Setelah Yesus tiba di daeral-h
KaisareaFilipi, la bertanya kepada murid-murid-Nya: "Katy orang, siapakah
Anak Manusia itu?" jazoab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis,
ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah
seorang dari para nabi." Lain Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi
apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau
adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
Matins
16:13-16
Ini bedanya, pertama-tama Tuhan bertanya: "Kata orang,
siapakah Aku ini?" Kita dengan gampang bisa berkata: "Katanya...,
katanya..., katanya... Kata si A begini..., kata si B begini..." Lalu la
bertanya: "Tetapi katamu, Aku ini siapa?" Semua murid terdiam, hanya
Petrus yang berkata:
"Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidupl "
Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan
manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Aku
pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan
mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan
Kuberikankunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan
terikat di sorga dan apa Yang kaulepaskandi dunia ini akan terlepas di sorga.
Matins 16:17-19
Di ayat 19
disebutkan: kunci Kerajaan Sorga.Sebetulnya bukan: 'kunci'
(bentuk tunggal), melainkan kunci-kunci (bentuk jamak), dalam bahasa
Inggris: keys, bukan key. Di dalam Alkitab disebutkan berbagai
macam kunci: kunci pengetahuan, kunci Daud dan kunci alam maut. Di perikop ini
disebutkan: kunci Kerajaan Surga, dan dengan kunci itu,
"Apa Yang kauikat di
dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan
terlepas di sorga." Banyakprang asal tengking,
"kamu terikat, kamu terikat!" Tetapi tidak terikat, sebab tidak
menggunakan kuncinya. Demikian juga sudah sava sebutkan salah satu kunci: kunci
pengetahuan.Kelak akan ada orang-orang yang diberi Tuhan kunci-kunci lain. Dan
ternyata jumlahnya banyak, walaupun Alkitab tidak menceritakan secara terinci,
tetapi orang yang bergaul dengan Tuhan mengerti bahwa ada lebih banyak macam
kunci.
Ketika saya belajar tentang
iman, begitu saya menangkap kebenaran hal iman, kebenaran itu adalah kunci, dan
dengan kunci itu-seperti yang teman saya katakan-, "Kita bisa bermain-main
dengan iman." Dan itu betul. Jikalau kita memiliki level (tingkat)
iman tertentu, misalnya kita memiliki "level iman tertentu"
untuk keuangan, lalu kita berhadapan dengan kebutuhan keuangan tertentu 1maka
kebutuhan sejumlah tertentu itu sudah tidak membuat kita berkeringat dingin
lagi. Kita bisa dengan begitu flat (datar), begitu biasa dan berbicara dengan
begitu enak/santai menghadapinya. Sedangkan orang lain, yang hanya melihat
permukaannya saja, lalu meniru-niru, akibatnya bangkrut, karena diperlukan level
iman tertentu dan level iman setiap orang berbeda-beda.
Orang yang memegang
kunci-kunci tertentu, dia tahu apa yang dia perbuat dan dia dapat merasakannya:
"Kalau aku buka ini, akan jadi begini. Kalau aku berbuat itu, akan bisa
begitu ..." Ini hal yang luar biasa, orangnya bisa tenang, cool sekali.
Saya melihat sebuah contoh
secara jasmani, bukan secara rohani. Pada waktu kami ke Bali, entah bagaimana
koper pakaian Pak Yusak, sekalipun nomer kombinasi kuncinya sudah diputar ke
nomer yang benar, tidak dapat terbuka. Lalu Pak Yusak minta tolong
banyak orang: "Tolongbukakan ...?! Siapa yang bisa membukanya?" Ditanggapi
oleh yang lain sambil bergurau: "Nah, ini latihan kepekaan, siapa yang
dapat menebak nomer berapa yang dapat membuka koper ini?" Semua orang
dalam rombongan mencoba. Anak-anak juga mencoba-coba, tetapi tidak ada yang
bisa. Kemudian Pak Daniel berkata: "Kalau sudah menyerah semuanya,
baru ngomong sama saya, ya." Saya pikir: "Wah, orang ini hebat
banget. Semua menyerah dulu baru dia? Apa yang dia punya?" Ternyata
dia jagoan. Dia hamba Tuhan luar biasa. "Sudah? Menyerah semua?
Bawa kemari!" katanya. Dia ambil sebuah sendok, entah bagaimana caranya,
dengan mudah dan cepat koper itu terbuka. "Selesai, 'kan?" Hanya
dalam sekian detik saja, koper itu terbuka. Pak Yusak berkata: "Kowepreman
juga, ya?!" Dia tahu bagaimana menggunakan sendok untuk membuka koper
macet. Kalau bukan seorang expert tidak mungkin. Dia berkata: "Coba
dulu. Kalau nggabisa, datang ke aku." Sombong, bukan? Tidak. Dia
tidak sombong, kenyataannya memang dia bisa, dia betul-betul mengerti apa yang
harus diperbuatnya.
Demikian juga halnya dalam
urusan dengan Tuhan dan dalam urusan sehari-hari, kalau kita dapatkan kuncinya,
maka akan mengubah begitu banyak perkara dalam hidup kita! Oleh sebab itu
bacalah Firman Tuhan. "Tidak mengerti, Pak!" Sama dengan saya. Bedanya,
saya bertanya kepada Tuhan, meminta Tuhan menjelaskan. Saya akan ceritakan
bagaimana caranya saya memahami Alkitab.
Bertahun-tahun yang lalu,
baru dua-tiga minggu setelah saga lahir baru pada usia 17 tahun. Saya ikut
dalam suatukebaktian follow-up dari anak-anak pelajar yang bertobat
dalam KKR. Saya masih ingat pinjam gedung Gereja Isa Almasih Dr. Cipto. Yang
datang tidak banyak, kira-kira 100 orang. Saya duduk di deretan paling
belakang. Yang berkhotbah Alm. Pdt. Karunia Jaya, Gembala GPDI Citarum. Pada
waktu Beliau baru mulai membaca ayat-ayat Alkitab tentang lima roti dan dua
ikan, sebelum menjelaskan apa-apa, tiba-tiba muncul pengertian di hati saya:
"Oh, ada tiga hal yang penting dalam cerita ini, sate ini, dua ini, tiga
ini." Ketika Beliau berkhotbah, Beliau menyampaikan tiga point, persis
seperti yang saga tangkap. Dulunya saga berpikir begini: "Wow, keren
nih, Roh Kudus membocorkan rahasia catatan khotbahnya Pendeta itu."
Karena Pendeta ini pasti menyiapkan khotbahnya, dan rahasianya diceritakan
kepada saga. Ternyata salah. Itulah cara Tuhan menjelaskan kepada kita, apa
pengertian dari bagian-bagian Firman Tuhan. Kita tidak harus menjadi pendeta,
kita tidak harus sekolah Alkitab, untuk mengerti Firman Tuhan, Roh Kuduslah
yang menjelaskan kepada kita. Saya tidak pernah sekolah alkitab, satu hari pun tidak pernah.
Bagaimana saga dapat memahami Firman Tuhan? Roh Kudus yang menjelaskan. Saya
juga orang yang studi, belajar sendiri, baca buku-buku, semua itu Saya
kerjakan. Tetapi di antarasemua hal itu, basicnya satu: Roh Kudus yang
menjelaskan.
Kunci-kunci
inilah yang seharusnya kita pahami. "Dan dengan kunci-kunci itu,"
kata Tuhan Yesus, "Yang kamu ikat di dunia, terikat di Surga. Yang kamu
lepaskan di bumi ini, akan terlepas di Surga." Dengan kedua kunci yang kita
miliki,kita dapat bertindak sedemikian rupa powerful-nya sehingga
efeknya besar sekali! Inilah yang orang istilahkan dengan binding and
loosing, mengikat dan melepaskan. Selanjutnya kita akan melihat lebih jauh,
Catatan :
Disalin dari
buku
MEMBANGUN
PASUKAN - KUASA MEMBALIKAN KEADAAN oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo,
Untuk materi
diskusi di BBM Kristen Yahudi, pin 27FC1D2D sms 08975583598
ngapa kita
harus berperang?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar