Kiriman Petrus
Handoko B
Tulisan ini merupakan artikel pertama dari empat
artikel spesial yang akan diterbitkan House of Revelation pada hari yang
istimewa ini. Yaitu hari pertama dari Milenium Ketujuh yang ditandai dengan
selesainya Gerhana Matahari Total Tanggal 20 Maret 2015. Perhatikan, empat
artikel ini telah dipersiapkan untuk menyingkapkan Rahasia Hari Kedatangan Tuhan,
kita tidak akan menyembunyikan lagi, karena waktunya sudah tiba untuk
menyngkapkannya. Diharap semua rekan pembaca menyimak sampai selesai seluruh
rangkaian artikel yang disampaikan, tanpa terburu-buru mencela atau menghakimi.
Rangkaian artikel yang dimaksud adalah :
MEMAHAMI MISTERI KERAJAAN ALLAH
GERHANA 20 MARET 2015 & KALENDER SANG PENCIPTA
AGENDA TUHAN DALAM KITAB IMAMAT
MEMAHAMI KAIROS (WAKTU TUHAN)
Berusahalah untuk memahami wahyu Tuhan Yesus yang
telah termeterai berabad-abad, dan yang kini meterainya telah dibuka oleh Tuhan
kita (Wah 6). Tujuan tulisan ini adalah menyingkapkan Firman Tuhan bagi mereka
yang dituju oleh Kasih Karunia Kristus. Tidak ditujukan kepada mereka yang
menolak kasih karunia-Nya, silahkan lanjutkan membaca atau berhenti disini.
“Tetapi ia
menjawab: “Pergilah,
Daniel, sebab firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir
zaman.” Banyak
orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan
berlaku fasik; tidak seorang pun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi
orang-orang bijaksana akan memahaminya.” (Daniel 12:9-10)
Bila diperhatikan secara menyeluruh, Alkitab
sebenarnya mengangkat suatu topik utama yaitu Kerajaan Allah di bumi. Adalah
suatu kenyataan bahwa hal ini merupakan topik utama dari ajaran yang coba
diungkapkan oleh Yesus pada kedatangan yang pertama. Dari keempat Injil dapat
dilihat, betapa topik Kerajaan Allah merupakan fokus terpenting dari ajaran
Yesus Kristus.
Dari awal, Yohanes Pembaptis yang ditugaskan memberitakan
kedatangan-Nya, berseru-seru: “Bertobatlah! Kerajaan Allah sudah dekat”. Tuhan
Yesus sendiri ketika mengajar Nikodemus berkata: “Jika seorang
tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah”. Matius
4:23 mencatat: “Ia mengajar di rumah-rumah ibadah dan memberitakan
Kerajaan Allah”. Kepada banyak orang Yesus juga berkata: “Aku harus
memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus” (Luk 4:43).
Dan memang banyak pengajaran penting yang Tuhan Yesus
sampaikan selalu terkait erat dan menyangkut Kerajaan-Nya. Kotbah di bukit yang
terkenal, diawali dengan: “Berbahagialah kamu yang miskin karena kamulah yang
empunya Kerajaan Allah”. Lalu dalam berbagai perumpamaan Tuhan Yesus mengajar
tentang Kerajaan Allah. Bahkan Tuhan Yesus mengajarkan supaya setiap hari kita
berdoa agar Kerajaan Allah datang ke dalam hidup kita.
Topik Kerajaan Allah ini begitu penting bagi Yesus
untuk diajarkan kepada murid-murid-Nya. Sampai-sampai, setelah Kebangkitan pun,
“Selama empat
puluh hari, Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka
tentang Kerajaan Allah” (Kis 1:3). Namun tentang waktu dan kapan saatnya
Kerajaan itu datang adalah sesuatu yang tidak diungkapkan kepada murid-murid
pada saat itu (Kis 1:7). Dan hal ini telah menjadi misteri selama berabad-abad,
terutama bagi Gereja-Nya yang setia menantikan masa itu tiba.
MISTERI SELAMA BERABAD-ABAD
Kerajaan Allah memang harus tinggal sebagai misteri,
salah satu sebabnya adalah karena tidak semua orang sungguh-sungguh mau
memahaminya. Alkitab berkata dalam Markus 4:11 “Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah,
tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan…” Mengapa
demikian ? Karena memang dunia tidak akan bisa menerima Kebenaran itu seandainya
pun disampaikan secara terus terang. Hal ini dijelaskan dalam Alkitab versi “CEV” dengan
sangat baik.
“Aku telah
menjelaskan rahasia tentang Kerajaan Allah kepada kamu, tetapi kepada orang
lain Aku hanya dapat menggunakan kiasan. Sebabnya adalah, orang-orang akan
melihat dan melihat, tetapi tidak pernah memperhatikan, mereka akan
mendengarkan dan mendengarkan, tetapi tidak pernah menyimak. Jika mereka
menyimak, mereka akan berpaling kepada Allah, dan Dia akan mengampuni mereka.” (Mark
4:11-12 Contemporary English Version © 1995 by ABS )
Dalam Markus 4 itu Tuhan Yesus menjelaskan bahwa
Firman tentang Kerajaan Allah itu seumpama benih yang ditabur di berbagai macam
tanah. Benih itu adalah Injil Kerajaan Allah itu, yaitu berita sukacita akan
Kedatangan Kerajaan-Nya. Sedangkan bermacam-macam tanah, adalah macam-macam
hati manusia yang mendengar berita itu. Ada yang mendengar tetapi iblis
langsung mencuri Firman itu dan mereka tidak sedikitpun menjadi percaya. Ada
yang setelah mendengar, bergembira tetapi tidak berakar dan hanya percaya
sesaat saja lalu mengingkarinya. Ada yang setelah mendengar percaya, namun
karena himpitan kekuatiran dan tawaran dunia membuat imannya tidak berbuah
apa-apa. Dan orang-orang yang percaya adalah mereka yang setelah mendengar
mereka menyambut berita itu kemudian mengarahkan hidupnya menyambut kedatangan
Kerajaan Allah.
“Banyak orang
akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku
fasik; tidak seorang pun dari orang fasik itu akan memahaminya…” (Daniel
12:10)
Tuhan Yesus tahu, bahwa dunia tidak dapat menerima
kedatangan Kerajaan Allah, seperti dunia tidak dapat menerima Roh Kudus (Yoh
14:17). Bagi orang yang tidak dapat percaya, konsep Pemerintahan Allah di Bumi
hanya dapat diterima sebagai lambang secara rohani semata, mereka tidak sanggup
memahami bahwa secara konkrit Kerajaan Allah akan berdiri di muka bumi, dengan
pusat pemerintahan TUHAN di Yerusalem. Bagi orang-orang yang demikian tidak ada
pewahyuan atau penyingkapan apapun, tidak seorangpun dari antara mereka akan
memahami rahasia Kerajaan Allah, dan hal itu akan tetap tinggal sebagai misteri
bagi mereka.
Selain itu, Kerajaan Allah memang harus tinggal
sebagai misteri sampai akhir zaman, karena Kedatangan Kerajaan itu sendiri akan
terjadi di penghujung zaman. Rahasia itu hanya akan dibukakan kepada
hamba-hamba-Nya pada zaman akhir mendekati penggenapannya.
Rahasia itu tidak berguna bila disingkap sebelum
waktunya, karena pada dasarnya hati manusia itu degil. Pengkotbah berkata
bahwa, jika manusia tahu hukuman terhadap perbuatan jahat masih jauh, maksudnya
waktu menghukum yaitu akhir zaman, telah diketahui dari awal dan masih amat
sangat jauh, maka hati manusia akan penuh niat jahat (Pkh 8:11). Tetapi
penyingkapan yang dibukakan pada waktunya berguna dan akan diperhatikan.
Seperti ada tertulis: “perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya, seperti
buah apel emas di pinggan perak.” (Ams 25:11)
DISINGKAPKAN BAGI GEREJA-NYA
Kalimat “Firman itu akan tinggal tersembunyi dan termeterai
sampai akhir zaman” dalam Daniel 12 ayat 9, sering disalah-mengerti orang
sebagai rahasia itu tidak akan terungkap sampai kapanpun. Ini pengertian yang
keliru, karena misteri itu hanya akan tersembunyi hingga akhir zaman. Ketika
akhir zaman tiba, meterai itu akan ada yang membukanya, yaitu Yesus Kristus – Anak Domba
Allah yang telah disembelih seperti dikatakan kitab Wahyu (Wahyu 5:8-9). Lagi
pula ayat selanjutnya yaitu ayat 10 dari Daniel 12 tersebut berkata pada
akhirnya akan ada orang-orang bijaksana yang akan memahaminya.
“Banyak orang
akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku
fasik; tidak seorang pun dari orang fasik itu akan memahaminya. tetapi
orang-orang bijaksana akan memahaminya.” (Daniel 12:10)
Misteri yang selama berabad-abad tersembunyi pada
akhirnya akan dimengerti. Umat Tuhan akan menerima penyingkapan yang sempurna.
Berdasar pada penjelasan Alkitab sendiri, suatu pengetahuan yang sempurna akan
datang dan membuat banyak orang mengerti.
“Sebab
pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang
sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.” (1Kor
13:9-10)
Kepada jemaat di Korintus, Paulus berkata “Sekarang aku
hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan
sempurna”. Ketika
pengetahuan kita belum sempurna, orang berkata Hari Kedatangan Kerajaan Tuhan
adalah sesuatu yang rahasia yang tetap akan tersembunyi. Ketika pengetahuan
yang sempurna datang ia berkata, tidak ada rahasia yang akan tetap tersembunyi,
yang semula dirahasiakan akan disingkapkan bagi kita.
“Orang
membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat
tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang
tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang
tidak akan tersingkap.” (Markus 4:21-22)
Pelita adalah lambang Firman, kaki dian adalah labang
jemaat (Wah 1:20). Jadi maksud dari ayat tersebut di atas adalah: orang
menyampaikan Firman bukan supaya sesuatu tetap menjadi misteri dan tidak
diketahui, melainkan supaya menerangi jemaat Tuhan. Sebab Tuhan berkehendak
semuanya menjadi jelas dinyatakan, semua yang semula rahasia agar disingkapkan
bagi jemaat-Nya.
Tuhan Yesus berkata bahwa banyak hal Ia belum nyatakan
kepada murid-muridnya karena pada saat itu mereka belum dapat menanggungnya,
namun Ia menjanjikan pada saatnya Roh Kudus akan mengajarkan semuanya.
“Masih banyak
hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat
menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin
kamu ke dalam seluruh kebenaran… dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan
datang.” (Yohanes
16:12-13)
Pada ayat di atas dengan jelas Tuhan Yesus berkata
bahwa yang akan diberitakan oleh Roh Kudus adalah hal-hal yang akan datang,
yaitu pewahyuan untuk akhir zaman. Rasul Paulus memberi penegasan tentang apa
yang akan Roh Kudus beritakan kepada kita dalam suratnya kepada jemaat di
Korintus bahwa, Roh Kudus akan menyatakan segala sesuatu bahkan hal-hal yang
tersembunyi dalam diri Allah, yaitu rahasia Kerajaan-Nya.
“kepada kita
Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu,
bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.” (1Korintus
2:10)
Jadi pada akhirnya penyingkapan yang sempurna akan
sampai kepada orang-orang kudus-Nya. Sebab jika Tuhan sudah berkehendak membuka
pintu penyingkapan tidak ada yang sanggup menutupinya lagi, sudah pasti banyak
orang akan mengerti. Memang penyingkapan ini mungkin akan mengejutkan banyak
orang, tetapi ingat apa yang dikatakan oleh Paulus “Apa yang
tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan
yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah
untuk mereka yang mengasihi Dia.” (1Kor 2:9). Bersukacitalah jika Anda dituju oleh
anugerah Tuhan untuk mengetahui rahasia kebenaran, itu artinya Anda dikasihi.
Salah satu penghalang utama yang membuat gereja Tuhan
tidak dapat memahami waktu Kedatangan Tuhan yang sudah sangat dekat adalah
keyakinan-keyakinan yang keliru. Oleh sebab itu perhatikan baik-baik cara kita
mendengar(Luk 8:18). Berusahalah menyadari apa pesan sebenarnya dari semua
wahyu Tuhan, yaitu untuk menyingkapkan kepada kita, bukan untuk merahasiakan
sesuatu (Mar 4:21-23). Sementara itu, jika berita Injil Kerajaan ini masih
tertutup juga bagi sebagian orang, itu tertutup bagi mereka yang akan binasa.
Itu kata Firman Tuhan (2Kor 4:3).
KEYAKINAN-KEYAKINAN YANG KELIRU
Salah satu penghalang utama yang membuat gereja Tuhan
tidak memahami Waktu Kedatangan Tuhan yang sudah sangat dekat adalah
keyakinan-keyakinan yang keliru. Sebagai contoh banyak orang Kristen
beranggapan bahwa, bahkan Tuhan Yesus tidak tahu: kapan Hari Kedatangan-Nya
sendiri. Dan banyak orang yang menyimpulkan bahwa, sampai kapanpun tidak akan
ada orang yang tahu: kapan Hari dan waktu Kedatangan Tuhan Yesus.
Hal ini dapat dimengerti karena banyak orang tidak
mendalami Alkitab Firman Allah secara menyeluruh. Tidak banyak diantara orang
percaya, bahkan guru-guru Alkitab yang benar-benar teliti dan tertarik
menyelidiki rencana besar Allah yang telah diungkapkan selama berabad-abad
melewati nubuat-nubuat di dalam Alkitab. Selain itu pengetahuan mengenai waktu
Tuhan memang baru akan disadari pada hari-hari terakhir, jadi hal itu sulit dimengerti
di abad-abad yang lampau.
Di akhir zaman ini, semua yang keliru harus diluruskan
kembali. Menghadapi datangnya Hari Tuhan yang besar itu, jalan yang
berliku-liku harus diluruskan, yang berlekuk-lekuk harus diratakan kembali.
“Persiapkanlah
jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya… yang berliku-liku akan diluruskan, yang
berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang
dari Tuhan. ” (Lukas
3:4-6)
Pengetahuan kita yang sebelumnya memang tidak
sempurna, pemahaman kita tentang nubuat-nubuat memang masih terbatas, dan
ketika datang pengetahuan yang lebih sempurna kita harus mau rendah hati
menyingkirkan apa yang tidak sempurna. Seperti ada tertulis “pengetahuan
kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna
tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.” (!Kor 13:10).
BENARKAH ANAK TIDAK MENGETAHUI WAKTU KEDATANGAN-NYA
SENDIRI?
Banyak orang menggunakan Matius 24:36 untuk
menyimpulkan bahwa tidak akan ada orang yang tahu Hari Tuhan, sebab ayat itu
berkata malaikat-malaikat di sorga tidak tahu, bahkan Anak pun tidak tahu, jadi
mereka berpendapat sampai kapanpun kita tidak akan tahu kapan hari itu akan
tiba.
“Tetapi
tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga
tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri.” (Mat 24:36)
Namun pendapat di atas ternyata keliru, ayat ini
sebenarnya diterjemahkan secara kurang tepat. Bila melihat bahasa aslinya
(Yunani) ayat ini tertulis sebagai berikut:
“Peri de tēs ēmeras ekeinēs kai ōras oudeis
oiden, oude oi angeloi tōn ouranōn oude o Hoius, ei mē o patēr monos.” (Mat 24:36 – Greek Transliteration)
Perhatikan di kata yang kita garisbawahi, di teks
aslinya dipakai dua kata “ei me” yang artinya “if not” artinya “jika bukan”. Hal ini menunjukkan kata kondisi “jika bukan”, disini
tidak dipakai kata “kai” yang berarti “but” atau “tetapi” yang memberi kesimpulan perkecualian. Ayat tersebut
sebenarnya secara literal lebih tepat bila diterjemahkan seperti berikut:
“Tetapi
tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di
sorga tidak, dan Anak pun tidak, jika bukan Bapa sendiri.” (Mat 24:36
Terjemahan Langsung)
Jadi Ayat ini berkata, Anak pun tidak tahu jika bukan
Bapa sendiri, maksudnya Anak tidak akan tahu, jika Anak itu bukan Bapa sendiri.
Sedangkan kita percaya bahwa Anak dan Bapa adalah satu (Yoh 10:30), jadi Anak
adalah Bapa sendiri, dengan kata lain, ayat itu sebenarnya secara tersembunyi
memberitahu bahwa Anak tahu tentang waktu itu sebab Anak itu adalah Bapa
sendiri.
Inilah mungkin sebabnya mengapa beberapa terjemahan
yang paling terpandang seperti King James Version, Wycliffe dan Darby tidak
mencantumkan frase “nor the Son” (Anak pun tidak). Beberapa terjemahan bahasa lain
seperti terjemahan bahasa Belanda (Het Boek), Spanyol (RVA), Albania Bible juga
tidak menyertakan frase “Anakpun Tidak”.
“But of that
day and hour knoweth no man, no, not the angels of heaven, but my Father only.” (Mat 24:36
KJV)
Lagipula tidak masuk akal kalau dikatakan Kristus
tidak tahu hari kedatangan-Nya sendiri. Rasul Petrus berkata Roh Kristus itu,
adalah Roh Nubuat, Roh Kristuslah yang menjelaskan segala rahasia kepada para
nabi, jadi mustahil yang memberitahu rahasia-rahasia kepada para nabi tidak
tahu mengenai rahasia-rahasia itu.
“Keselamatan
itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat
tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu. Dan mereka meneliti saat yang
mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam
mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan
yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah
itu.” (1Petrus
1:10-11)
Roh Kristus pula yang menyingkapkan rahasia akhir
zaman kepada Daniel di atas sungai Ulai seperti yang dicatat di Daniel 8 dan
Daniel 12. Dan Roh Kristus jugalah yang menyingkapkan kitab Wahyu kepada
Yohanes. Bagaimana mungkin Sang Anak yaitu Kristus tidak mengetahui rahasia
waktu kedatangan-Nya sendiri, sementara Ia harus memberi petunjuk mengenai
waktu itu kepada para nabi?
“Yohanes
telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh
Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya.” (Wahyu 1:2)
Jadi pendapat yang mengatakan bahwa Tuhan Yesus tidak
memahami Waktu Kedatangan-Nya sendiri kelak di akhir zaman, adalah pendapat
yang keliru secara mendasar. Jangan lupa bahwa, Dia yang telah menerima kuasa
dan segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah kekuasaan-Nya (1 Kor 15:27), jadi
mustahil Dia tidak mengetahui mengenai waktu itu.
BENARKAH KEDATANGAN TUHAN SEPERTI PENCURI BAGI KITA?
Banyak juga orang yang secara ceroboh membaca perikop
1Tesalonika 5 “Kedatangan Tuhan seperti pencuri” dan
memahaminya secara sangat-sangat keliru. Mereka mengajar kepada jemaat bahwa,
Kedatangan Tuhan itu bagi kita seperti pencuri. Padahal yang dimaksud
kedatangan Tuhan itu seperti pencuri, adalah bagi orang-orang yang masih di
dalam kegelapan. Memang Kedatangan Tuhan seperti kedatangan pencuri pada malam
hari, untuk orang fasik, tetapi tidak untuk kita.
“Tetapi kamu,
saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu
tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, karena kamu semua adalah anak-anak
terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang
kegelapan.” (1 Tes
5:4-5)
Perhatikan baik-baik ayat di atas: hari itu (tidak
akan) mendatangi kita dengan tiba-tiba, artinya – jika kita anak-anak terang – kita akan
tahu sebelumnya dan akan siap, kecuali kita adalah orang-orang yang masih di
dalam kegelapan.
Sebenarnya ini kekeliruan yang fatal, sebab mengatakan
bahwa Tuhan akan datang seperti pencuri bagi kita (anak-anak Terang) sangat
bertentangan dengan Firman Tuhan sendiri. Tuhan Yesus berkata: “Pencuri
datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya
mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yoh 10:10)
Kekeliruan yang sama terjadi dengan orang-orang yang
menyimpulkan bahwa Nuh pun tidak tahu kapan air bah itu datang sampai hal itu
benar-benar terjadi. Mereka memperhatikan kisah Nuh yang dipaparkan di Matius
24 : 37 – 39 dan
menempatkan diri Nuh dan keluarganya pada posisi yang salah.
“Sebab
sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan
Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu, makan
dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam
bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan
melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak
Manusia.” (Mat
24:37-39)
Bila kita baca ayat-ayat diatas, kita menemukan
kalimat yang berkata, “mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu
datang”. Mereka
menyimpulkan Nuh baru tahu segala sesuatu ketika bencana air bah itu
benar-benar datang. Dari situlah mereka berpikir, kita tidak akan pernah tahu
kapan waktu Kedatangan Tuhan itu, sampai Tuhan Yesus benar-benar datang. Dan
pendapat itu sangat keliru!
Mengapa? Karena mereka menempatkan Nuh dan diri kita
semua, pada posisi orang kebanyakan, — yang makan dan minum, kawin dan mengawinkan — dan “tidak tahu
akan sesuatu”. Mereka
lupa bahwa orang yang bergaul karib dengan Allah akan seperti Nuh dan
keluarganya. Nuh dan keluarganya bukanlah orang-orang yang termasuk dikatakan “mereka tidak
tahu akan sesuatu”, Nuh tahu kapan harus membuat bahtera, Nuh tahu kapan
harus masuk ke dalam bahtera. Nuh mempersiapkan semuanya dengan rapi sebelum
bencana itu datang. Bahkan Alkitab mengatakan Allah memberitahu Nuh tujuh hari
di muka, sebelum banjir besar itu datang, dan ia juga diberitahu berapa lama
hujan akan turun membanjiri bumi.
“Sebab tujuh
hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi empat puluh hari empat puluh
malam lamanya, dan Aku akan menghapuskan dari muka bumi segala yang ada, yang
Kujadikan itu.” (Kej 7:4)
Jadi yang dimaksud “mereka” — yang tidak tahu akan sesuatu — bukan
termasuk Nuh dan keluarganya, mereka tidak digolongkan bersama orang-orang
fasik lainnya. Demikian juga apabila Alkitab berkata bahwa waktu Tuhan tidak
ada yang tahu, belum tentu termasuk bagi orang-orang yang dikasihi Allah.
BENARKAH TIDAK AKAN ADA ORANG YANG TAHU WAKTU TUHAN?
Mari kita pelajari apa sebenarnya kata Alkitab
mengenai hal ini, apakah akan ada orang yang mengetahui atau memahami waktu
Tuhan? Apakah benar bahwa waktu Kedatangan Tuhan akan tinggal sebagai rahasia
untuk semua orang termasuk untuk orang-orang percaya di akhir zaman?
Pertama mari kita pelajari di kitab yang ditunjuk
Tuhan Yesus untuk dipahami, yaitu kitab Daniel (Mat 24:15). Daniel pasal 12
adalah pasal yang konteksnya tidak dapat disanggah sangat tepat untuk
menjelaskan mengenai hal ini, yaitu pasal yang membahas nubuat munculnya Tuhan
Yesus di langit yang digambarkan sebagai Pemimpin Besar Mikhael, yakni pada peristiwa
Kebangkitan Pertama dan peristiwa “Pengangkatan” orang-orang percaya.
Pada saat itu Daniel dalam penglihatan mendengarkan
sebuah percakapan tentang waktu atau kapan saatnya peristiwa Kedatangan Tuhan
akan terjadi (ayat 6-7). Kemudian ketika Daniel bertanya tentang hal itu (ayat
8), Malaikat Tuhan menjawab Daniel:
“Pergilah,
Daniel, sebab firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir
zaman. Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang
fasik akan berlaku fasik; tidak seorang pun dari orang fasik itu akan
memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya.” (Dan
12:9-10)
Alkitab mengatakan akan ada orang-orang yang akhirnya
memahami Waktu Kedatangan Tuhan itu. Dan Alkitab menyebut orang-orang itu: bijaksana.
Perhatikan baik-baik hal ini: sebaliknya orang-orang yang tidak memahami,
adalah mereka yang dikelompokkan oleh Alkitab sebagai orang-orang fasik,
orang-orang yang tidak mengenal Allah.
Kedua, Injil Markus pasal 4 menyatakan semua tentang
misteri Kerajaan Allah. Walaupun Kerajaan Allah merupakan rahasia bagi banyak
orang Tuhan Yesus mengatakan bahwa kepada kita anak-anak-Nya telah diberikan
rahasia itu.
“Kepadamu
telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala
sesuatu disampaikan dalam perumpamaan.” (Mark 4:11)
Injil Markus juga mencatat bahwa Tuhan Yesus mecoba
menjelaskan tujuan Firman adalah seperti pelita untuk memberi terang, dan
pelita dinyalakan bukan untuk disembunyikan atau ditutup-tutupi. Tujuan Nubuat
dan Wahyu Tuhan diberitakan adalah untuk memberi penyingkapan kepada jemaat
yang dilambangkan kaki dian (Wah 1:20), bukan untuk menyembunyikan sesuatu
kepada jemaat.
“Orang
membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat
tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian.” (Mark 4:21)
Selanjutnya Tuhan Yesus lebih menegaskan lagi bahwa
bukan keinginan-Nya untuk terus menyembunyikn atau merahasiakan sesuatu kepada
anak-anak-Nya. Semua yang dahulu disembunyikan akan dinyatakan, dan semua yang
dahulu dirahasiakan akan segera disingkapkan.
“Sebab tidak
ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu
yang rahasia yang tidak akan tersingkap.” (Mark 4:22)
Tuhan Yesus memang berpesan kepada murid-muridnya
bahwa pada saat itu mereka belum sanggup untuk menerima lebih banyak
penyingkapan, dan kelak Roh Kudus akan menyingkapkan kepada gereja-Nya pada
waktu yang telah ditetapkan Bapa.
“Masih banyak
hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam
seluruh kebenaran… dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan
datang.” (Yoh
16:12-13)
Jadi sekarang kita mengerti bahwa akan ada orang-orang
yang akhirnya mengerti Waktu Tuhan. Kalau kita bukan orang-orang fasik, maka
paling tidak kita tidak menutup diri dan mau belajar memahami “kairos” yaitu
Agenda Yang Maha Kuasa.
Berbagai keyakinan yang keliru disebabkan karena orang
tidak memahami ‘benang merah’ dari Alkitab secara keseluruhan. Dari kitab Kejadian
hingga kitab Wahyu, inti dari Alkitab adalah mempersiapkan kita agar pada Hari
Kedatangan Kerajaan-Nya kita diselamatkan, dan agar hari itu tidak datang
sebagai suatu jerat bagi kita (Luk 21:34). Jadi pengetahuan tentang Hari Tuhan
itu begitu luar biasa pentingnya, dan siapa tidak berjaga-jaga (baca tidak “observe” atau tidak
mengamati atau mempelajari), ia akan kecolongan karena tidak siap pada waktunya
seperti lima gadis yang bodoh (Mat 25:10).
Untuk memahami lebih jauh bahwa memahami Hari dan
Tanggal Kedatangan Tuhan bukan sesuatu yang sesat, justru merupakan “revelation” dari Firman
Tuhan itu sendiri, silakan melanjutkan membaca artikel : “GERHANA 20
Maret 2015 & KALENDER SANG PENCIPTA”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar