Senin, 08 Desember 2014

20. Mencari Kesembuhan Hanya Untuk Menguji Kemampuan Allah



Marilah kita lihat dua contoh dari hal ini. Pertama, kita akan merenungkan Raja Herodes. Nampaknya ia ingin mengetahui kuasa kesembuhan Yesus dan ingin melihat apakah itu tulen.
                   “Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat gembira.Sebab sudah lama ia ingin melihat-Nya, karena ia telah mendengar banyak hal mengenai Dia dan ia berharap melihat bagaimana Yesus membuat mujizat.”
                                                                                                            Yesus 23:8
                   Contoh kedua adalah ahli-ahli Taurat dan orang-orangfarisi yang tidak tulus dalam keinginannya untuk melihat mujizat. Sebaliknya mereka menantang Yesus untuk berdebat :
                   “Orang lain ia selamatkan; diri-Nya sendiri tidak dapat ia selamatkan. Bila Ia adalah Raja Israel, biarlah ia turun dari salib dan kita akan percaya kepada-Nya.”
                                                                                                            Matius 27:42

                   Dalam kedua kasus ini, kita melihat permohonan akan mujizat oleh orang-orang yang berusaha membuktikan sebuah pendapat dan sekedar memuaskan keingintahuan.
                   kadang-kadang, permohonan minta disembuhkan datang tulus orang-orang yang tidak memiliki keinginan yang tulus untuk bertobat dan melayani Allah. Mereka hanya bermain-main di pikiran.
                   Allah tidak perlu membuktikan diri-Nya. Pada ayat pembukaan dalam Alkitab, kita membaca, “Pada mulanya, Allah. . .” (Kejadian 1:1) Alkitab menjelaskan dan tidak membuktikan eksistensi Allah. Alkitab hanya berkata bahwa “Ia ada.” Dalam semua ciptaan, dari rincian dan urutan yang berbelit-belit yang terdapat dalam segala sesuatu mulai dari molekul DNA yang terkecil hingga ruang yang luas, berbicara kepada kita mengenai adanya satu Pencipta.
                   Bila Yesus ingin membuktikan diri-Nya, ia tentu telah melompat dari bubungan Bait Allah ketika Iblis menantang Dia (Matius 4:5-6). Namun ini bukan metode bekerjanya Allah.Sebaliknya, ia bekerja berdasarkan hukum iman dan semua orang yang datang kepada-Nya dengan rendah hati harus tunduk kepada syarat-syarat yang telah Allah tetapkan.
                   “Tetapi tanpa iman tidak  mungkin menyenangkan Dia, karena ia yang datang kepada Allah harus percaya bahwa Allah itu ada dan bahwa memberi pahala kepada orang-orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.”
                                                                                                            Ibrani 11:6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar