“Sebenarnya dilaporkan bahwa ada
immoralitas seksual di antara kamu dan immoralitas seksual seperti ini bahkan
tidak terdapat di antara orang-orang kafir yaitu bahwa ada orang yang hidup
dengan istri ayahnya! Di dalam nama, Tuhan kita Yesus Kristus, ketika kamu
berkumpul bersama, bersama rohku, dengan kuasa Tuhan kita Yesus Kristus, orang
seperti itu kita serahkan kepada setan supaya dagingnya dihancurkan, agar rohnya
diselamatkan pada hari Tuhan Yesus.”
I Koritus5:1,4-5
Ini
adalah kasus yang jarang terjadi.Namun bila orang-orang terus hidup dalam dosa
yang menyolok meskipun telah diberi peringatan dan kesempatan untuk bertobat,
kepada setan dapat diberikan kebebasan untuk menghancurkan daging mereka supaya
roh mereka diselamatkan.
Disini, salah seorang
anggota jemaat di Koritus melakukan incest dengan istri ayahnya. Gereja
mengkonfrontir situasi ini, membuat Paulus tidak memiliki pilihan selain
menegurnya melalui surat.
Penyakit yang diderita orang
itu menjadi demikian parah sehingga putus asa dengan hidupnya. Ketika Paulus
menulis surat yang kedua kepada orang-orang Koritus, ia membahas hal yang sama,
namun kali ini ia memohon belas kasihan bagi orang itu. Rupanya, orang itu
tidak tahan menerima hukuman ni hingga para penatua gereja juga mengampuni dia.
“Bagi orang yang demikian sudahlah cukup tegoran dari sebagian besar
dari kamu sehingga kamu sebaliknya harus mengampuni dan menghibur dia, supaya
ia jangan binasa oleh kesedihan yang terlampau berat.”
II Koritus 2:6-7
Dalam
situasi seperti yang digambarkan di sini, orang yang sakit terlebih dahulu
harus bertobat di hadapan Allah dan memohon pengampunan-Nya. Kemudian ia harus
bertobat di hadapan gereja dan mohon pengampunan jemaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar