Jumat, 16 April 2010

Perintah Kedelapan

Perintah Kedelapan
Oleh : Roderick C. Meredith, Living Church of God
Setelah Allah, dari puncak gunung Sinai, menggunturkan perintah-perintah yang menyatakan kepada manusia tentang bagaimanakah cara menyembah yang benar atas diriNya dapat dilakukan, beserta hukum-hukum yang melindungi hubungan paling suci antar manusia, yaitu rumah tangga, keluarga dan kehidupan manusia itu sendiri, Allah kemudian memberikan perintah yang kedelapan. Perintah yang kedelapan ini berhubungan dengan perlindungan atas hak milik dan barang pribadi: "Jangan mencuri" (Keluaran 20:15).
Oleh karena manusia tidak berpikir bahwa Allah yang memberikan perintah itu adalah nyata, dan mereka pun juga tidak memiliki rasa takut untuk mematuhi hukumNya, maka kita pada akhirnya mengalami banyak pencurian barang-barang yang lebih tinggi dari waktu-waktu sebelumnya. Ternyata kita juga merusak perintah ke delapan di dalam banyak cara melalui suatu sistem moral yang semakin lama semakin melemah. Setelah mendiskusikan beberapa hal mendasar untuk menipu pesaing bisnis atau pelanggan mereka, para eksekutifmengangkat pundak mereka dan berkata: "Wah, bisnis itu ya begitu itu". Atau setelah suatu pertemuan yang berkenaan dengan penggunaan pengukuran yang tidak semestinya, kualitas yang tidak baik atau iklan yang menipu, seorang pelaku bisnis akan berkata: "apakah bedanya? Jika saya tidak melakukannya maka orang lain pasti akan melakukannya."
Ketika menipu pemerintah atau membutakan pajak pendapatan, sebuah frasa umum Amerika yang digunakan untuk mengurangi rasa bersalah seseorang adalah: "biarlah Uncle Sam berlelah-lelah pada saat ini. Bagaimanapun juga, pemerintah sudah terlalu banyak mengambil uang. Jadi bagaimana? Ya, jadi harus bagaimana? Apakah hal ini "hanya urusan bisnis"? Memang, tetapi ketahuilah bahwa hal ini adalah urusan bisnis Allah, dan Ia telah memberikan suatu hukum yang menyatakan: "Janganlah mencuri". Ketika anda melanggar hukum Allah, maka anda akan hancur! Karena hukum Allah adalah hukum yang nyata, dan aktif sama seperti hukum gravitasi. Ketika anda melanggarnya, anda akan menuai hukuman dan hal tersebut adalah pasti.
Hak Perlindungan Akan Barang Kepemilikan
Berdasarkan firman Allah dan hukumNya, hanya terdapat dua jalan yang benar yang mana anda dapat memiliki sesuatu. Pertama kali adalah oleh pemberian yang cuma-cuma atau oleh warisan dari sesama atau dari Allah sendiri. Yang kedua adalah dengan kerja keras yang jujur di mana anda dapat mendapatkan upah yang sah. Selain dua cara yang ada tersebut, maka segala cara yang digunakan oleh manusia untuk memiliki sesuatu hal adalah mencuri, yaitu mengambil sesuatu yang bukan miliknya.
Perintah kedelapan mengkonfirmasikan kepemilikkan barang secara sah dan melarang pencurian. Hal ini penting untuk diperhatikan bahwa secara prinsip, perintah kedelapan melarang segala bentuk komunisme yang menolak hak manusia untuk memiliki suatu barang. Hal ini juga melarang pencurian internasional atas barang-barang dan harta milik baik warga negara mereka sendiri maupun negara lain oleh pemerintah-pemerintah di dunia. Dan, sebagai suatu hal yang memalukan selama bertahun tahun, sesungguhnya semua bangsa telah bersalah atas pelanggaran hukum Allah ini! Orang muda pada saat ini belajar untuk melakukan pencurian di dalam skala yang besar dan rapi terorganisir. Bukan saja mereka mencuri ribuan barang-barang dari toko, sekolah dan bahkan gereja, tetapi juga secara teratur mereka mengorganisir suatu sistem yang kompleks dan rumit untuk menipu di dalam ujian dan latihan baik sekolah dan kampus. Karena sering kali hal ini dipandang hanya dengan sebelah mata dan dianggap tidak berbahaya, maka hal ini tumbuh dengan sangat pesat seperti yang belum pernah dibayangkan sebelumnya. Tetapi apa yang belum diberitahukan kepada orang muda adalah bahwa mencotek di dalam ujian adalah mendapatkan nilai secara ilegal yang mana hal ini sama dengan mencuri. Dan oleh karenanya maka hal ini secara langsung melanggar perintah Allah yang kedelapan!
Para pelaku industri dan pedagang yang menggunakan takaran timbangan yang tidak akurat atau palsu, atau kualitas bahan produk yang jelek dengan tujuan menyesatkan khalayak umum adalah sama salahnya dengan melanggar perintah kedelapan yaitu melakukan tindakan pencurian! Ia berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang lebih dengan cara yang tidak sah dari produknya. Dengan melihat keuntungan yang tidak halal ia berharap mendapatkan sesuatu yang ekstra untuk sesuatu yang tidak ada. Secara prinsip, dengan jelas ia melakukan pencurian! Walaupun begitu, di dalam banyak kasus dari tindakan yang tak mengenal hukum dan penuh dengan penyesatan seperti ini, Allah sesungguhnya mengetahuinya.
Pencurian Melalui Iklan Yang Menyesatkan/Palsu
Salah satu dari dosa terbesar di dalam bidang komersial zaman ini adalah perihal iklan yang menyesatkan. Para konsumen dipimpin untuk memiliki suatu pengharapan bahwa "pil" tertentu, sebagai contohnya, akan dapat menyebabkan penurunan atau peningkatan berat badan, meningkatkan potensi, mengembalikan rambut yang tipis, atau apapun yang dapat disebabkannya. Dan, pada banyak kasus, pernyataan ini sesungguhnya adalah suatu kebohongan yang dilakukan tanpa keraguan. Praktek seperti ini, di dalam dampaknya, sesungguhnya mencuri dari orang yang membayar produk tersebut untuk mendapatkan hasil yang dijanjikan. Pada banyak kasus, korban-korban dari kebohongan besar ini tidak hanya dirampok uangnya tetapi juga kesehatan, kebahagian dan kesejahteraan pikiran mereka. Banyak pelaku bisnis dan pemimpin masyarakat yang terkenal mendapatkan posisi ini melalui berbagai macam penyesatan dan pencurian masal!
Sungguh kita butuh untuk bangkit! Hanya karena suatu dosa dapat dilakukan di luar tubuh dengan kelihatan seperti "terhormat", hendaklah kita mengingat bahwa Allah sesungguhnya adalah sang Hakim. Tentang hal ini Ia berfirman, "Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah" (1 Korintus 6:9-10). Walaupun hanya sedikit yang mengetahuinya, hendaklah kita selalu mengingat bahwa Allah sesungguhnya berkeinginan agar pelayanNya mendapatkan kemakmuran secara jasmani, selama mereka mendapatkannya secara jujur, yaitu selama mereka mendapatkannya secara jujur dan tidak memfokuskan hati mereka kepada hal-hal tersebut. Rasul Yohanes menuliskan: "Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja" (3 Yohanes 1:2).
Harta Yang Memudar
Lebih jauh lagi, kita harus menyadari bahwa suatu kekayaan dari seorang ahli industri yang pudar oleh karena tingginya angka kematian yang tidak seharusnya terjadi di dalam perusahaannya adalah suatu keuntungan yang didapatkannya dengan tidak benar, yang mana menurut Hukum Allah ia adalah seorang pencuri jika bukan seorang pembantai! Prinsip di belakang perintah kedelapan secara terus menerus dilanggar di dalam hubungan antara pemilik perusahaan dan buruh. Yakobus mendapatkan firman untuk memperingatkan pengusaha yang tidak jujur: "Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu." (Yakobus 5:4). Hal ini juga sama benarnya, khususnya di era yang penuh dengan perkumpulan buruh yang penuh korupsi ini, yaitu bahwa banyak pekerja yang melakukan pencurian terhadap para pemilik perusahaan mereka! Mereka melakukan hal ini dengan cara mau menerima upah mereka tetapi tidak melakukan pekerjaan mereka dengan sepenuh tenaga. Hal ini adalah mencuri! Terlalu sering seorang pekerja berbicara kepada rekannya: "Perlahan saja kerjanya teman, anda bekerja terlalu keras. Jika anda bekerja terlalu keras seperti itu maka kita semuanya harus melakukannya juga!" Para pekerja Inggris dan Amerika banyak sekali menghabiskan waktu kerja mereka secara tidak proporsional di dalam acara "minum teh", "minum kopi" dan "merokok". Yang mana hal ini sedikit banyak menyebabkan dunia industri kita terkalahkan di dalam era perang perdagangan dunia pada saat ini. Kurangnya produktivitas akan berdampak kepada nasib dari orang-orang Amerika Serikat dan Inggris! Perintah Allah yang kedelapan pada kenyataannya memiliki suatu pesan bagi sang pemilik perusahaan dan pekerjanya. Bagi yang memiliki perusahaan: "Upah satu hari yang sesuai bagi pekerjaan satu hari" Bagi buruh: "Pekerjaan satu hari yang sesuai bagi upah satu hari". Tetapi mencuri dari sesama kita bukanlah satu-satunya prinsip yang diikut sertakan di dalam perintah kedelapan. Allah memiliki kekayaan yang jauh lebih banyak dibandingkan manusia manapun (Hagai 2:8).
Mencuri dari Allah
Di dalam Malakhi 3, berbicara kepada keturunan Yakub atau Israel modern, Allah berkata: "Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!" (ayat 8). Allah disini mendakwa bangsa Israel modern (negara-negara berbahasa Inggris modern) dengan tuduhan merampok sang Pencipta dan PekerjaanNya! Oleh karenanya, tidaklah mengherankan bahwa hanya terdapat sedikit agama yang benar yang tersisa di bumi kita pada saat sekarang ini! Demikian pula tidak mengherankan jika terjadi banyak kebingungan dan penyesatan dengan menggunakan nama Kekristenan! Allah melanjutkan: "Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa! Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan" (ayat 9-10).
Hal ini adalah merupakan suatu tantangan yang besar dari Allah yang maha kuasa! Allah mengatakan bahwa Ia akan memberkati anda jika anda mulai melakukan persepuluhan seperti yang Ia perintahkan, yaitu melalui iman didalam diriNya dan firmanNya. Banyak sekali kasus di dalam sejarah yang dapat diceritakan tentang bagaimanakah Allah benar-benar memberkati orang yang melakukan persepuluhan bahkan di dalam hal jasmani. Ia mungkin tidak selalu melakukannya dengan cepat sejalan dengan anda harus mematuhiNya dan melatih iman anda untuk sementara waktu. Tetapi sejalan dengan anda melayani, mematuhi dan mempercayai diriNya, Allah akan melakukan bagianNya. Berkat anda akan sungguh-sungguh datang! Perhatikanlah surat yang menggembirakan ini yang ditulis oleh seseorang yang benar-benar percaya akan janji Allah: "Beberapa minggu yang lalu saya benar-benar berada di dalam suatu masa kesulitan ekonomi. Saya menerima sepuluh sen. Walaupun saya tergoda untuk tidak melakukan persepuluhan sebesar satu sen, pada akhirnya saya melakukan persepuluhan. Beberapa hari setelahnya saya menerima satu dolar. Sekali lagi saya tergoda untuk tidak melakukan persepuluhan karena kebutuhan yang banyak, namun pada akhirnya saya melakukan persepuluhan juga. Sekarang baru saja saya menerima 40 dollar dan sejalan dengan itu saya cepat-cepat memberikan persepuluhan kepada anda. Saya belajar untuk setia karena demikian adanya Allah setia kepada saya."
Perintah Kedelapan Yang Dijalankan Secara Positif
Penerapan positif yang pasti dari perintah kedelapan di nyatakan di dalam surat Wasiat Baru kepada jemaat di Efesus. "Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan." (Efesus 4:2 8). Pada satu sisi, bacaan ini mengutuk pencurian, di sisi yang lain, bekerja dan memberi adalah suatu garis besar dari jalan hidup dari penerapan positif dari perintah yang di perintahkan oleh Allah. Kekayaan dan harta milik adalah suatu hal yang didapatkan dari kerja yang jujur, yang bukan hanya untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan pribadi tetapi agar kelebihan yang ada dapat diberikan kepada sesama yang membutuhkan. Hukum Allah di dalam artinya yang mendalam dengan jelas menyatakan bahwa seorang manusia tidak hanya dikatakan mencuri dengan mengambil harta milik orang lain, tetapi juga ketika mereka menolak untuk bekerja sehingga mereka dapat berbagi dan memberi kepada orang lain yang membutuhkan! Umat Kristen yang benar harus "Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!" (Roma 12:13).
Sebagai manusia yang diperanakkan oleh Allah, kita nantinya akan menjadi sama seperti diriNya (Matius 5:48). Yesus mengatakannya: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga." (Yohanes 5:17). Pelajaran positif dari perintah kedelapan juga disimpulkan di dalam kata-kata Yesus yang inklusif ini, Kristus: "Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." (Kisah Para Rasul 20:3 5). Jika, melalui rohNya, kita dapat benar-benar belajar untuk hidup oleh kata-kata tersebut, maka kita akan benar-benar dapat memenuhi arti dan tujuan daripada perintah kedelapan tersebut!
Prepared by:
Bambang Wiyono
081 2327 3886
Website:
http://muridyesuskristus.blogspot.com
Milis :
http://groups.yahoo.com/group/fullgospel_indonesia
Catatan : Sebagai umat Kristen, kita harus hidup seperti Yesus Kristus hidup ( I Yoh 2:6 ), yaitu mentaati dan melaksanakan KESEPULUH PERINTAH ALLAH, jangan sampai ada satu perintahNya yang dilanggar, agar kita hidup berkenan dihadapanNya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar