( 9 ) Yesus Diurapi
(Mat 26 : 6 – 13; Mrk 14 : 3 – 9; Yoh 12 : 1 - 8)
Enam hari sebelum Paskah Yesus datang di Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka datanglah Maria kepada-Nya membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan, dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:”Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini? Sebab minyak itu dapat dijual dengan harga tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin.” Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Lalu ia memarahi perempuan itu.
Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: “Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke tubuh-Ku, Ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya. Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburan-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar