“Jadi
ia berkata,”…jenis ini tidak dapat di usir keluar kecuali dengan berdoa dan
berpuasa.”
Markus 9:29
Doa
dan puasa membantu kita supaya seirama dengan Roh Allah. Doa dan puasa bukanlah
sarana untuk “menyuap” Allah supaya melakukan sesuatu yang tidak datang hanya
karena banyaknya doa-doa yang kita naikkan. Kita tidak boleh berpikir bahwa doa
kita dikabulkan karena doa-doa yang kita naikkan. Itu adalah
“Doa ketika kamu berdoa,
janganlah mengulang-ulangi permohonanmu yang sia-sia itu seperti yang dilakukan
orang-orang kafir. Mereka berpikir bahwa doa mereka dikabulkan karena banyaknya
kata-kata yang mereka ucapkan. Karena Bapamu tahu apa yang kamu butuhkan
sebelum minta kepada-Nya.”
Matius 6:7-8
Bila
kita menggunakan puasa sebagai kompensasi terhadap dosa, perselisihan, tidak
mau mengampuni atau kepahitan, kita akan makin dibelenggu ikatan agamawi. Allah
berfirman dalam Yesaya 58:6-7:
“Bukankah
ini puasa yang Kukehendaki; membuka belenggu-belenggu kelaliman, melepaskan
tali-tali kuk, membebaskan orang yang
tertindas dan supaya engkau mematahkan setiap
kuk? Supaya engkau membagikan rotimu kepada orang yang lapar dan membawa
ke rumahmu orang miskin yang di usir; bila engkau melihat orang telanjang
supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan dirimu terhadap
saudaramu sendiri.”
Kita
dapat melihat dengan jelas bahwa Allah memberkati puasa yang dilakukan dengan
motivasi belas kasihan kepada orang lain “membebaskan orang-orang yang
tertindas.”
Bila
Anda tahu bahwa saat untuk melayani orang lain secara khusus makin dekat,
sediakanlah waktu ekstra untuk berdoa. Para pendeta yang terus-menerus
menghabiskan hari-hari untuk berekreasi dan hiburan dan kemudian melayani dalam
kebaktian kesembuhan serta berharap melihat mujizat, akan kecewa. Karena
menghormati Allah, Firman-Nya dan menghargai orang-orang yang datang dengan
kebutuhan yang mendesak, kita membutuhkan waktu untuk berdoa, berdiam diri dan
beristirahat sebelum melayani.Yesus menyediakan waktu untuk beristirahat dan
berdoa.Tentu saya, kita tidak tahu kapan kesempatan untuk melayani itu datang.
Namun kita dapat percaya bahwa anugerah Allah tiap kali akan ada disana untuk
menolong kita. Dalam setiap khusus, setiap orang percaya harus memiliki
persekutuan dengan Allah setiap hari, kita membuat diri kita siap dipakai
Allah.