambang Wiyono, khusus untuk siswa2 Sekolah Misi Full Gospel Indonesia , tidak untuk umum )
Teman2 sepelayanan,
Tugas kita tidak ringan di akhir jaman ini, Indonesia diguncang berita2 nabi palsu LIA-EDEN, yang mengaku sebagai Gabriel, mengaku " titisan atau penjelmaan dari Bunda Maria...." saya teringat di tahun 80-an, dibeberapa tempat di Indonesia, rame soal patung Bunda Maria yang matanya mengeluarkan darah.........???? Vatikan bungkam seribu bahasa.
iblis menunggangi dan mencengkeram roh orang2 beragama tertentu di Indonesia
Di akhir jaman ini iblis meraja-lela, di Indonesia maupun didunia internasional.
Kehidupan yang " tidak ada tanggung jawab moral "  sedang diambil alih secara jelas dari generasi-generasi pendahulu oleh lapisan masyarakat yang berasal dari agama2 tertentu.
Mereka dengan cara yang kejam memperkosa, menganiaya, membakar toko dan menjarah barang2 umatNya yang tidak berdosa....
( peristiwa di Jakarta ), mereka  mempenjarakan hamba2 Tuhan ( peristiwa Indramayu ) , mereka menutup-melarang mendirikan  gereja di Indonesia  dari tahun ketahun , sampai sekarang belum ada tindakan apa2 dari pemerintah, mereka membunuh banyak orang Kristen  dengan bom2 di Bali dan  di Sulawesi. menjelang tahun baru 2006...... perbuatan-perbuatan jahat terus terjadi  dimana mana, dipridiksi ditahun 2006 ini kalau pemerintah tidak mengambil tindakan tegas terhadap pelaku2nya, akan muncul lagi kerusuhan2 di Indonesia........  iblis menunggangi orang2 beragama tertentu.
Sekte-sekte aliran sesat bertambah jumlahnya
Sekte2 agama, Obat2 bius, perilaku sex-bebas, penjualan anak2 dibawah umur secara ilegal ( Bekasi, Tangerang baru2 ini ), perdagangan sex ( menjualnya keluar negeri ) , tayangan2 TV yang tidak bermutu,  menghancurkan pola-pikir anak2 muda.
Serangan iblis telah menyebabkan banyak korban di berbagai segi kehidupan keluarga, sistem pendidikan, sistem peradilan, sisitem pemerintahan dan bahkan gereja .......banyak hamba2 Tuhan berjatuhan imannya! 
Iblis  menghancurkan standard moral yang sudah ditetapkan Allah.

Semua ini berarti, bahwa ”pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa udara” telah mengumpulkan dan mengarahkan pasukannya yang tidak kelihatan , merasuki masyarakat Indonesia dan membuka gerbang bagi membanjirnya roh-roh agama , roh2 jahat , guna mengambil alih semuanya.

Alkitab telah memperingatkan kita tentang kemungkinan kuasa-kuasa gelap menghadirkan dirinya di dalam budaya setempat dan menguasai kehidupan serta kebiasaan-kebiasaan di dalam masya-rakat Indonesia.
”di tempat tahta iblis.”  
Jemaat Pergamus diingatkan akan suatu keadaan yang menyeramkan bahwa dia berada ”di tempat tahta iblis.”
Implikasi yang jelas dari keadaan ini ialah bahwa perasukan setan telah mencapai klimaksnya dalam menyelenggarakan suatu pusat pengontrolan di bumi ini, dimana dia menyalurkan kekuatan kegelapan secara langsung di dalam menentang rencana kasih anugerah Allah.

Bagaimanakah roh-roh ini menggunakan kekuatannya untuk mempengaruhi masyarakat?
1. Dari mana mereka masuk?
2.  Apakah ada modus operandi yang berbeda sehingga kita dapat mengenalinya?
3. Apakah yang dapat kita lakukan untuk mengawasi dan mencegah serangan  mereka?
Alkitab  memiliki jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Tetapi kenyataan yang adalah dunia roh jahat yang penuh permusuhan dan roh-roh agama  lainnya melumpuhkan orang-orang Kristen sehingga mereka tidak giat dan tidak memiliki kemauan yang keras untuk mencari jawaban di dalam Alkitab  ......, gereja2 tidak mau terlibat dalam " peperangan rohani " mimbar gereja cuma bicara masalah filsafat belaka!, baptisan selam didelegasikan kepada pendeta2 full timer yang baru lulus Sekolah Akitab,  tidak ada  baptisan Roh Kudus,..........habislah orang Kristen di Indonesia!
 
”ketulian, kebutaan dan ketidakpekaan banyak didapati diantara orang-orang Kristen karena mereka menolak untuk memahami peperangan rohani yang sedang mereka alami. Mereka membiarkan musuh menyerang dan meperoleh kemenangan tanpa perlawanan.” ( Edith Scheffer )
Ada banyak indikasi yang jelas dari motivasi-motivasi dan metoda-metoda Setan yang sudah diberikan kepada kita di dalam Alkitab, asal kita mau memperhatikannya. Dari semula.
Setan adalah penipu licik, musuh, pendakwa, bapa segala dusta, dan pembunuh.
Tujuan utamanya adalah menurunkan Allah dari tahta-Nya di dalam pikiran manusia dan kemudian menduduki tahta tersebut. Untuk melakukan tujuannya ini, Setan memulai kemenangannya atas umat manusia melalui bapa leluhur kita Adam. Setelah mengalahkan dan menempatkan Adam dipihaknya, perjuangannya selanjutnya adalah mempertahankan kemenangannya atas umat manusia.
Kristus akan kembali, Dia akan merebut kembali kekuasaan iblis ini, dan mengembalikan kepada yang empunya, siapa ? tidak lain adalah Allah Bapa!
Iblis  memberikan pengawasannya kepada orang-orang yang menolak pimpinan Allah; misalnya :
- pemimpin-pemimpin kuat dunia yang ingin membuat sejarah menurut idealisme mereka....  apakah  agama katolik juga termasuk didalamnya ?
- para dukun dan pemimpin aliran sesat yang ada di dalam masyarakat  ( Contoh : pemyembahan dewa Aibaba, dewi Artemis, dewi Kwan Im .....roh2 Gunung Kawi ...dan roh Bunda Maria ! )
Didalam sejarah modern, penyembahan nenek moyang di Cina dan Jepang merupakan contoh lainnya. Di sisi lain, orang Kristen harus melakukan perebutan kembali penguasaan terhadap bumi yang tadinya diambil oleh iblis, menjadikannya sebagai studi tanpa pengecualian, dan tetap berpegang kepada tujuan Panglimanya.
Akan tetapi, yang sedang kita saksikan sekarang ini adalah pengorbanan terhadap kontrol budaya setempat.
Sistem penguasa Lama di Tibet yang dulunya sangat memiliki kuasa telah benar-benar dihancurkan pemerintah Komunis RRCyang atheis dan kejam. Dengan demikian, beberapa budaya yang usianya telah berabad-abad dipaksa untuk menyerah kepada suatu bentuk sistem anti-Tuhan yang besar, sehingga pemimpin-pemimpin kuat dunia yang dikuasai iblis akan menyatukan dunia dibawah kuasanya.
 
Di Indonesia  jaman dulu tidak ada rasialis, gereja2 diabad 18-an di Indonesia malah menyatu dengan kebudayaan / adat2 setempat, di akhir jaman ini iblis bekerja extra keras, di internet mereka menghujat Kristus, .mengalihkan umatNya dari penebusan, ( Mat 11:12 ) ......sasaran utama adalah hamba2 Tuhan!, sebab hamba2 Tuhan adalah  ujung tombak peperangan rohani! yang kedua adalah Gereja Tuhan.Sampai saat ini organisasi gereja2 belum ada kesatuan iman, mereka sibuk dengan urusannya sendiri2.
Setan menyadari bahwa waktu merupakan sesuatu yang berada diluar kekuasaannya dan dia sedang kehabisan waktu.
Tentunya hal ini menambah kegeramannya, terutama ketika ia menyadari bahwa keberhasilannya terbatas dalam mempersatukan bangsa-bangsa. Dia nampaknya lebih berhasil dalam memecah belah orang-orang Kristen daripada mempersatukan pihaknya.
Hal inilah yang menjadi petunjuk bagi kita ketika kita berdoa bagi “raja-raja dan semua penguasa.” Kita akan melihat hal ini jika kita mau berjaga-jaga di dalam doa. Kita melewatkannya karena kita membatasi kehidupan kita dan lebih tertarik terhadap dunia ini dan tidak mempedulikan tanggung jawab sorgawi kita.
Sebaliknya, kita lebih memiliki cara pandang manusia daripada keinginan untuk bersekutu lebih dalam dan lama dengan Tuhan untuk mendapatkan pandangan Tuhan.
Tidakkah sebaiknya kita saling mendukung satu dengan yang lainnya untuk memperoleh prespektif kerajaan di dalam doa kita?

Kita menyaksikan peperangan dan mendengar berita-berita perang, menyaksikan ketidakstabilan ekonomi dan politik, pembatasan visa bagi misionaris di beberapa negara, dan setiap jenis penghalang yang dihadapi gereja untuk memenuhi panggilannya.
Dan bagaimanakah reaksi kita tentang hal-hal tersebut? Benar, kita berdoa, tetapi umumnya doa kita terpusat di sekitar misionaris dan tidak mempedulikan kuasa-kuasa yang menyebabkan semua hal ini.
Apakah yang dilakukan oleh Paulus dalam situasi yang menakutkan di Efesus?
Dia bersama-sama dengan Gaius dan Aristarkus, atau siapapun yang ada bersama-sama dengan mereka di dalam Kristus, berdoa dan berjuang serta bertahan melawan kuasa-kuasa jahat yang menyesatkan yang telah menguasai orang-orang yang berada di jalan-jalan. Segera terjadi perubahan keadaaan. Dalam wewenang Tuhan dan di dalam kuat kuasa-Nya serta diperlengkapi dengan seluruh senjata Surgawi, mereka memaksa Setan untuk menyerahkan wilayah tersebut. Orang-orang berhenti berteriak-teriak karena petugas-petugas kota menenangkannya.

Kemenangan yang diperoleh atas kuasa-kuasa supernatural seperti itu tidak dilakukan di dalam kesombongan atau kecongkakan, tetapi dengan kerendahan hati sebagai anugerah bagi mereka yang menyadari bahwa mereka tidak memiliki kekuatan dari diri mereka sendiri, dan mereka mengandalkan segala sesuatu kepada anugerah dan kuasa Allah.
Peperangan ini bukanlah untuk membuat kita bangga seperti yang dilakukan oleh beberapa orang. Peperangan ini merupakan fungsi yang harus dilakukan oleh mereka yang berada di dalam Kristus, dan  kita harus menambahkannya, oleh mereka yang dipenuhi Roh.
Allah tidak memerintahkan orang yang tidak dipenuhi Roh Kudus untuk berperang dalam peperanganNya.
Paulus dipenuhi oleh Roh Kudus ketika ia berkonfrontasi dengan Elimas si tukang sihir. Dia menelanjangi serangan musuh dan mengalahkannya (Kisah Para Rasul 13:9). Adalah hal yang tidak boleh dilewatkan bahwa perintah untuk dipenuhi Roh berhubungan erat dengan kehidupan orang Kristen di bumi dan peperangannya di udara.
Siapakah “perjuangan” kita? Siapakah, atau apakah “pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa itu”?

Kita mengetahui dari Efesus 1:2 dan 6:12, serta Kolose 1:6 dan 2:15, bahwa mereka adalah roh-roh yang telah jatuh yang bekerja di dalam wilayah kekuasaan Setan, menentang tujuan penebusan Allah. Pertanyaan yang seringkali muncul adalah: dari manakah asal roh jahat ini? Biasanya tiga buah teori yang terpisah menyebutkan: Mereka adalah roh-roh yang tak berwujud dan ras sebelum Adam, dihancurkan oleh Allah (gagasan ini cocok dengan “teori pemisahan” penciptaan); mereka adalah ”Nephilim”menurut Kejadian 6, roh-roh yang tak berwujud dari ras mutan yang diciptakan dari percampuran manusia dan malaikat; yang terakhir, mereka adalah mahkluk malaikat yang jatuh bersama Lucifer. Saya percaya, bahwa teori yang terakhirlah yang benar, dan kita sesungguhnya sedang berurusan dengan malaikat-malaikat yang telah jatuh ini.
Penelitian terhadap Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, dan bukti-bukti tambahan dari teks Apocryphal, menyingkapkan tiga kategori malaikat yang telah jatuh:
1). Malaikat yang pada awalnya jatuh bersama Lucifer pada saat pemberontakannya dan yang masih aktif dalam menyesatkan dan menyakiti manusia;
 2) ”anak-anak Allah” (mahkluk malaikat) di dalam Kejadian 6:2 yang melakukan tindakan-tindakan menjijikkan dan tidak bermoral dengan ”anak-anak perempuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar