Kamis, 16 April 2015

CARA UNTUK MENCAPAI TARGET HIDUP KUDUS DAN SEMPURNA



Oleh
Pengamat Rohani
Jangan mimpi bisa masuk sorga kalau masih belum kudus dan sempurna.
Bagi mereka yang hidup di zaman sebelum datangnya Yohanes Pembaptis dan Yesus maka kepada mereka itu diberlakukan hukum yang lain yaitu sebagaimana yang disampaikan oleh Tuhan melalui Nabi MUSA.
Hukum yang disampaikan kepada nabi Musa tersebut terkenal dengan nama KUHUM TAURAT.
Tapi kini hukum Taurat tersebut tinggal kenangan saja, karena Yesus katakan bahwa hukum taurat dan kitab para nabi berlaku hanya sampai kepada zaman Yohanes Pembaptis saja Luk 16:16 "Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes;"
Dan hukum taurat dan kitab para nabi tersebut sudah digenapi oleh Yesus di kayu salib.
Selanjutnya aturan mengenai keselamatan masuk sorga bagi kita yang hidup di zaman sekarang ini akan diatur secara tersendiri oleh Sang Juruselamat yaitu Tuhan Yesus Kristus, bukan lagi diatur oleh hukum taurat sebagaimana di zaman Musa.
Bagi kita yang hidup di zaman sekarang ini diberlakukan hukum yang lain, yaitu sebuah hukum yang Yesus namakan HUKUM KASIH.
Hukum kasih itu tersebut ada 2 macam yaitu:
1. Kasih kepada Tuhan, Allah (Hukum Utama).
2. Kasih kepada sesama (Hukum Kedua).
Kenapa hukum kasihnya ada 2 macam? Yaitu karena target yang ingin dicapai ada 2 macam juga yaitu kudus dan sempurna.
Adapun bunyi kedua hukum Kasih tersebut dapat dibaca didalam Mat 22:37-39 sbb:
“Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Adapun maksud dan tujuan Tuhan Yesus memberikan 2 macam hukum kasih tersebut yaitu:
1. Apabila berhasil melakukan hukum utama yaitu kasih kepada Allah maka outputnya adalah KUDUS.
2. Dan apabila berhasil melakukan hukum kedua yaitu kasih kepada sesama manusia maka outputnya adalah SEMPURNA.
Lalu, bagaimanakah caranya untuk dapat mencapai target hidup KUDUS dan SEMPURNA tersebut? Caranya yaitu:
1. Hidup KUDUS dapat diperoleh yaitu apabila kita berhasil melakukan kasih kepada Allah targetnya ialah KUDUS, kasih kepada Allah caranya yaitu BERTOBAT dan memberi diri DIBAPTIS dengan air selam/celup (baptisan Yohanes).
2. Hidup SEMPURNA dapat diperoleh yaitu apabila kita berhasil melakukan kasih kepada sesama manusia, kasih pada sesama caranya yaitu berbuat baik kepada sesama manusia.
Jadi barangsiapa belum BERTOBAT dan belum BERBAPTIS dengan air selam/celup (baptisan Yohanes) maka hal itu sudah membuktikan bahwa orang tersebut tidak berhasil (gagal) dalam mengasihi Allah sehingga iapun tidak berhasil (gagal) dalam mencapai target hidup KUDUS.
Dan kepada barangsiapa yang tidak bisa berbuat baik kepada sesama manusia maka hal itu sudah membuktikan bahwa orang tersebut tidak berhasil mencapai target hidup SEMPURNA.
Target hidup kudus dan sempurna tersebut merupakan 2 macam syarat standar untuk dapat masuk sorga, target ini adalah targetnya Tuhan Yesus sendiri, kudus dan sempurna tersebut bersifat YA dan AMEN (FINAL), dan tidak boleh ditawar-tawar lagi oleh pihak lain dan oleh siapapun.
Lalu, apa alasannya sehingga bertobat dan dibaptis dengan air celup/selam (baptisan Yohanes) tersebut outputnya adalah KUDUS?
Alasannya yaitu karena bertobat dan dibaptis dengan air tersebut adalah bertujuan untuk memohon pengampunan dosa atau penyucian dosa atau pengudusan, baca ayatnya di Luk 3:3 dan Kis 2:38.
Jadi, barangsiapa sudah diampuni dan disucikan dosa-dosanya maka ia pasti disebut sebagai orang-orang KUDUS atau orang-orang SUCI.
Dan ternyata ketika itu, cara pengampunan dosa atau cara penyucian dosa ala Yesus dan ala Yohanes Pembaptis tersebut langsung mendapat protes keras dari para tokoh agama Yahudi, sehingga saat itu sempat menimbulkan perselisihan dan pertengkaran diantara para ahli taurat di agama Yahudi dengan para murid Yohanes dan para murid Yesus Yoh 3:25 "Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian."
Berhubung bertobat dan berbatis dengan air tersebut bertujuan untuk penyucian dosa atau pengampunan dosa atau pengudusan, maka jangan heran apabila kepada mereka yang sudah bertobat dan sudah dibaptis dengan air tersebut Rasul Paulus didalam semua suratnya selalu menyebut mereka itu sebagai ORANG-ORANG KUDUS didalam KRISTUS (Ef 1:1, Rom 1:7, 1Kor 1:2, Flp 1:2, Kol 1:2).
Lalu, apa dasar alkitabiahnya sehingga kasih kepada sesama manusia tersebut outputnya adalah SEMPURNA? Alasannya yaitu baca didalam Mat 5:46-48 dan Kol 3:14.
Ternyata KASIH itu adalah buah Roh (Gal 5:22), artinya bahwa apabila didalam tubuh seseorang tidak ada bertahta Roh (Roh Kudus) maka otomatis juga orang tersebut tidak akan bisa mengeluarkan buah yaitu KASIH.
Dengan demikian maka harus memiliki Roh (pohonnya) terlebih dahulu maka barulah ia bisa menghasilkan buah (kasih).
Sebab apabila pohonnya saja (Roh Kudus) tidak ada bertahta didalam tubuhnya maka manalah mungkin ia bisa munghasilkan buah (kasih).
Kalaupun ia juga mengeluarkan buah, tapi buah yang dihasilkannya pasti buah-buah yang busuk yaitu buah-buah dari roh-roh yang lain yaitu buah-buah dari roh kedagingan saja, perhatikan Gal 5:19-21.
Jadi, bertobat dan dibaptis dengan air adalah bukti bahwa kita sungguh-sungguh kasih kepada Tuhan dan outputnya adalah KUDUS/SUCI.
Dan berbuat baik kepada sesama adalah bukti bahwa kita sungguh-sungguh kasih kepada sesama dan outputnya adalah SEMPURNA.
Makanya jangan heran kalau Yesus sudah mematok bahwa hidup KUDUS dan SEMPURNA merupakan target untuk dapat masuk sorga.
Dan apabila target KUDUS dan SEMPURNA tersebut sebagai patokan standar harga mati (YA dan AMEN) maka di zaman sekarang pasti sangat sedikit saja orang Kristen yang dapat masuk sorga.
Dan apabila sangat sedikit jumlah orang Kristen yang masuk sorga maka benarlah apa yang telah dikatakan oleh Yesus bahwa anggota warga kerajaan Allah itu hanya sekawanan kecil saja Mat 12:32 “Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.”
Namun yang anehnya bahwa tidak seorangpun mampu untuk berbuat kasih pada sesama (menghasilkan buah Roh) apabila ia masih belum hidup KUDUS terlebih dahulu (belum bertobat dan belum berbaptis dengan air) atau belum melakukan kasih utama tadi yaitu kasih kepada Allah.
Jadi, apabila buah Rohnya adalah kasih, maka berarti kasih (buah) tadi tidak mungkin tiba-tiba langsung saja ada apabila pohonnya saja yaitu Roh tidak ada bertahta didalam tubuhnya, sedangkan Roh (pohonnya) itu sendiri baru ada bertahta didalam tubuh apabila orang yang bersangkutan sudah melaksanakan bertobat dan sudah dibaptis dengan air terlebih dahulu (Mat 3:11, Kis 1:5 dan Kis 2:38).
Lalu, kasih itu apa? Kasih itu ialah 1Kor 13:4-7 “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.”
Itulah sebabnya Firman Tuhan dengan tegas mengatakan: Hendaklah kamu KUDUS dan SEMPURNA karena Bapamu yang di sorga adalah KUDUS dan SEMPURNA.
Makanya jangan heran kalau Yesus berkata Mat 22:40 "Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Jadi, apabila Yesus sudah katakan bahwa pada kedua HUKUM KASIH tersebut tergantung seluruh hukum taurat dan kitab para nabi maka berti kedua HUKUM KASIH tersebut merupakan hukum yang amat sangat tinggi dibandingkan dengan hukum-hukum yang lainnya.
Tercapainya target hidup Kudus dan hidup Sempurna tersebut merupakan ilmu kerohanian tingkat tinggi di dunia, dan yang diidam-idamkan oleh setiap pengikut Yesus yang ingin masuk sorga.
Adapun standar penilaian megenai apakah seseorang sudah berhasil mencapai target hidup KUDUS dan SEMPURNA maka kesemuanya itu adalah hanya berdasarkan penilaian dari Yesus sendiri, bukan berdasarkan penilaian dari manusia dengan memakai kacamata manusia.
Jadi apabila Yesus sudah berani mengatakan bahwa orang tersebut sudah mencapai target hidup KUDUS dan sudah SEMPURNA maka kita manusia mau bilang apa pada orang tersebut, sebab standar penilaian sudah hidup kudus dan sempurna menurut Yesus beda dengan standar penilaian oleh manusia.
Namun sangat disayangkan bahwa pengajaran yang terkait dengan tatacara untuk mencapai target hidup kudus dan sempurna tersebut telah disembunyikan, ditutupi, dikunci, diserongkan, ditolak, dihina, dihujat, dikuasai, digagahi, dipalsukan, diganti, diubah, dihilangkan, dihapus oleh para ahli taurat, para imam besar, para bapa suci, para rohaniawan, para pakar alkitab, para sarjana teologia, para tokoh gereja sejak 2000 tahun yang lalu.
Tapi atas kesemuanya itu janganlah kita heran, sebab kesemuanya itu harus terjadi yaitu untuk menggenapi apa yang telah dikatakan oleh Yesus didalam ayat-ayat berikut:
1. Mat 11:12 “Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya.”
2. Luk 7:30 “Tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah terhadap diri mereka, karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes.”
3. Luk 16:16 “Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya.”
Adapun perintah untuk bertobat dan berbaptis dengan air tersebut bukan berasal dari pribadi Yohanes Pembaptis, tetapi Yohanes Pembaptis teriak-teriak menyerukan agar bertobat dan berbaptis dengan air tersebut adalah atas perintah dari Yesus sendiri, perhatikan ayatnya didalam Yoh 1:33 “Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia (Yesus), yang mengutus aku untuk membaptis dengan air,”
Itulah sebabnya sehingga untuk menguatkan perintah untuk bertobat dan berbaptis dengan air tersebut maka Yesuspun telah mengeluarkan Amanat Agung, sebagaimana tertulis didalam Mrk 16:16 “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.”
BAGAIMANAKAH CARANYA BERTOBAT
Bertobat hanya satu kali seumur hidup, bertobat tidak boleh diulang (berkali-kali), apabila ia berbuat jahat lagi setelah ia bertobat maka itulah yang disebut dengan MURTAD, perhatikan ayat-ayatnya sbb:
1. Ibrani 6:6 “Namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka BERTOBAT, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.”
2. Ibrani 10:26 “Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.”
Dan bagi mereka yang mengatakan bahwa bertobat boleh berkali-kali tersebut maka rasul Petrus katakan didalam 2Ptr 2:22 sbb: "Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
LAI-Kamus Alkitab memberi definisi Pertobatan sbb: Pertobatan ialah pembaharuan hidup sehingga kembali kepada Tuhan. Perubahan total sehingga yang lama ditinggalkan.
Berdasarkan definisi Pertobatan oleh LIA tersebut maka dapat diketahui bahwa tatacara untuk bertobat atau tatacara untuk kembali kepada Tuhan yaitu harus tinggalkan, stop (berhenti) mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang lama seperti misalnya membuat, menyimpan dan menyembah berhala, memuja mejik, memuji jimat, menyanjung tinggi berbagai jenis patung termasuk patung malaikat, patung salib, patung maria, patung yesus.
Dan jangan menyalakan lilin, membuat dupa, membakar kemenyan, membawa makanan maupun minuman kepada illah-illah tersebut, dan janganlah berlutut dan sujud menyembah di hadapannya, dan jangan bertanya, berkata-kata, berkomat kamit lalu meminta segala sesuatu kepadanya yaitu berupa: rejeki, berkat, mujizat, kesembuhan, kesehatan, umur panjang, keselamatan, harta kekayaan dsb.
Tetapi mintalah kesemuanya itu tadi hanyalah kepada Tuhan saja, janganlah memintanya kepada illah-illah lain tersebut, agar tidak mendatangkan CEMBURU bagi Tuhan, Tuhan, pasti cemburu apabila Ia melihat anda sehari-hari hanya sibuk menghabiskan waktu, tenaga, biaya, hati dan pikiran hanya untuk mengurus, membelai lalu menyembah illah-illah, berhala, mejik, jimat, patung-patung tersebut sehingga anda tidak punya waktu dan hati dan pikiran untuk Tuhan, itulah sebabnya sehingga Tuhan akan cemburu berat terhadap kelakuan anda tersebut, sebab Tuhan tidak mau jikalau Ia DIMADU dengan illah-illah lain tersebut, perhatikan Kel 20:3-5 yang berbunyi sbb:
“Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu PATUNG yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang CEMBURU, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,”
Perbuatan anda yang membuat Tuhan cemburu tersebut sama saja nilainya dengan anda mempunyai isteri yang banyak sekali suaminya, dan anda diminta oleh isteri anda agar anda bersedia untuk hidup serumah bersama dengan para suaminya tersebut, dan isteri anda akan sibuk melayani dan mengurusi para suaminya yang lain tersebut. Nah bagaimanakah perasaan anda? Demikan pula halnya perasaan Tuhan apabila Ia DIMADU dengan illah-illah lain tersebut.
Atau barangkali bagi diri anda dan bagi para suami tersebut masih tidak apa-apa bila mereka DIMADU oleh isteri seperti itu, namun bagi Yesus sebagai mempelai Kristus, Ia tidak akan mau apabila Ia DIMADU seperti itu, dan Ia tidak akan mau tinggal serumah didalam bait (tubuh) seorang calon mempelai-Nya yang sekaligus juga sebagai tempat bersarangnya roh iblis, roh setan, roh jimat, roh mejik, roh berhala, serta roh berbagai jenis patung termasuk roh patung salib, roh patung malaikat, roh patung maria, roh patung yesus, dll dan Yesus pasti tidak mau apabila Ia DIMADU dengan kesemu roh berhala tersebut, dan Ia pasti akan CEMBURU lalu mengusir siapa saja yang terlibat dalam kasus menyembah berhala tersebut.
Adapun pengalaman dari para penginjil selama ribuan tahun bahwa pekerjaan mereka yang amat sangat sulit dan yang menakutkan serta yang sangat membahayakan bagi keselamatan mereka adalah pada saat mereka berusaha mengajak orang untuk BERTOBAT, bukan pada saat mereka mengajak orang untuk berbaptis dengan air selam/celup.
Perhatikan juga faktanya bahwa mulai dari Yesus, Yohanes, Petrus, Paulus, dan juga semua hamba Tuhan yang lainnya sampai sekarang ini mereka semuanya menyerukan sebuah kata seruan yang sama, yaitu: “BERTOBATLAH, BERTOBATLAH, dan BERTOBATLAH.” Dan oleh karena seruan mereka supaya semuanya “Bertobat” itulah yang membuat mereka selalu terancam setiap saat.
Dan biasanya bagi yang sudah mau bertobat maka ia sendirilah yang meminta supaya dirinya segera dibaptis dengan air selam/celup, itulah yang dimaksudkan oleh Yohanes Pembaptis dengan memakai sebuah istilah “Memberi diri dibaptis.”
Namun beda halnya dengan orang-orang yang tidak mau bertobat, mereka akan amat sangat marah dan benci apabila mereka mendengar yang namanya baptisan dengan air selam/celup tersebut.
Lalu bagaimanakah kelak nasib orang-orang yang tidak mau bartobat tersebut? Nasib mereka dapat dibaca didalam Wahyu 21:8 ”Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
BAGAIMANAKAH CARANYA BERBAPTIS DENGAN AIR
LAI-Kamus Alkitab memberikan definisi kata Pembaptisan sbb: PEMBAPTISAN ialah upacara agama yang mempergunakan air. Istilah ini berasal dari kata Yunani yang secara harfiah berarti MENYELAMKAN atau MENCUCI DENGAN AIR.
Adapun istilah untuk kata "Menyelamkan" tersebut hanya berlaku untuk mahluk hidup (manusia), caranya yaitu dicelupkan ke dalam air.
Sedangkan istilah untuk kalimat "Mencuci dengan air" tersebut hanya berlaku untuk benda mati (pakaian, piring, mangkok, dll), caranya yaitu dicelupkan ke dalam air.
Baptis berasal dari kata Yunani: βαπτω bapto, pengucapan: bap’-to, Asal Kata: a primary word, artinya dimasukkan ke dalam air (celup, selam, tenggelam, benam).
.
Kata Yunani: ραντιζω rhantizo, pengucapan: hran-tid’-zo, Asal Kata : from a derivative of rhaino (to sprinkle), artinya percik dan siram dengan air.

Didalam alkitab semuanya tertulis BAPTIZO bukan RHANTIZO.
Pada waktu itu, selain Yohanes Pembaptis, Yesus bersama para murid-Nya pun juga turut membaptis, bahkan Yesus dan para murid-Nya membaptis lebih banyak daripada Yohanes, perhatikan ayat-ayatnya berikut ini:
1. Yoh 3:22 “Sesudah itu Yesus pergi dengan murid-murid-Nya ke tanah Yudea dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis.”
2. Yoh 4:1-2 "....... Ia memperoleh dan membaptis murid lebih banyak dari pada Yohanes --meskipun Yesus sendiri tidak membaptis, melainkan murid-murid-Nya, -- "
Kini ada sebuah gereja yang menganut doktrin bahwa babtisan dengan air selam (baptisan Yohanes) tidak menyelamatkan. Benarkah demikian?
Nah, apabila baptisan air tidak ada kaitannya dengan keselamatan kenapa Yesus dan para murid-Nya juga membabtis? Dan kenapa Amanat Agung Yesus mengatakan bahwa pergi ke seluruh dunia dan beritakanlah injil (bertobat dan baptisan air) siapa yang percara (bertobat) dan dibaptis air (baptisan Yohanes) akan diselamatkan, tetapi siapa tidak percaya akan dihukum (Mrk 16:15-16).
Dengan demikian maka gugurlah doktrin gereja tersebut yang mengatakan bahwa baptisan air (baptisan Yohanes) tidak menyelamatkan.
Oleh karena itu janganlah berani main-main dengan ajaran Yohanes Pembaptis, sebab demi mensukseskan pengajaran tentang bertobat dan baptisan air tersebut Yohanes dimasukkan ke penjara lalu dipenggal kepalanya Mrk 6:27 “Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara.”
Untuk mengetahui bagaimanakah caranya Yohanes Pembaptis dan para murid Yesus mempraktekkan pembaptisan air tersebut apabila kita kaitkan dengan definisi LAI-Kamus Alkitab tadi, marilah kita lihat pada beberapa ayat alkitab, berikut:
1. Mat 3:6 “Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibabtis oleh Yohanes di sungai Yordan.”
Didalam Mat 3:6 tersebut terdapat kalimat “Dibabtis oleh Yohanes di sungai Yordan.” Kalimat “Dibabtis oleh Yohanes di sungai Yordan” tersebut membuktikan bahwa Yohanes membutuhkan air yang banyak (sungai Yordan) untuk membabtis, karena tatacara pembabtisannya yaitu dengan cara diselamkan/ditenggelamkan didalam air.
2. Mat 3:16 “Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya.”
Didalam Mat 3:16 tersebut terdapat kalimat "Setelah dibabtis, Yesus segera keluar dari air." Kalimat "Yesus segera keluar dari air" tersebut membuktikan bahwa tadinya Yesus dimasukkan kedalam air (diselamkan/ditenggelamkan) oleh Yohanes.
3. Kis 8:38-39 “Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita.”
Didalam Kis 8:38 tersebut terdapat kalimat "Keduanya turun ke dalam air" dan didalam Kis 8:39 terdapat kalimat "Keluar dari air." Nah kalimat "turun kedalam air" dan "Keluar dari air" tersebut membuktikan bahwa Sida-sida dibabtiskan di tempat yang banyak airnya dengan cara ia diselamkan/ditenggelamkan oleh Filipus, dan saya yakin di dalam keretanya Sida-sida itu pasti ada juga air tapi sedikit saja karena air tersebut sebagai bekal untuk diminum saja, tidak cukup untuk membabtis, sebab membatis harus menggunakan air yang banyak.
4. Yoh 3:23 “Akan tetapi Yohanespun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis.”
Didalam Yoh 3:23 tersebut terdapat kalimat yang mengatakan "sebab di situ banyak airnya." Kalimat "sebab di situ banyak airnya" membuktikan bahwa untuk membabtis Yohanes membutuhkan air yang banyak, air yang banyak tersebut sangat dibutuhkan untuk membabtis dengan cara diselamkan/ditenggelamkan didalam air.
Mekipun Alkitab tidak berani secara terus terang menyebutkan tatacara pembaptisan air oleh Yohanes dan oleh para murid Yesus tersebut, namun paling tidak kita sudah bisa mengetahui tatacara baptisan air tersebut melalui pesan-pesan yang TERSIRAT didalam yang TERSURAT tersebut.
Tapi baptisan Yohanes tersebut telah diserongkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yaitu justeru mulai sejak tampilnya Yohanes Pembaptis dan para murid Yesus membawakan ajaran tentang pertobatan dan baptisan air tersebut, perhatikan ayatnya didalam Mat 11:12 “Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya.”
Orang-orang yang menyerongkan ajaran Yohanes tersebut yaitu orang-orang Farisi dan ahli-ahli taurat, sebab mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes Pembaptis Luk 7:30 “Tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah terhadap diri mereka, karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes.”
Makanya berdasarkan pengalaman dari para penginjil selama ribuan tahun bahwa pekerjaan yang amat sangan sulit dan menakutkan bagi mereka adalah pada saat mengajak orang untuk BERTOBAT. Mulai dari Yesus, Yohanes, Petrus, Paulus, dan juga semua hamba Tuhan yang lainnya sampai sekarang semuanya menyerukan kata seruan yang sama, yaitu: “BERTOBATLAH, BERTOBATLAH, BERTOBATLAH.”
Dan biasanya bagi orang yang sudah mau bertobat maka ia sendirilah yang akan meminta supaya dirinya segera dibaptis dengan air selam/celup. Tapi sebaliknya bagi orang yang tidak mau bertobat maka ia akan amat sangat marah, juga benci dengan yang namanya baptisan dengan air selam/celup tersebut.
BAGAIMANAKAH CARANYA MENGASIHI SESAMA MANUSIA?
Mengasihi sesama manusia adalah pengamalan dari hukum kasih yang kedua yaitu kasihilah sesamamu manusia seperti mengasihi dirimu sendiri, dan barangsiapa berhasil melakukan hukum yang kedua tersebut maka iapun disebut sebagai orang-orang yang sudah SEMPURNA.
Adapun cara mengamalkan hukum kasih kepada sesama manusia, antara lain dapat dilihat pada ayat-ayat berikut:
1. Mat 5:44 “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”
2. Mat 5:39 “Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.”
3. Rom 12:17 “Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!”
4. Luk 6:35 “Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.”
Berbahagialah mereka yang telah mencapai target hidup KUDUS dan SEMPURNA, karena mereka itulah yang disebut dengan orang-orang yang segambar dengan Bapa yang di sorga yang adalah kudus dan sempurna dan yang akan dibawa masuk ke sorga.
Yesus memberkati, haleluya, amen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar