“Lalu
berkatalahDaud kepada Natan : “Aku sudah berdosa kepada Tuhan.” Dan Natan
berkata kepada Daud: “Tuhan telah menjauhkan dosamuitu, engkau tidak akan mati.
Meskipun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista
Tuhan, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati.”
II Samuel 12:13-14
Halangan
ini berlaku bagi seorang anak yang hidup di bawah pemeliharaan orang tua yang
telah melakukan dosa yang besar. Dalam kasus Daud, ia telah berzinah. Dalam II
Samuel 12:16-21, kita melihat Daud menangis, berdoa dan berpuasa. Allah
mengampuni dia, meskipun demikian ada akibat jangka panjang dari dosa yang
dilakukannya, salah satunya adalah kematian anaknya.Konsekuensi yang ekstrim
ini harus dilihat dalam kaitannya dengan dosa yang telah dilakukan Daud.
Cela ini tidak hanya menimpa
Daud dan Batsyeba, namun juga seluruh bangsa Israel.Karena beratnya kasus ini,
kesembuhan lenyap supaya beratnya dosa tertanam seterusnya dalam pikiran
orang-orang Israel.
Dalam peristiwa lainnya,
seorang anak diselamatkan dari besarnya dalam lingkungan yang tidak saleh
melalui kematian.Yerobeam adalah seorang raja yang sangat tidak saleh.Anaknya,
Abia mati, bukan karena dosanya melainkan karena dosa ayahnya. Allah yang
melihat “sesuatu yang baik” dalam hati anak ini, tidak ingin ia besarkan dalam
sebuah lingkungan yang tidak saleh dimana ia tidak akan dapat memelihara hati
yang lembut terhadap Allah.
“Seluruh Israel akan meratapi dia dan menguburkan dia, sebab hanya
dialah dari keluarga Yerobeam yang akan masuk ke dalam kubur, karena diantara
keluarga Yerobeam hanya dalam diri dialah terdapat sesuatu yang baik dimata
Tuhan, Allah Israel.”
I Raja-raja
14:13
Ini
adalah kasus yang jarang terjadi.Namun dalam penyelidikan yang luas, kita juga
berurusan dengan kasus-kasus yang luar biasa.Lebih lanjut, kita melihat
skenario ini terjadi dalam Perjanjian Lama. Kita hidup dibawah perjanjian yang
lebih baik, namun faktanya tetap sama, yaitu kadang-kadang Allah mendemonstrasikan
beratnya dosa dengan mengijinkan kematian terjadi sebagai peringatan supaya
orang-orang tidak berbuat dosa.
Dalam kitab Kisah Para Rasul,
kita memiliki contoh Perjanjian Baru dalam diri Ananias da Safira yang berdusta
terhadap Roh Kudus akibatnya mereka mati. Paulus juga memperingatkan dalam
surat-surat rasulinya bahwa beberapa orang
mati sebelum waktunya karena mereka tidak bertobat dari dosa (I Koritus
11:30). Kita akan membaca lebih banyak lagi mengenai hal ini dalam pasal
berikutnya.
Allah begitu baik sehingga
bila kita berobat, ia tidak hanya mengampuni kita, namun ia juga menyembuhkan
kita. Allah tidak pernah menghendaki seseorang mati sebelum waktunya.Namun in
toh terjadi dan kadang-kadang sebabnya adalah orang itu menolak untuk bertobat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar