Sabtu, 02 Mei 2015

Peperangan Rohani Bag. 3 (kunci-kunci kerajaan surga)



Sekarang kita akan melihat apa yang Tuhan Yesus janjikan buat kita:
Setelah Yesus tiba di daeral-h KaisareaFilipi, la bertanya kepada murid-murid-Nya: "Katy orang, siapakah Anak Manusia itu?" jazoab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." Lain Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
Matins 16:13-16
Ini bedanya, pertama-tama Tuhan bertanya: "Kata orang, siapakah Aku ini?" Kita dengan gampang bisa berkata: "Katanya..., katanya..., katanya... Kata si A begini..., kata si B begini..." Lalu la bertanya: "Tetapi katamu, Aku ini siapa?" Semua murid terdiam, hanya Petrus yang berkata:
"Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidupl " Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikankunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa Yang kaulepaskandi dunia ini akan terlepas di sorga.
Matins 16:17-19
Di ayat 19 disebutkan: kunci Kerajaan Sorga.Sebetulnya bukan: 'kunci' (bentuk tunggal), melainkan kunci-kunci (bentuk jamak), dalam bahasa Inggris: keys, bukan key. Di dalam Alkitab disebutkan berbagai macam kunci: kunci pengetahuan, kunci Daud dan kunci alam maut. Di perikop ini disebutkan: kunci Kerajaan Surga, dan dengan kunci itu,
"Apa Yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." Banyakprang asal tengking, "kamu terikat, kamu terikat!" Tetapi tidak terikat, sebab tidak menggunakan kuncinya. Demikian juga sudah sava sebutkan salah satu kunci: kunci pengetahuan.Kelak akan ada orang-orang yang diberi Tuhan kunci-kunci lain. Dan ternyata jumlahnya banyak, walaupun Alkitab tidak menceritakan secara terinci, tetapi orang yang bergaul dengan Tuhan mengerti bahwa ada lebih banyak macam kunci.
Ketika saya belajar tentang iman, begitu saya menangkap kebenaran hal iman, kebenaran itu adalah kunci, dan dengan kunci itu-seperti yang teman saya katakan-, "Kita bisa bermain-main dengan iman." Dan itu betul. Jikalau kita memiliki level (tingkat) iman tertentu, misalnya kita memiliki "level iman tertentu" untuk keuangan, lalu kita berhadapan dengan kebutuhan keuangan tertentu 1maka kebutuhan sejumlah tertentu itu sudah tidak membuat kita berkeringat dingin lagi. Kita bisa dengan begitu flat (datar), begitu biasa dan berbicara dengan begitu enak/santai menghadapinya. Sedangkan orang lain, yang hanya melihat permukaannya saja, lalu meniru-niru, akibatnya bangkrut, karena diperlukan level iman tertentu dan level iman setiap orang berbeda-beda.
Orang yang memegang kunci-kunci tertentu, dia tahu apa yang dia perbuat dan dia dapat merasakannya: "Kalau aku buka ini, akan jadi begini. Kalau aku berbuat itu, akan bisa begitu ..." Ini hal yang luar biasa, orangnya bisa tenang, cool sekali.
Saya melihat sebuah contoh secara jasmani, bukan secara rohani. Pada waktu kami ke Bali, entah bagaimana koper pakaian Pak Yusak, sekalipun nomer kombinasi kuncinya sudah diputar ke nomer yang benar, tidak dapat terbuka. Lalu Pak Yusak minta tolong banyak orang: "Tolongbukakan ...?! Siapa yang bisa membukanya?" Ditanggapi oleh yang lain sambil bergurau: "Nah, ini latihan kepekaan, siapa yang dapat menebak nomer berapa yang dapat membuka koper ini?" Semua orang dalam rombongan mencoba. Anak-­anak juga mencoba-coba, tetapi tidak ada yang bisa. Kemudian Pak Daniel berkata: "Kalau sudah menyerah semuanya, baru ngomong sama saya, ya." Saya pikir: "Wah, orang ini hebat banget. Semua menyerah dulu baru dia? Apa yang dia punya?" Ternyata dia jagoan. Dia hamba Tuhan luar biasa. "Sudah? Menyerah semua? Bawa kemari!" katanya. Dia ambil sebuah sendok, entah bagaimana caranya, dengan mudah dan cepat koper itu terbuka. "Selesai, 'kan?" Hanya dalam sekian detik saja, koper itu terbuka. Pak Yusak berkata: "Kowepreman juga, ya?!" Dia tahu bagaimana menggunakan sendok untuk membuka koper macet. Kalau bukan seorang expert tidak mungkin. Dia berkata: "Coba dulu. Kalau nggabisa, datang ke aku." Sombong, bukan? Tidak. Dia tidak sombong, kenyataannya memang dia bisa, dia betul-betul mengerti apa yang harus diperbuatnya.
Demikian juga halnya dalam urusan dengan Tuhan dan dalam urusan sehari-hari, kalau kita dapatkan kuncinya, maka akan mengubah begitu banyak perkara dalam hidup kita! Oleh sebab itu bacalah Firman Tuhan. "Tidak mengerti, Pak!" Sama dengan saya. Bedanya, saya bertanya kepada Tuhan, meminta Tuhan menjelaskan. Saya akan ceritakan bagaimana caranya saya memahami Alkitab.
Bertahun-tahun yang lalu, baru dua-tiga minggu setelah saga lahir baru pada usia 17 tahun. Saya ikut dalam suatukebaktian follow-up dari anak-anak pelajar yang bertobat dalam KKR. Saya masih ingat pinjam gedung Gereja Isa Almasih Dr. Cipto. Yang datang tidak banyak, kira-kira 100 orang. Saya duduk di deretan paling belakang. Yang berkhotbah Alm. Pdt. Karunia Jaya, Gembala GPDI Citarum. Pada waktu Beliau baru mulai membaca ayat-ayat Alkitab tentang lima roti dan dua ikan, sebelum menjelaskan apa­-apa, tiba-tiba muncul pengertian di hati saya: "Oh, ada tiga hal yang penting dalam cerita ini, sate ini, dua ini, tiga ini." Ketika Beliau berkhotbah, Beliau menyampaikan tiga point, persis seperti yang saga tangkap. Dulunya saga berpikir begini: "Wow, keren nih, Roh Kudus membocorkan rahasia catatan khotbahnya Pendeta itu." Karena Pendeta ini pasti menyiapkan khotbahnya, dan rahasianya diceritakan kepada saga. Ternyata salah. Itulah cara Tuhan menjelaskan kepada kita, apa pengertian dari bagian-bagian Firman Tuhan. Kita tidak harus menjadi pendeta, kita tidak harus sekolah Alkitab, untuk mengerti Firman Tuhan, Roh Kuduslah yang menjelaskan kepada kita. Saya tidak pernah sekolah  alkitab, satu hari pun tidak pernah. Bagaimana saga dapat memahami Firman Tuhan? Roh Kudus yang menjelaskan. Saya juga orang yang studi, belajar sendiri, baca buku-buku, semua itu Saya kerjakan. Tetapi di antarasemua hal itu, basic­nya satu: Roh Kudus yang menjelaskan.
Kunci-kunci inilah yang seharusnya kita pahami. "Dan dengan kunci-kunci itu," kata Tuhan Yesus, "Yang kamu ikat di dunia, terikat di Surga. Yang kamu lepaskan di bumi ini, akan terlepas di Surga." Dengan kedua kunci yang kita miliki,kita dapat bertindak sedemikian rupa powerful-nya sehingga efeknya besar sekali! Inilah yang orang istilahkan dengan binding and loosing, mengikat dan melepaskan. Selanjutnya kita akan melihat lebih jauh, Catatan :
Disalin dari buku
MEMBANGUN PASUKAN - KUASA MEMBALIKAN KEADAAN oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo,
Untuk materi diskusi di BBM Kristen Yahudi, pin 27FC1D2D sms 08975583598
ngapa kita harus berperang?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar